New journey

124 4 0
                                    

"Kita tidak pernah tau, kemana takdir membawa pergi. Hidup terus berjalan, dengan hal baru dan yang lama tidak akan pernah terlupakan"

~~~~~~~~

Aku sudah mendarat di Melbourne. Takjub dengan keadaan di sekelilingku. Sangat berbeda dengan ketika aku di indonesia. Nanti aku akan mengexplore semua hal tentang melbourne. Belum untuk saat ini.

Sebelumnya aku sudah mendapat alamat penthouseku selama aku menjalankan study bachelorku di sini. Baiklah, aku akan segera melesat menuju alamat yang sudah ku pegang. Barangku cukup banyak. 2 koper berisi pakaian, sepatu, dan beberapa keperluan penting mendesak. Nanti sisanya aku akan belanja saja di sini.

Driver taksi onlineku sengaja ku minta untuk mengantarkan aku ke penthouse melalui jalan area kampus. Harapannya, supaya aku melihat situasi kampusku nanti. Besar, luas, dan bangunannya sangat estetik. Kampusku. Aku sudah berkeliling mencari fakultasku, jurusan bahasa Inggris pendidikan. Aku meminta turun sebentar tepat di sebelah air mancur di sini.

"Ini tempat baruku. Semoga aku bisa dengan lancar menempuh belajarku. Dan semoga aku mendapatkan teman yang baik seperti sasa"

Ah ya, ngomong-ngomong tentang Sesa, dia sangat sedih sama seperti adekku karena aku pergi jauh. Dia yang membantuku menyiapkan keperluanku seperti jaket bulu, sepatu boot, dan perlengkapan lain yang ku bawa di salah satu koperku. Aku tentu akan sangat merindukannya sekali. Semoga dia juga sukses dengan studynya di bandung.

🍁

Aku sudah di penthouseku. Dekat dengan area kampus. Jadi, aku tidak perlu mengeluarkan dolar untuk sekedar berangkat dan pulang ke kampus. Ini sangat nyaman. Penthouse yang lengkap dengan ruang tamu kecil dan dapur minimalis. Sangat cukup dan bisa membuatku betah. Pemandangannya juga bagus. Nanti aku bisa meletakkan meja dan kursi kecil di depan dekat pintu untuk santai. Tidak buruk.

Hari ini aku masuk kuliah di kampus baruku. Aku masih belum percaya bahwa aku dapat diterima di tempat ini. Salah satu list yang masuk daftar impianku mulai terwujud. Alhamdulillah. Syukur bertubi-tubi aku ucapkan karena Allah memang sangat baik telah mengabulkan doaku hingga aku dapat menginjakkan kaki di tempat ini.

"Indonesian?" Sapa seorang gadis bermata coklat terang, dengan rambut coklat panjang terurai dan pakaian modis. Cantik sekali.

"Yes, i am indonesian. Aisa, new student here. What's your name?" Ucapku sambil mengulurkan tangan

"Nama saya Nyla. Senang bertemu kamu" ucapnya membalas uluran tanganku dengan tersenyum. Aku pikir gadis di depanku ini sangat ramah dan ternyata dia bisa berbahasa indonesia. Entah seberapa banyak.

"I do sorry, Aisa, but I can't use your bahasa. I am Australian" imbuhnya. Oh ternyata dia asli Australia. Aku sangat tidak masalah untuk itu. Nanti aku bisa mengajarkannya kalau dia mau.

Satu teman baru. Dapat!!

Kami berjalan ke arah kelas dan ternyata kami dalam satu kelas yang sama. Senang sekali. Kami mulai bercerita banyak di tengah pengenalan mata kuliah dan dosen. Kami mulai mengenal satu sama lain sebagai teman. Rupanya, Nyla tadi melihatku sendirian di depan kantor jurusan selepas dia mengurus berkas, lalu dia berpikir aku anak baru di sini. Tebakannya tepat. Awal kami berkenalan dari situ.

Nyla sangat asyik. Baru saja aku bertemu dengannya tadi pagi, sudah banyak hal yang kami ceritakan. Nanti selepas pulang kuliah, dia berjanji mengantarkan aku ke swalayan untuk membeli beberapa keperluanku. Dia cantik, ramah, dan sangat baik bukan? Ah, aku bersyukur sekali langsung menemukan teman yang seperti ini.

"Aisa, nanti aku ingin main ke penthousemu. Besok, kamu akan saya jemput ke kampus. Tenang saja, kalau kamu bilang merepotkan aku adalah orang pertama yang menyangkal" ucap Nyla

"Kamu sangat baik. Semoga kita bisa berteman baik terus ke depannya ya, Nyla. Terimakasih sekali"

"Sama-sama. Aku sangat kesepian di sini. Ku pikir aku tidak akan mendapat teman yang asyik di kelas nanti. Untung aku bertemu dirimu. Oke, kita sampai"

Aku berbelanja cukup banyak sekarang. Nyla yang di sampingku ikut mempertimbangkan barang-barang yang sudah kupilih. Beberapa barang diambilnya kembali ke etalase. Dia berkata dia akan membawakannya dari mansion Nyla. Aku tidak ingin merepotkan, belum apa-apa Nyla sudah memaksa.

Syukurlah, aku bertemu gadis sebaik ini. Dia mengundangku untuk ikut pulang dengannya nanti. Katanya, alamatnya agak jauh dari kampus. Oleh karenanya, dia akan selalu memakai mobil sendiri untuk transportasinya.

Aku sudah selesai berbelanja dan kami mengarah ke penthouseku. Nyla membantuku membereskan barang yang tadi baru kami beli. Katanya penthouseku nyaman. Dia sangat suka kolam kecil di depanku dan pohon rindang di halaman depan. Itu pemandangan yang menarik, katanya.

"Ah, rasanya aku ingin tinggal di sini bersamamu" Nyla berucap dari dapur sambil menuangkan soda.

"Tinggallah kalau kamu mau" balasku dengan senang

"Mm, tidak bisa. Aku pasti tidak diijinkan Mommy dan Daddyku"

"Bukan masalah, kalau begitu kamu bisa singgah kapanpun kamu mau. Misal lelah, berkunjunglah saja ke sini, daripada harus pulang jauh" tawarku

"Tentu saja, aku dengan senang hati akan melakukannya. Dan sepertinya akan sering"

Kami sama sama terkekeh. Nyla harus pulang sekarang. Langit sudah menggelap dan lampu jalanan mulai menyala.

You Are My TreasureWhere stories live. Discover now