21

2.2K 138 9
                                    

"Loh tumben nggak ada Pak Teddy?" Ati yang sadar akan hal itu langsung bertanya ketika Bapak pulang. Yang terlihat hanya Mas Rizky, Mas Agung, Mas Rajif, Mas Lino, dan Mas Deril yang masuk ke rumah. Mungkin adc Bapak yang lain ada di luar entah itu merokok, ngevape, live tiktok, atau mengobrol.

Vanessa yang mendengar itu dari dapur mengernyit bingung. Ia sedang memakan spaghetti carbonara yang ia bikin sendiri. Melihat tidak ada batang hidung Mayted yang masuk ke dalam rumahnya, ia juga mati penasaran.

Hari ini bukan weekend, Mayted jarang sekali ambil waktu libur atau ambil cuti jika bukan keadaan yang mendesak di hari kerja.

"Apa gue chat aja ya nanya?" Gumam Vanessa, memang hari ini mereka tidak ada saling berkabar. Vanessa sebenarnya mau saja ngechat duluan tapi ia sangat gengsi.

"Mayor Teddy ada agenda lain yang penting, mbak. Makanya tidak ikut mengantar Bapak pulang." Jawab Mas Rizky, dan Ati hanya mengangguk paham.

"Ih chat nggak ya? Gengsi banget gue." Gumamnya lagi, Vanessa ribut dengan isi kepala dan isi hatinya sendiri.

"Apa gue cari tahu dari tiktok aja kali ya? Biasanya akun fanbasenya pasti update. Atau gue tanya Mas Rizky ada agenda apa? Ah nanti diledekin lagi." Sungguh Vanessa bimbang banget, bahkan ia menganggurkan spaghetti carbonaranya yang terlihat nikmat.

"Udah chat aja Nes daripada mati penasaran." Tiba tiba Ati muncul dihadapannya.

"Hah?" Vanessa pura pura bingung.

"Gue udah tahu, bisa bisanya lo nggak cerita ke gue ya." Ati sedikit marah.

"Bukan gitu, gue takut kalo gue cerita nanti lo ngehujat gue karena itu." Vanessa mengetuk ngetuk garpunya di atas piring.

"Bisa Nes, perasaan lo pasti tumbuh dengan sendirinya. Percaya deh, jangan terlalu terjebak sama traumatis, kasihan lo nya kesiksa sendiri." Ati kini malah merebut spaghetti carbonaranya.

Vanessa hanya menunduk saja mendengar omelan sepupunya itu.

"Rugi Nes sia siain aset negara yang satu itu. Disaat semua orang berusaha dapatin hatinya, ini beliau yang berusaha dapatin hati lo. Pak Teddy sempurna banget Nes, semua orang tuh pengen punya pasangan kayak beliau, pesona pria matang tuh beuh nggak ada yang ngalahin." Cerocos Ati.

"Udah chat aja, sekali sekali coba lo yang cariin beliau. Jangan beliau terus yang cariin lo atau beliau yang berusaha sendiri. Kalo lo emang niat dan ada keinginan dan juga ada niat mau balas perasaannya, ayo Nes lo harus berjuang juga, jangan ikutin gengsi. Jangan bikin Pak Teddy ngerasa kok cuma saya yang mati matian berjuang, jangan gitu." Ati mencoba memberikan pencerahan kepada sepupunya, ia mengerti kalo Vanessa tidak harus buru buru.

Vanessa mengangguk, ia keluarkan ponselnya dari kantong celana pendeknya itu, membuka aplikasi WA dan mengirimnya pesan kepada Mayted.

Vanessa mengangguk, ia keluarkan ponselnya dari kantong celana pendeknya itu, membuka aplikasi WA dan mengirimnya pesan kepada Mayted

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
He Fell First and She Never Fell?Where stories live. Discover now