64

1.6K 158 21
                                    

"Mas, ingat kan cerita teman aku yang Mayzida?" Sahut Vanessa yang kini ikut bergabung dengan Mas keatas ranjang, laki laki itu tengah mengetik sesuatu diatas leptop. Mungkin ada pekerjaan yang belum selesai. Mas langsung menoleh kearah istrinya yang baru selesai mandi dan keramas.

Seketika, Mas langsung menutup leptopnya dan mengambil hair dryer diatas meja rias istrinya dan mengambil posisi yang tepat untuk mengeringkan rambut istrinya itu.

"Ingat sayang. Btw kamu kenapa keramas malam malam gini? Nggak baik apalagi mau tidur." Mas mulai mengeringkan rambut Vanessa dengan telaten.

"Aku udah nggak keramas tiga hari, Mas. Masa aku mau tidur sama kamu rambut aku bau ruangan operasi. Lagian aku harus mandi wajib juga." Vanessa tertawa kecil.

"Kenapa sama Mayzida?" Tanya Mas, sepertinya istrinya itu ada banyak cerita yang ingin disampaikan.

"Beberapa hari yang lalu, aku ikut doa bersama lima tahun Alvaro meninggal di rumahnya, di Pesanggrahan. Mayzida undang aku." Vanessa tetap melanjutkan ceritanya walaupun ia membelakangi Mas yang kini masih sibuk mengeringkan rambutnya.

"Yang kamu bilang nggak usah Mas jemput ya?" Tanya Mas memastikan.

Vanessa mengangguk. "Aku merinding, ternyata udah lima tahun aja. Terus tadi sebelum kamu pulang, aku nggak sengaja ngescroll galeri hp aku, ternyata Alvaro dulu pernah masuk kamera hp aku, aku iseng videoin diri aku sendiri kan, terus dia lewat dibelakang ikut say hi."

"Kalo Alvaro masih hidup, mungkin mereka udah menikah kali ya, Mas? Aku udah ngebayangin sebahagia apa mereka." Tanya Vanessa lagi. Mas seperti sudah terlatih sekali mengeringkan rambutnya, sentuhan suaminya itu sangat membuatnya nyaman dan sangat mempercayakan rambutnya kepada Mas.

"Belum tentu sayang, nggak ada yang tahu. Kalo Alvaro masih hidup, kita nggak tahu dia akan sehat sepenuhnya atau justru bakal sering bolak balik rumah sakit, sering drop, sering kemotrapi, dan mungkin lebih banyak lewatin pengobatan. Mungkin udah jalannya sayang, coba kamu pikirin. Seandainya Alvaro masih ada tapi justru keadaannya lebih sulit? Pasti jadi Mayzida semakin berat, disaat mereka udah nikah, yang seharusnya banyak kebahagiaan disekeliling mereka mungkin bisa berbalik."

"Mayzida harus siap kapanpun kehilangan suaminya dan Alvaro sebagai suaminya juga akan merasa bersalah karena penyakitnya. Kehidupan pernikahan mereka nggak ada bahagia bahagianya, justru yang ada hanya kekhawatiran, takut kehilangan, hidup nggak tenang karena kerisauan dengan keputusan semesta yang mereka nggak tahu kapan akan terjadi. Itu lebih berat lagi untuk Mayzida hadapi sendirian, sayang."

"Kehilangan separuh jiwa itu rasanya dunia langsung hancur. Seakan akan doa yang selama ini diucapkan, Tuhan nggak pernah dengar. Seakan akan jatuh dan bangun yang berdarah darah selama ini nggak ada artinya dan Tuhan seperti tidak mengapresiasikan usaha mereka sebagai manusia. Tuhan nggak mau, Mayzida justru berpikir seperti itu seandainya Alvaro masih ada dalam keadaan yang semakin memburuk." Ucap Mas lagi yang masih telaten mengeringkan rambut istrinya itu.

"Tuhan tahu, Mayzida akan lebih hancur lagi kalau tetap mempertahankan Alvaro di dunia." Sahut Mas, berbarengan dengan mematikan hair dryer. Tak lupa memberikan vitamin ke rambut istrinya dan menyisir rambutnya dengan pelan.

"Itu sudah menjadi jodoh Alvaro, sayang. Jodohnya bukan sama Mayzida, tapi kematian." Ucapan Mas langsung menusuk ulu hatinya. Takut sekali seandainya itu juga terjadi di kehidupannya.

Vanessa menghela napasnya panjang. "Udah lima tahun Mas, tapi Mayzida kayaknya belum bisa ikhlas dan rela sama apa yang bukan miliknya."

"Kemarin, waktu doa bersama selesai, ada ustazah yang mau ke makam Alvaro, orang tua Alvaro minta tolong ke Mayzida untuk anterin karena kedua orang tua Alvaro masih harus menyambut tamu yang berdatangan. Akhirnya aku temenin Mayzida ke TPU di Cipadu. Air mata aku tumpah gitu aja ketika lihat Mayzida yang kesekian kalinya sesegukan diatas makam Alvaro."

He Fell First and She Never Fell?Où les histoires vivent. Découvrez maintenant