part 1 (Bersamamu)

503 30 2
                                    

Drrtt... Drrtt... Drrtt...

Ega calling...

"Moshi moshi" Sapaku dari ujung telpon

"Konbanwa ai"

"Kangennn"Ujarku manja

Ku dengar dia tertawa

"Alay ah, udah bukan anak SMA lagi nih"

"Biarin. Prince ajarin dong, pusing nih" keluhku

"Kenapa lagi?"

"Biasa, soal buat SNMPTN nanti"

"Pacaran sama cowok genius, masih belum tertular juga nih"Katanya yang menyombongkan diri

"Alay, tertularnya kalau kamu ada di deket aku"Jawabku

"Manja, besok aku kesana bakal ajarin kamu sampai pinter"

"Beneran ya? Tapi setelah itu kita main basket. Kangen banget nih sudah beberapa hari nggak ketemu"

"Iya, maaf ya gara-gara persiapan kuliah aku, kita jarang bertemu. "

"Nggak apa-apa kok, asal kamu nggak lupa ngasih kabar aja sama aku. "

"Ok, besok aku ke rumah kamu, kita belajar tapi setelah menjawab soal dengan benar semua"

"Ok deal"

"deal"

Dan percakapan kitapun berakhir dengan senda gurau dan cerita tentang kegiatan kita selama tak bertemu, bahkan rayuan receh Ega sesekali di lontarkannya. Kalau orang-orang menganggap Ega itu membosankan, menurutku nggak juga. Cuek-cuek begitu, dia sangat perhatian.

Ku rebahkan tubuhku di atas ranjang, aku hanya bisa melihat langit-langit kamarku sambil menerawang jauh tentang pujaan hatiku itu. Bisakah? Bisakah kita bertahan menjalani hubungan ini? Masih teringat dengan jelas kemarin, saat aku marah pada Ega yang mendapat beasiswa ke Jepang. Aku bukan marah karena dia akan pergi, tapi karena aku tak mengetahui tentang kabar baik itu. Bahkan aku mengetahui beasiswa yang dia dapat dari mulut Fliera yang tanpa sengaja keceplosan bicara denganku.

Flash back

"Eh enak saja ngatain gue jomblo, bentar lagi loe juga bakal jomblo di tinggal Ega ke Jepang"Ujar Fliera yang kemudian menutup mulutnya dengan tangan kanannya

"Apa?Jepang?"Aku memastikan pendengaranku tak bermasalah

"Ah lupain, gue mau balik ke kamar dulu ya"

"Eh tunggu, loe harus jelasin dulu maksudnya Ega ke Jepang apa?"Tanyaku sambil menahan tangan Fliera agar tak pergi dari kamarku

"Loe tanya Ega saja deh"Jawab Fliera yang kemudian kabur usai berhasil melepas diri dari jeratan tanganku

Aku tahu jika Fliera keterima di universitas di Jepang setelah berprestasi mewakili Indonesia beberapa waktu yang lalu. Tapi sungguh, aku tak mengetahui jika Ega juga akan pergi ke Jepang juga. Dengan segera aku memencet speed dial no. 1 untuk memastikan kebenarannya. Dering pertama masih belum di angkat, begitu juga dering kedua dan barulah dering ketiga Ega mengangkatnya.

"Moshi-moshi"

"Nggak usah basa-basi deh. Kamu mau kuliah di Jepang?"Tanyaku dengan nada tinggi

"Ai.. kamu?"

"Kamu jahat?" Aku langsung mematikan sambungan telpon dengannya

Ku lempar hp ke tas ranjang. Aku kecewa dengannya. Berita bahagiapun dia justru tak memberitahukannya padaku. Malah harus mendengar dari mulut saudaraku sendiri.

Aku Cinta ...??Where stories live. Discover now