Tetap akan bertahan

120 6 0
                                    

"Aku pergi, tapi cintaku takkan pernah mati"
~~~~~~~~

Sam pov

Malam ini aku menunda keberangkatanku ke Jakarta. Aku merasa belum cukup baik untuk pergi dalam keadaan seperti ini. Aku terus memikirkan kejadian di resto. Sambil merebahkan diriku, aku mencoba meresapi takdir. Ini sangat rumit. Kau sudah berjuang sejauh ini, tapi gadis yang kau perjuangkan benar-benar tidak goyah karena perjuanganmu. Sedikitpun luluh juga tidak. Dan, mengingat sifat kekasihnya itu membuatku berpikir kembali. Sampai akhirny aku tertidur dengan sendirinya. Mungkin aku terlalu lelah dengan emosi yang berkecamuk di hatiku saat ini.

🍃

Ini sudah pagi. Mungkin aku terlalu lelah sampai aku agak kesiangan sholat subuh. Tapi tetap kulakukan.

Aku tidak bisa seperti ini terus-terusan. Aku akan menghubungi Nyla. Tapi bukannya langsung dijawab, Nyla malah entah kemana. Aku terus menghubunginya.

"Hey, kau sangat berisik tau? Gue lagi di pantai sama Dave"

"Masa bodoh! Aku membutuhkan bantuanmu"

Aku menerima umpatan sumpah serapah dari gadis bar-bar yang sedang ku telpon. Setelah dia berhenti dengan umpatannya, aku segera menceritakan semua kejadian semalam.

"Gue nggak tau, Sam harus berkata gimana sama lo. Gue takut salah. Aisa sahabat gue. Lo juga. Gue juga udah kenal Cesar. Dia memang sangat baik. Yang gue yakini, lo nggak akan berbuat sesuatu yang malah menjauhkan lo dan Aisa"

Nyla benar bahwa aku seharusnya tidak membuat Aisa semakin menjauhiku. Aku sangat frustrasi dengan semua ini.

Gadis itu benar-benar sudah berhasil memporak-porandakan hatiku. Aku tidak bisa lepas dari perasaanku yang sudah kubangun untuknya. Ini gila! Ini sungguh gila.

Dari pagi hingga siang, aku terus memikirkan perasaanku dan semua tentang Aisa. Aku menjadi teringat bahwa Aisa tidak pernah mengatakan dia tidak mencintaiku. Tapi dari kalimatnya, dia sudah jelas menolakku. Cesar? Aku masih tidak habis pikir dia bisa bersikap baik seperti itu. Tidak ada emosi sama sekali. Malah aku yang berkata sinis padanya seolah-olah aku memanasinya dengan perkataanku tentang Aisa.

Aku harus memastikan sesuatu!

"Apa lagi huh? Kau ini mengganggu saja. Gue mau makan siang dengan Dave, Sam. Jangan ganggu"

"Terserah. Gue butuh nomor Cesar. Lo ada?"

"Ada sepertinya. Aisa pernah ngesave nomor Cesar di ponsel gue. Nanti gue kirim"

"Oke. Thanks anyway. Gue tunggu"

Bip

"Assalamualaikum" jawab Cesar

"Waalaikumsalam, Cesar. Aku minta waktumu sebentar" kataku

"Ya? Ini siapa?"

"Aku Sam"

"Oh, itu kau. Bagaimana Sam? Ada apa kau menelponku?"

"Kenapa kau sama sekali tidak menghajarku semalam? Aku sudah dengan jelas memeluk gadismu, di depan matamu"

"Apa aku perlu melakukannya?"

"Apa alasanmu?"

"Karena aku sudah mendengar sebagian kecil pengakuanmu"

"Bagaimana tentang yang kukatakan bahwa aku mencintai Aisa?"

"Kau benar-benar mencintainya?"

You Are My TreasureWhere stories live. Discover now