Kalah olimpiade

296 13 0
                                    

"Sebenarnya, kekalahan tidak selalu menunjukkan bahwa diri kita tidak baik. Mungkin kita hanya terlalu gengsi untuk mengatakan bahwa banyak orang lain lebih baik. Kalah tidak berarti lemah, dari kalah harus bisa berubah, menjadi lebih baik agar semuanya indah"

~~~~~~~~

Kakiku melangkah memasuki ruang auditorium tempat berlangsungnya olimpiade Sains and Math.

Gemetar, takut, rasa nano-nano bercampur jadi satu. Ya, wajah-wajah orang jenius sekarang ini di hadapanku!!

Ku amati calon lawanku. Ganas sekali rupanya. Si tampan berkacamata yang mengenakan jas almamater hijau di sampingku ini aku kira cukup berat. Matanya tidak lepas dari buku yang dibacanya. Sepertinya dia bahkan tidak menghiraukan aku duduk di sampingnya. Aku mengintip sedikit yang sedang dia baca. Ah, rupanya dia sedang mendalami bilangan avogadro dan kawan-kawan semacamnya di sisa waktu sebelum event dimulai. Oke, fine.

Ada lagi yang di samping utara sana. Si cantik mirip noni Belanda itu aku amati sedang membaca buku kecil di tangannya. Aku rasa dia sedang membaca Al-Kitab. Mungkin dia minta pada Tuhannya agar dilancarkan dalam persaingan nanti. Oh ya, dia sangat religius.

Me?
Aku bahkan sudah tak lagi memegang buku ataupun di tanganku. Masa bodoh dengan materi-materi yang akan kuhadapi. Aku butuh merefresh pikiran saja. Cukup untuk membuatku sedikit tenang.

🍁

Detik demi detik berlalu...

Sebendel soal sudah menghadangku. Lembar pertama ketetapan penggunaan rumus dan tabel sistem periodik unsur.

Selanjutnya, hah!!

Soal macam apa ini?

Aku coba pahami satu per satu. Otakku berputar mengingat materi yang pernah diajarkan kepadaku. Segala rumus ku coba.

Argh!!! gila sendiri jadinya. Pertanyaan ini mematikanku. Bisa apa aku? Materi apa ini sebenarnya. Sangat asing. Aku bahkan tak pernah mendapati soal selevel ini sebelumnya. Event sejawa bali ini benar-benar mengerikan. Malu lah aku kalau aku sampai berada di urutan bawah nanti. Aah, aku bahkan tidak tau harus berbuat apa. Jawab benar point 4, salah minus 2, kosongan point 0. Antara trik bisa beneran, bisa-bisaan, capcipcup untung-untungan, atau pasrah. Meledak kepalaku rasanya. Gemas sendiri melihat soalnya.

🍁

"ibu, super sekali soalnya bu. Aisa minta maaf sama ibu sebelumnya. Benar-benar yang berjiwa jenius yang menghadapinya. Tidak termasuk Aisa" ocehku mengeluh putus asa dan pasrah

"Aisa, Aisa. Tidak apa-apa, Sa. Yang seperti ini yang harus kamu jadikan motivasi. Oke ? Ibu nggak nuntut kamu menang cantik. Finally you've tried your best. Itu artinya, kamu masih harus semangat belajar terus" ucap Bu Rita terus menyemangatiku.

Aku sambut dengan bibir manyunku dan membuat si Ibu terkekeh melihatku.

🍁

To: Mamah
Mamah, Aisa gila. Soalnya bikin gemes.

To: Cesar Farizki
Mas Cesar. Aisa gila. Aaaaaa, olimpiade kali ini bikin Aisa gemes sendiri. Nggak paham sama soal-soalnya. Rumit semua. Translate soalnya aja nggak paham. Aaah stres nih.

Aah, mamah dan Cesar sama saja tidak membalas pesanku. Mereka tidak tahu betapa kalutnya aku menghadapi olimpiadeku.

Mamah, sampai rumah nanti Aisa ngambek nggak mau makan.

You Are My TreasureWhere stories live. Discover now