Suami Idaman

302 6 0
                                    

"Kesabaranmu indah. Pengorbananmu indah. Perhatianmu indah. Kau benar-benar membuktikannya untukku. Bagaimana aku tidak selalu jatuh hati padamu? Caramu mencintaiku sangat indah"
~~~~~~~~~~~

Cesar pov

"Sayang, minum susu dulu ya. Mau yang coklat atau strawberry? Biar mas buatkan" kataku sedikit berteriak dari dapur, menyela ketika istri tercintaku sedang asyik menonton film di ruang tengah.

"Mau strawberry sayang"

"Oke. Tunggu di situ"

Usia kehamilan istriku sudah memasuki 4 bulan. Aku sering melihatnya setiap pagi memuntahkan isi perutnya. Sebenarnya aku tidak tega melihatnya mengalami morning sickness seperti ini. Sebagai suami, aku hanya bisa mendukung istriku dan mencoba memenuhi semua yang dia butuhkan.

"Ini susu strawberrynya sayang. Kapan jadwal check up lagi dek?"

Cup

"Terimakasih" katanya mengecup pipiku manis.

"Besok sore sayang" sambungnya.

"Mas antar ya dek. Kan besok mas masuk malam. Jadi santai. Nggak ada panggilan darurat kok"

"Siap bos!!" Katanya antusias.

Aku sangat menyayangi istri dan calon babyku. Istriku, meskipun dia sering kutinggal di rumah sendirian kalau aku bekerja dan sering lembur, dia tidak pernah mengeluh sama sekali. Aku sudah meminta ijin untuk menyewa asisten rumah tangga supaya meringankan pekerjaan rumah yang dia kerjakan. Namun tawaranku masih ditolak. Katanya sekalian untuk olahraga. Aisa baru akan membolehkanku menyewa asisten ketika usia kandungannya sudah membesar. Itu pun dia sudah berpesan untuk tetap membantu pekerjaan rumah kami, tidak ingin berdiam diri saja. Aku bisa apa kalau sudah begini. Bisanya hanya menurutinya agar merasa nyaman.

Ponselku bergetar.

Mama memanggil.

"Assalamualaikum, Ma"

"Waalaikumsalam, Cesar. Gimana kabarmu nak? Aisa sehat? Kandungannya juga sehat kan?" Serbu mama

"Alhamdulillah ma, kami sehat semua. Hanya setiap pagi Aisa masih mual-mual. Cesar tidak tega melihatnya, ma"

"Tidak apa-apa. Namanya juga sedang hamil. Asal kamu siap siaga terus bantu istrimu. Aisa mana? Mama kangen"

"Iya, ma. Ada, sedang minum susu"

Aku menyerahkan ponselku ke istriku.

"Assalamualaikum mama. Aisa rindu mama"

"Halo nak. Waalaikumsalam. Mama juga rindu kamu. Papa juga. Kamu sehat kan?"

"Sehat ma. Terimakasih. Besok jadwal Aisa check up ma"

"Baguslah. Jangan lupa minum vitaminnya ya sayang. Nggak papa sekarang masih mual, nanti kalau udah lewat 5 bulan biasanya hilang. Semangat menantu mama yang cantik"

"Siap mama, Aisa sayang mama. Mama ke sini kapan?"

"Mama belum bisa ke sana, nak. Mama masih ada pekerjaan di kantor. Besok kalau mama dan papa sudah ada waktu senggang, pasti mama sama papa ke sana ya"

"Oke mama. Salam untuk papa ya ma"

"Tentu sayang. Nanti mama sampaikan. Yasudah, mama cuma mau tau kabar kalian. Mama mau lanjut kerjaan mama dulu ya sayang"

"Iya mama. Jaga kesehatan juga di sana"

"Iya, Sa. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

You Are My TreasureWhere stories live. Discover now