Taman kota

86 8 0
                                    

"Tutur kata dan sifatmu pada seseorang sebenarnya bisa cukup memperlihatkan tentang dimana kamu menempatkannya di bagian tubuhmu yang bahkan tidak terlihat"

~~~~~~~~

Nyla sedang ada di penthouseku. Tadi siang dia mampir selepas kami selesai mata kuliah jam terakhir. Sore ini Dave mengajaknya keluar, iseng Nyla mengajakku lagi keluar bersama mereka. Aku mengiyakan keluar bersama mereka. Toh aku juga sedang sangat bosan di penthouse. Mungkin saat mereka jalan, aku nanti bisa sambil mampir ke swalayan membeli beberapa roti dan biskuit. Aku mandi dan Nyla sedang bertelepon saat ini.

Aku keluar karena mendengar suara mobil berhenti di halaman. Tidak lama, aku melihat Sam keluar dari mobil tersebut.

"Sam? Bagaimana bisa tahu alamatku?"

"Aku yang mengundang Sam kemari dan aku juga yang mengajak Sam untuk menemani kita jalan-jalan" Nyla keluar dan menyeringai ke arahku

"Loh, bukankah dengan Dave?"

"Ya, kita akan pergi berempat" katanya

"Oh, baiklah. Silakan masuk Sam. Aku akan bersiap-siap"

"Terimakasih" kata Sam mengekori kami masuk.

🍁🍁

Kami sudah ada di kawasan taman kota Melbourne. Dave dan Nyla seperti sepasang merpati sedang duduk di batu dekat kumpulan bunga lili. Sam mengajakku berkeliling.

Taman ini indah. Aku suka melihat banyak jenis bunga dan burung dara di sekitar danau.
Aku duduk di kursi taman, menghadap ke danau melihat banyak perahu kayuh bermacam-macam bentuk di depanku. Sam sedang pamit ke toilet sebentar.

"Ini untukmu" Ucap Sam memberikanku ice cream cone

"Terimakasih. Bukankah tadi pamit ke toilet?"

"Iya, selepas dari toilet aku melihat ada yang jual ice cream, dan aku mampir beli" jelasnya

"indah bukan?" Tanya Sam melihatku

"Ya, taman yang indah. Aku baru sekali ini berkunjung ke sini. Nyla tidak pernah mengatakannya kepadaku"

"Ya, di sini sangat ramai. Banyak orangtua yang mengajak anak mereka bermain atau sekedar piknik"

Sam menceritakan dulu semasa kecilnya dia juga sering bermain ke tempat ini. Tapi dulu suasananya tidak sebagus ini. Kami bercerita banyak. Aku baru tahu kalau Sam ternyata kelahiran Australia-Indonesia.

Papanya orang Victoria, menikahi Mamanya orang Jakarta. Sam beberapa kali ke Indonesia, mengunjungi keluarga mamanya. Dan dia bisa fasih menggunakan Bahasa Indonesia.

"Hei kalian, aku mencari kalian kemana-mana. Ayo pulang"

Kami berjalan menuju tempat parkir. Dave berniat menggantikan Sam menyetir. Dia meminta kontak Sam dan melanjukan mobil ke alamatnya.

"Aku di depan menemani Dave, kalian di belakang ya. Maaf Sam, mobilmu aku akuisisi" ucap Nyla sebelum kami sampai

"Terserah" jawab Sam

"Biar aku bukakan" Sam mendahuluiku untuk membuka pintu mobilnya

"Silakan tuan putri" katanya menyilakanku bertingkah layaknya seorang body guard.

Tunggu! Dia memanggilku tuan putri? Kenapa sama seperti cara Cesar memanggilku? Sudahlah, aku tidak ambil pusing. Terserah saja.

"Apa aku tidak salah? Astaga, tuan putri macam apa?" Nyla langsung menyambar dengan kalimat tidak sependapatnya.

"Dave, suruh pacarmu diam atau ku tenggelamkan di danau itu" tanggap Sam.

"Santai bro, kalau kau menenggelamkan pacarku, aku juga akan menenggelamkanmu" Dave mengangkat suara membela kekasihnya.

"Sudah, kalian ini. Apa tidak bisa tidak bertengkar seperti ini sehari saja? Terimakasih Sam" kataku langsung masuk menggeser duduk ke belakang kemudi untuk memberi Sam tempat. Aku paham mereka hanya bercanda saja soal itu.

Selama perjalanan, Nyla masih saja mengomel tidak terima Sam masih menyebutku tuan putri. Aku benar-benar tertawa melihat tingkah konyol orang-orang ini. Lihat sekarang, siapa yang konyol membahas hal tidak penting seperti ini?

"Jangan bilang kau suka pada Aisa, Sam" Nyla lagi-lagi ingin kutimpuk mulutnya

You Are My TreasureWhere stories live. Discover now