48

1.7K 197 42
                                    

Beberapa hari berlalu semenjak obrolan Mas dengan Vanessa berlangsung. Hubungan mereka baik baik saja, hanya saja terkadang jika bertemu atau berpapasan, mereka sesekali terlihat canggung dan itu hampir dirasakan oleh penghuni Hambalang maupun di Kertanegara.

Tak terasa juga pelantikan Kakeknya yang berlangsung di IKN hanya tinggal beberapa hari lagi, tidak sampai satu minggu. Persiapan demi persiapan juga semakin diperkuat dan semua orang semakin sibuk, termasuk Mayor Teddy.

Beberapa hari menjelang pelantikan Bapak, seluruh keluarga menetap sementara di Kertanegara. Om Didit, istrinya, Bunda Vanessa yang balik dari Paris hingga Ayahnya yang balik dari Korea berkumpul bersama keluarga besar. Walaupun Ayahnya sudah tidak termasuk dalam silsilah keluarga, namun keluarga besar Djojohadikusumo tetap berhubungan baik dengan Ayahnya. Bapak pun tetap mempelakukan mantan menantunya itu dengan baik terlepas kesalahannya di masa lalu.

Semua orang tengah berbahagia, sangat berbahagia. Keluarga besar Bapak, keluarga besar Nenek, para pendukung Bapak dan Mas Gibran, hingga tim hukum yang membelanya di persidangan turut hadir di acara kecil kecilan yang diselenggarakan di Kertanegara. Semuanya merayakan rasa syukur dan segala nikmat yang diberikan.

Namun, itu semua berbeda dengan Vanessa. Gadis yang dibaluti dress ala korean style itu memang ikut nimbrung bersama keluarganya, tak jarang keluarganya juga ikut menggodanya karena hubungannya dengan Mayor Teddy, sesekali ia merespon canggung dan sesekali merespon dengan tawa lepas. Vanessa lupa jika laki laki yang sangat menyayanginya itu tengah memperhatikan segala ekspresi dirinya dari jauh.

"Nggak rela ya bang?" Tiba tiba Rizky berdiri disebelahnya.

"Nggak rela kenapa?" Tanya Mayted.

"Bentar lagi pisah dan ldr sama Mbak Vanessa." Perkataan Rizky berhasil membuat hatinya mencelus ke dalam hatinya.

Mayted hanya merespon dengan tersenyum tipis, tak ingin menanggapi lebih karena pikirannya saja sedang penuh dengan bagaimana hubungannya dengan Vanessa yang belum ada kejelasan harus melangkah kemana.

"Kapan berangkat ke Amerika bang?" Tanya Rizky lagi.

"Tiga bulan setelah balik ke batalyon, kira kira satu tahun dua bulan saya Seskoad." Jelasnya lagi.

"Udah kasih tahu Mbak Cantik?" Tanya Rizky.

Mayted menggeleng pelan. "Belum Ky."

"Bang, baik baik aja kan?" Rajif yang dari awal hanya mendengar saja kini ikutan penasaran karena ia merasakan ada gerak gerik mencurigakan dari bahasa tubuh laki laki perwira berpangkat Mayor itu.

"Saya berharapnya gitu." Jelas Mayted yang tak mengalihkan pandangannya dari Vanessa yang sedang asik dengan keluarga besarnya.

"Kenapa bang, ada masalah apa?" Tanya Rajif lagi.

Kini ajudan, adc, maupun sekpri Bapak tidak begitu banyak tugas, karena ya ini acara keluarga dan kenalan Bapak semua. Tidak ada agenda penting ataupun pekerjaan yang membuat mereka harus terlihat sibuk. Mereka semua hanya ikut mengamati dan ikut merayakan acara keluarga politikus dan pengusaha ini.

"Bang, bener ya berarti?"

"Bapak udah cerita ya ke kalian?" Tanya Mayted, karena beberapa hari yang lalu, Bapak memanggilnya ke ruangan kerjanya secara pribadi. Awalnya Bapak bertanya mengenai purna tugasnya yang tinggal beberapa hari lagi dan setelahnya, Bapak bertanya tentang hubungan mereka, apalagi ajudannya ini akan melanjutkan pendidikan ke negeri orang. Bapak sepertinya merasakan ada yang tidak beres dengan hubungan ajudannya ini bersama cucunya.

"Bapak nggak bisa tidur bang." Jelas Rajif setelah ia mengerti arah pertanyaan Rizky tadi.

"Maksudnya?"

He Fell First and She Never Fell?Där berättelser lever. Upptäck nu