Kedatangan Cesar

96 4 0
                                    

"Cinta selalu menerima keadaannya"

~~~~~~~~

Aku melihat kalender dan menerka jadwal kerja Cesar. Seharusnya hari ini Cesar masuk shift pagi. Itu artinya, sore ini dia sudah pulang. Aku berencana menelponnya menjelang senja saja. Tapi nihil. Penggilanku tidak dijawab. Sepertinya Cesar masih di pabrik. Menjelang malam, Cesar baru mengirimkan chat singkat mengatakan bahwa dirinya harus lembur menghandle ruang kontrol plant kerjanya. Aku mengerti kesibukannya dan akhirnya ku tunda dulu untuk belum menanyakan hal itu.

Keesokan paginya ponselku berdering nyaring dan kudapati Cesar memanggilku. Aku langsung menyerbunya dengan pertanyaan memastikan apakah Cesar benar akan berkunjung ke Melbourne beberapa hari ke depan. Kulihat di layar wajahnya kaget dan tentu saja aku tertawa dibuatnya. Nyla sudah pasti orang yang menjadi dalang kompor mleduk atas semua rencana Cesar.

"Gimana kali Nyla. Bisa-bisanya rencana sebesar ini dibocorkan begitu saja. Lain kali mas nggak akan minta bantuannya lagi dek" ucap Cesar yang lagi-lagi kusambut tawa penuh kriyuk.

"Salah siapa malah ngabarin yang lain dulu dari pada pacarnya"

"Kan namanya kejutan, cantik. Ah menyesal deh"

"Kapan mas ke sini? Nyla tadi belanja banyak. Yang mau dateng pacar siapa, yang ribut siapa. Tapi adek seneng sekali mas. Seandainya Nyla nggak bocor, adek nggak akan sebahagia ini sepertinya"

"Hish, ketemu Nyla kayaknya mas mau bawain bom buat oleh-olehnya kali ya. Besok sore sayang. Mas ambil penerbangan malam dari Jakarta. Yah nggak jadi kejutan deh"

"Hahaha, beneran besok sore? Yes!! Take care sayang. Terus mas nanti di sini nginepnya dimana?"

"Di penthouse adeklah"

"Hus, mana ada nginep di sini" kataku kaget dan tak lama aku mendengar kekehan Cesar.

"Ya di hotellah, sayang. Mas nggak mau dong dapat sambutan smackdown dari adek. Nanti muka ganteng mas gajadi ganteng lagi balik-balik dari sana, hm?"

"Bisa saja. Memang sudah seharusnya adek smackdown kalau berani macam-macam"

"Di hotel star dekat kampus adek. Biar nggak jauh sama adek. Adek, besok pas mas dateng langsung masakin yang enak-enak ya" pintanya

"Tentu dong. Buat pacar adek, harus disambut dengan cara spesial kata Nyla"

Aku tidak pernah mendengar kabar sebahagia ini selama 3 tahun aku di sini. Aku tidak berharap banyak kepada orang tuaku dan juga Cesar untuk berkunjung ke sini. Aku pernah kembali ke Indonesia satu tahun yang lalu ketika lebaran. Dan itu sudah cukup mengobati sedikittttttt saja rasa rinduku. Kadang aku merasa masih belum bisa percaya bahwa aku dapat berada di tempat ini. Tempat peraduan dimana aku harus berjuang meraih gelar bachelor degreeku yang aku inginkan sejak aku berada di bangku sekolah menengah.

🍁🍁🍁

Kupikir aku akan menjemput Cesar hari ini. Aku sudah bersiap dan baru akan menanyakan jadwal landingnya di Melbourne. Sebentar, aku sholat dhuhur dulu. Sungguh, aku sudah sangat rindu kekasihku yang satu itu. Kami memang sudah terbiasa long distance, berjauhan seperti ini tidak mengurangi sayangku kepadanya dan sayangnya kepadaku, semoga.

Baru aku selesai sholat dan akan mengambil ponsel untuk menghubungi Cesar, aku mendengar ada tamu yang datang ke penthouseku. Suara ketukan pintu!! Baik, mungkin itu Nyla.

Aku masih menggunakan mukenaku dan melesat ke pintu. Aku benar-benar sedang tidak bermimpi kan?

"Assalamualaikum, cantik" suara bariton itu langsung membuat hatiku berkecamuk bahagia.

You Are My TreasureWhere stories live. Discover now