See you when I see you again

80 3 0
                                    

"Ada saat terbaik kita akan dipertemukan dalam suasana yang indah, sangat indah"

~~~~~~~~~

Setelah berbelanja, aku langsung membantu Cesar segera berkemas dan mengantarnya menuju bandara.

Aku selalu benci dengan bandara. Bandara dimana-mana selalu menjadi saksi bisu perpisahan kami. Tidak di Indonesia, ataupun sekarang di Australia.

Aku sudah diwanti-wanti Cesar sejak kami di perjalanan supaya aku tidak menangis lagi. Bagaimanapun, tetap saja aku ini cengeng dan selalu terbawa perasaan.

"Mas hati-hati. Pokoknya nanti kabari adek kalau sudah sampai di Indonesia lagi ya. Sejujurnya adek sedih sekali. Kenapa kita harus selalu berjauhan seperti ini?" Kataku sambil menggandeng tangan Cesar menuju entry gate.

"Sayang, coba dengarkan. Sekarang, kita sama-sama berjuang bareng untuk masa depan kita. Tugas kamu sekarang cuma satu. Fokus sama kuliah. lakukan apapun yang membuat kamu bahagia. Sebelum..."

"Sebelum apa mas?" Tanyaku mengernyitkan dahi bingung menerka ucapan Cesar

"Sebelum nanti kamu menyalahkan mas karena sudah merenggut masa-masa single kamu, sayang" tukas Cesar sambil mencubit pipiku gemas.

Mas Cesar memang suka gemas kepadaku. Dia selalu berkata begitu. Aku disuruh menikmati masa-masa singleku sebelum nanti aku menyesal setelah berganti status menikah di KTP ku. Katanya, nanti dia yang pasti akan disalahkan olehku.

"Nakal" jawabku singkat dan manyun.

"Sekarang, mas minta adek senyum lagi"

Aku menarik bibirku berlawanan menyuguhinya senyum termanisku.

"Jaga diri baik-baik, sweetheart. Jangan nakal. Cepat selesaikan kuliahmu ya" katanya sambil merengguhku ke pelukannya.

Astaga kalau sudah seperti ini bagaimana air mataku bisa berhenti mengalir? Yang ada malah semakin deras. Detik demi detik berpisah semakin dekat. Aku benci masa-masa seperti ini.

"Mas juga. Jaga diri baik-baik ya" aku mengeratkan pelukanku seakan tidak mau berpisah

"Tentu sayang, mas mencintaimu, Aisa. Akan selalu begitu" bisiknya mesra di telingaku

Ungkapan cintanya memang selalu membuatku merona. Tidak pernah tidak begitu. Hatiku rasanya langsung menghangat.

"Aisa mencintai mas Cesar, juga selalu dan akan terus begitu" kataku mewek masih dalam pelukan mas Cesar.

Aku tahu, mas Cesar selalu tidak suka melihatku menangis seperti ini. Aku mengelap air mataku ke bahunya. Sekalian saja, toh sudah basah dari tadi.

"Kelakuan gadisku yang satu ini. Kalau menangis selalu saja membuat jaketku basah hm?" Katanya sembari menarik kepalaku pelan menjauh dari bahunya. Lihat ekspresinya sekarang, sok cool seperti itu malah sambil memainkan matanya. Menyebalkan. Membuatku ingin meraup mukanya yang seperti itu.

"Biarkan saja. Yasudah, mas masuk sana. Pesawatnya sudah boarding nanti malah ketinggalan" kataku sudah tidak lagi menangis

"Baik sayangku yang bawel. Sampai jumpa, cantik. Assalamualaikum" mas Cesar menyodorkan tangan kanannya.

"Waalaikumsalam gantengnya adek. Sampai jumpa lagi" jawabku mengecup lama tangan mas Cesar.

Perlahan mas Cesar masuk dan melambaikan tangannya ke arahku. Dia sempat berbisik "aku mencintaimu, I love you" dengan tanpa suara. Aku mengerti yang dia katakan dan segera membalas ucapannya dengan gerakan tanganku "I love you". Tidak lama senyum mas Cesar sudah tidak bisa aku lihat lagi.

You Are My TreasureWhere stories live. Discover now