Perhatian baru

86 7 0
                                    

"Kau tidak akan pernah mengambil hati atas perkataan sahabatmu, karena yakin setiap perkataannya semata-mata adalah untuk mendekatkan yang terjadi di antara kalian. Tidak lebih, apalagi menyakiti"

~~~~~~~~

Sam pov

Aku berniat ke rumah Luke untuk membicarakan tugas observasi. Di perempatan tidak jauh dari rumah Luke, aku menjumpai Aisa dengan muka ditekuk dan menunduk berjalan santai di pedestrian.

Ku hampiri dia dan ternyata memang sedang sebal karena mencari pie floater tapi tidak ketemu. Tidak ada orang jualan pie floater di sini. Makanan itu hanya di jual di cafe dan resto saja. Aku menyuruhnya untuk ikut denganku.

Aku membuatnya lebih sebal ketika aku memanggilnya sayang. Itu lucu. Ekspresinya sangat terkejut. Dia mengancamku melaporkan ke pacarnya yang di Indonesia dan menyuruhnya untuk memutilasiku. Itu konyol sekali. Rasanya aku sangat suka mengerjainya begitu.

Sering juga aku mengatakan aku menyukainya, aku mencintainya, aku sayang padanya, tapi dia sungguh gadis yang setia. Beruntung sekali pacarnya itu. Awas saja kalau seandainya suatu saat nanti aku mendengar pacarnya malah menyia-nyiakan gadis seperti Aisa ini. Aku akan menjadi orang pertama yang tidak terima dan akan menghabisinya dengan tanganku. Ah, terdengar sangat dramatis bukan? Pantas saja Aisa mengataiku psikopat. Apa aku harus periksa kejiwaan? Tapi memang benar, aku sudah jatuh cinta terlalu dalam dengan gadis ini.

🍁

Nyla menyuruhku untuk menunggunya sebentar di lobby fakultas. Dia ingin mengajakku ke pusat elektronik karena ingin membeli ponsel baru. Ponselnya tadi pagi jatuh ke kloset di mansionnya dan tidak bisa hidup. Dia tadi pamit menemui Dave sebentar. Aku sudah cukup lama menunggunya di sini. Tentu saja aku tidak bisa menghubungi Nyla untuk menanyakan dimana keberadaannya sekarang.

Aku bosan menunggu di lobby. Akhirnya aku berjalan ke depan dan berhenti di gazebo taman. Tunggu. Aku melihat Nyla di sana. Tapi tidak dengan Dave. Malah dengan Sam. Kakiku berjalan mendekati mereka.

"Kau ini melupakanku atau bagaimana? Kau bilang ingin menemui Dave, sekarang malah dengan Sam. Aku ditinggal begitu saja" protesku sebal ke Nyla.

"Jangan cemburu, tuan putriku. Aku dan Nyla hanya papasan tadi. Dan perlu kau tahu, aku.. selalu.. mencintaimu. Bukan gadis bar-bar ini" Sam menyerobot protesanku sambil jari telunjuknya menunjuk Nyla

"Drama apalagi sekarang. Astaga, maafkan aku ya tuan putrinya mister Sam yang terhormat. Aku tadi memang menemui Dave kok. Dan aku sepertinya melupakanmu kalau aku memintamu menunggu di lobby. Ah, maafkan aku juga aku tidak bermaksud menggoda laki-laki seperti ini. Jadi, benar kata Sam, jangan cemburu ya nona manis" Nyla seenak jidat berkata semaunya tanpa dosa.

"Bangun kalian bangun. Aku tidak pernah berkata aku cemburu. Aku sebal padamu nona Smith. Aku bosan menunggu di lobby sendirian. Dan kau, Sam. Aku mencintai yang lain. Bukan dirimu" kataku sambil menyilangkan tangan di dada dan mengerucutkan bibir.

"Uh, sadis. Sadis sekali" Nyla menjawab dengan tepukan tangannya seakan aku ini habis pentas drama.

"Aku tetap akan mencintaimu, sayang" Sam berucap dengan menaikkan alisnya dan tersenyum sempurna.

Nyla tidak habis-habisnya tertawa mengataiku dan Sam bodoh. Seperi dia ini yang paling pintar diantara kami.

"Baiklah kita pergi sekarang" Nyla menarikku menjauh dari tempat itu dan kembali ke rencana untuk berbelanja ponsel.

🍁

Selepas membeli ponsel, Nyla mengajakku untuk membeli pie floater. Aku keceplosan dengan berkata bahwa kemarin sudah membelinya dengan Sam. Maksudku, Sam mengantarku membelinya. Lagi-lagi mulut pedasnya berkata agar aku meninggalkan pacarku yang di Indonesia dan menjalin hubungan dengan Sam.

Lihat, teman macam apa dia ini. Tolol sekali memberikan saran tidak berguna seperti itu.

"Hei, atau kau pacari saja dua-duanya. Aku pernah punya pacar dua. Dan itu seru" katanya sambil menyetir di jalanan kota

"Hentikan omong kosongmu nona Smith. Bagaimana bisa kamu mengatakan hal tidak berguna seperti ini kepadaku huh? Kau ini teman macam apa?"

"Kau lihat, Sam begitu manis denganmu. Tidak kalah dengan pacarmu yang d Indonesia. Dia bisa memenuhi semua keinginanmu. Bahkan disaat lo nggak minta sekalipun"

"Aku, hanya tetap akan berpacaran dengan Cesar. Dan berhenti membicarakan sesuatu tentang Sam. Ini menyebalkan sekali"

"Aw, romantisnya. Baiklah. Aku akan mengunci mulutku"

"Seperti itu jauh lebih baik. Kamu terlihat nampak anggun sedikit ketika tidak berbicara". Kudapati Nyla tersenyum manis semanis manisnya ke arahku. Lalu mengernyitkan bibirnya komat-kamit mirip seperti penyihir sedang merapalkan mantra.

You Are My TreasureWhere stories live. Discover now