Penculikan

85 2 0
                                    

"Kita sendiri yang menentukan alur hidup kita. Bukan orang lain"

~~~~~~~~

Aku sudah mulai sibuk dengan tugas akhirku. Begitu juga dengan Nyla dan Dave. Tidak ketinggalan, Sam dan Luke juga.

Meskipun Sam dan Luke adalah kakak tingkatku, mereka sangat santai mengerjakan tugas akhirnya. Malah-malah Nyla juga berpikir tidak beda dengan mereka. Nyla akan santai saja mengerjakannya.

Lain ceritanya dengan aku. Aku harus segera menyelesaikan studyku di sini dan kembali ke Indonesia. Meskipun tidak bisa kusangkal bahwa hidup di sini aku merasa betah dan nyaman. Banyak yang menanti kepulanganku, segera.

Aku mengambil penelitian RnD dengan subyek penelitianku siswa junior high school dalam pengembangan media pembelajaran bahasa Inggris. Menurutku, seru saja menghadapi students usia ini. Mereka tidak terlalu kecil dan belum juga bisa dikatakan dewasa.

Minggu lalu, Nyla sudah mengantarku ke sekolah yang kujadikan tempat penelitian. Data berupa kuisioner dan wawancara sudah juga aku dapat. Pelan-pelan aku mulai menyusun segala hal terkait penyelesaian tugas akhirku.

Di akhir semesterku ini aku tidak begitu disibukkan dengan urusan kuliah. Waktuku bahkan sangat luang untuk sekedar rebahan dan bermain ponsel di penthouse. Aku berpikir bahwa bekerja part time tentu lebih baik daripada berdiam diri tanpa melakukan kesibukan apapun.

Sebelumnya aku tidak memberitahu Nyla dan Sam bahwa aku sudah diterima bekerja di hotel Noveleta, tidak jauh dari penthouseku. Sampai pada akhirnya aku menceritakan mereka bahwa aku sudah diterima dibagian receptionist hotel dan bekerja dari pagi sampai siang. Tentu saja pada awalnya mereka kurang setuju, setelah mendengar penjelasanku, baru mereka mendukungku. Memang aku ini tidak bisa diam kecuali sedang tidur. Setidaknya pekerjaanku juga tidak memberatkan dan mengganggu istirahatku.

New chat
From: Sam
Hari ini aku jemput kamu pulang ya, Sa. Temani aku belanja keperluanku. Kau boleh minta apapun, aku yang akan mentraktirmu. Tidak ada penolakan. Tunggu sampai aku sampai di situ.

Memang Sam kan selalu begitu. Tidak pernah tidak memaksaku. Sebenarnya aku sedikit pusing, tapi baiklah. Tidak ada salahnya aku menemaninya sebentar.

Sebelum aku selesai bekerja, ternyata Sam sudah menungguku di parkiran hotel. Aku segera bergegas menemuinya begitu jam kerjaku habis.

Kami melaju ke Luckyme Mall saat ini. Sam sudah mulai memilih beberapa keperluannya dari barang-barang kecil seperti pomade, P3K pribadi, sampai barang-barang yang aku tak aku mengerti untuk mengurusi mobil dan motornya. Kalau dikatakan jujur, aku merasa kepalaku masih sedikit berdenyut. Aku mengira bahwa aku mengantuk. Benar saja, selama perjalanan pulang aku bisa-bisanya tertidur ketika Sam sedang mengajakku bermain tebak-tebakan.

"Touching, no touching. Ground, tree, and pillow. Mention the touching one" kata Sam.

"Tree" jawabku singkat.

"No. It should be pillow"

"How can? Oh my god" jawabku frustrasi. Dan lihat Sam, dia puas sekali melihatku seperti anak kecil yang sedang dibodohi.

"Now. Which one is touching? Table, flower, or chair?"

Sudah tidak mendengar Sam lagi, aku tertidur tidak sadarkan diri.

"Which one, Sa?"

"Aisa" panggil Sam.

"Astaga, dia malah tidur. Kau pasti lelah ya? Tidur yang nyenyak ya, dear. Nanti akan kubangunkan setelah kita sampai" Sam berucap sambil mengelus kepalaku.

You Are My TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang