Apa yang sebenarnya terjadi?

103 4 0
                                    

"Aku sudah cukup menjadi pribadi yang kurangajar dengan selalu memaksakan perasaanku. Kau pantas berbahagia dengan pilihanmu"

~~~~~~~~~

Cesar pov

Aku dan Aisa sudah sampai di taman. Pelan-pelan aku mulai berbicara kepadanya.

"Aisa, bagaimana perasaanmu sekarang?" Tanyaku pelan dengan pandangan lurus ke danau tidak melihatnya. Dia tidak menjawab, tampaknya sedang kebingungan.

"Perasaan dipertahankan oleh Sam, didepanku" sambungku cepat.

Masih belum ada respon. Ternyata dia malah melamun. Tidak tahu apa yang sebenarnya dia pikirkan.

"Aisa? Kenapa?" Tanyaku menengok sekilas ke arahnya. Aku sudah melihat danau lagi, tapi sepertinya saat ini Aisa benar-benar sedang memperhatikanku. Perlahan aku menoleh, dia sangat berkaca-kaca. Kalau sudah seperti ini, aku benar-benar tidak tega untuk membiarkannya. Aku mengusap kepalanya dengan lembut. Memintanya untuk tidak menangis. Tapi tidak, dia menangis sekarang. Segera, aku memeluknya. Aisa mengatakan dia takut aku pergi. Astaga, seharusnya aku yang berkata seperti itu. Aku yang sangat takut dia pergi!

Dia benar-benar terisak dan mencoba menjelaskanku beberapa hal. Hatiku seperti diremas mendengarnya sesenggukan seperti itu. Aku tahu bahwa semalam dia tidak bermaksud memeluk Sam. Aku tahu sebagian kecil kejadiannya. Dia bahkan hanya diam ketika Sam memeluknya.

Ponselku berdering. Ada telepon masuk tepat setelah Aisa mengatakan dia menyayangiku. Aku melepaskan pelukannya dan mengangakat telepon.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, Cesar. Aku minta waktumu sebentar" kata seseorang di seberang sana.

✨✨✨

"Aku mencintainya. Itu sudah pasti. Tapi aku mengembalikan semua padanya. Aku tidak akan meminta Aisa untuk tetap bersamaku kalau dia lebih memilihmu" Jawab Cesar penuh senyum

"Kau laki-laki yang baik. Aisa juga sangat baik. Sama sepertimu. Aku.. aku egois sudah memaksakan apa yang bukan milikku sejauh ini"

"Kau tidak egois. Hanya sedang berjuang" timpal Cesar

"Aku berjuang dan itu tidak melunakkan hatinya sama sekali. Itu lucu bukan?" Tanya Sam menyindir sambil melirik ke arahku dan tersenyum getir

"Melunakkan hatinya memang tidak mudah. Aku juga tidak habis pikir pada gadis ini" Cesar menjawab.

"Apa yang kalian bicarakan?" Tanyaku mulai sebal

"Kau lihat? Kalau dia sudah menampakkan muka sebalnya, aku seperti ingin melemparnya ke Jupiter" kata Sam

"Dia memang selalu memasang muka seperti itu. Tidak sabaran dan.. suka merajuk" ucap Cesar.

Mendengar mereka seperti ingin kutimpuk dengan stiletto yang masih melekat di kaki kanan kiriku.

Aku mendengar kekehan dua orang laki-laki di depanku. Sepertinya mereka benar-benar sedang menyembunyikan sesuatu.

"Jaga dia, bro" Kata Sam menepuk bahu Cesar

"Sudah pasti aku akan melakukannya" jawab Cesar

"Mas? Sam? Apa maksudnya?" Tanyaku keheranan

"Aisa, kau benar-benar pintar memilih pacar. Sekarang aku tahu kenapa kau sangat mencintainya. Aku tidak mungkin bisa merebutmu. Aku tidak akan bisa mengalahi orang yang sangat sabar seperti laki-laki satu ini" kata Sam sesekali melirik Cesar.

You Are My TreasureWhere stories live. Discover now