Lamaran 1

100 6 0
                                    

"Kalau mungkin melepasnya akan membuatnya bahagia, aku akan mencoba"

~~~~~~~~

Cesar pov

Hari ini aku memutuskan untuk pulang ke Jogja. Beberapa pekerjaanku akan dihandle oleh partner shiftku. Aku berniat akan memberikan kejutan indah untuk gadisku, Aisa. Ah, beberapa hari ini aku sangat merindukannya. Sejak kepulangannya ke Indonesia ak belum sempat ke rumahnya. Malah dia yang sengaja aku undang untuk mampir ke sini. Dan dia menurut saja karena aku sudah mengiriminya tiket untuk terbang ke sini. Jadi, tidak ada penolakan. Selama dia juga ada waktu libur walaupun sangat singkat. Kedatangannya sangat membuatku bahagia.

Di sinilah aku sekarang. Begitu landing di Jogja aku langsung menuju rumah Aisa. Membawa beberapa kantong oleh-oleh untuknya, ibu, bapak, dan adik kecil manisnya. Kemarin dia mengatakan kalau Nyla, Dave, dan Sam ada di sini. Ini sekalian kali keduaku untuk menemui mereka bukan? Mereka sangat baik pada Aisa, dan dari pertemuan kami yang pertama juga membawa kesan asyik. Sam? Kakak tingkat Aisa yang kata Aisa sendiri mau mencoba merebut Aisa dariku? Oke, hari ini aku akan mengenalnya. Aku tidak menantang. Tapi aku yakin cinta Aisa padaku cukup besar. Jadi tidak masalah, mungkin aku nanti akan bisa berteman juga dengan Sam? Seperti dengan Nyla dan Dave.

Aku tidak sabar mengatakan ke Aisa bahwa aku sedang berada di Jogja sekarang. Pasti dia akan sangat bahagia. Mengingat, kemarin dia yang merengek berandai-andai aku dapat pulang diantara 4 hari terakhir ini. Dan aku mengatakan bahwa aku sibuk. Tentu saja aku sibuk, sampai aku bisa membujuk bertukar shift dengan partner kerjaku. Tapi nihil, ponsel Aisa tidak aktif.

"waalaikumsalam.. nak Cesar. Kamu pulang? Sehat kan? Ayo ayo sini" kata Ibu Aisa menyambutku dan sedikit kaget dengan kehadiranku yang tiba-tiba.

"Alhamdulillah ibu. Saya sehat. Ibu bapak juga sehat?" Tanyaku ramah

"Alhamdulillah nak, terimakasih. Ibu sehat. Bapak sehat. Semua sehat. Kamu apa ndak ngabari Aisa kalau pulang? Sejak kapan tiba di Jogja nak Cesar?"

"Syukurlah ibu. Saya baru saja sampai, tadi berniat mengabari Aisa ketika sudah sampai di sini. Rencananya akan membuat kejutan sedikit untuk putri ibu. Tapi ponselnya ternyat tidak aktif"

"Wah, anak itu. Tapi sudah bilang kalau teman-temannya datang?"

"Sudah ibu. Tadi siang kami masih ada kontak. Aisa mengirimkan fotonya sedang di pantai"

"Iya nak, tadi pamit ke ibu mau main ke pantai begitu katanya"

"Eh, nak Cesar. Gimana sehat, nak? Kerja lancar?" Kata Bapak yang datang sambil membenarkan peci.

Kami melanjutkan obrolan kami seperti biasa kalau aku berkunjung ke sini. Membicarkan peliharaan Beo Bapak yang bertambah koleksi dan hal-hal berurusan dengan kesenangan laki-laki seperti modifikasi mobil. Sedikit-dikit aku tahu tentang modifikasi motor dan mobil karena aku sama halnya dengan bapak menyukai aksesoris semacamnya.

Aku sedikit gugup untuk membuka topik percakapan baru dengan Bapak. Sebelumnya, ini memang yang sudah ku rencanakan jauh-jauh hari tentang kejutanku.

"Bapak, Ibu.. saya mohon ijin sebelumnya. Kedatangan saya kemari sekaligus ingin menyampaikan ke Bapak dan Ibu untuk dapat memberikan restu untuk hubungan saya dan Putri Bapak Ibu, Aisa. Saya berniat ingin serius dengan Putri Bapak dan Ibu"

"Masyaallah, Alhamdulillah, nak Cesar. Bapak dan Ibu tentunya sangat senang mendengar ini. Apa Aisa sudah tau kalau nak Cesar akan melamarnya? Ibu dan Bapak pasti akan mendukung kalian nak. Bapak merestui kalian. Tapi kamu sendiri kan Aisa itu bagaimana?" Tanggap bapak membuatku tersenyum lega

You Are My Treasureजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें