Part 49

221 15 20
                                    

Fliera's POV

Hari ini ku lihat Ega tak lagi semangat. Entahlah apa yang terjadi padanya. Wajahnya kacau, rambutnya sedikit berantakan. Padahal biasanya dia selalu terlihat rapi.

"Ga, loe kenapa? Loe terlihat kacau?" tanyaku keheranan dengan penampilan Ega pagi ini

"Gue putus" jawabnya tak bersemangat

"Apa? Maksud loe?" aku bingung dengan jawaban Ega tadi

"Gue sudah putus sama Fleo" jawabnya dengan nada tinggi hingga membuatku terkejut

"Sorry gue nggak bermaksud ngebentak loe" tambahnya lagi

"Loe nggak apa-apakan? Loe terlihat buruk sekali" tanyaku memastikan keadaan Ega sambil menepuk-nepuk pundaknya

"Gue nggak tahu, gue gimana sekarang. Rasanya ada yang aneh. Bahkan gue merasa semua ini hanya mimpi"

Ku lihat dia mulai sedikit frustasi. Ega menjambak rambutnya.

"Trus Fleo bilang alasan dia minta putus ?"tanyaku lagi

Dia menggelengkan kepalanya
"Malam tadi, dia cuma bilang mau putus sama gue. Trus dia matikan video callnya. Pas gue hubungi balik udah nggak bisa lagi. Jadi gue nggak tahu alasan dia minta putus sama gue" jelasnya dengan mata yang terlihat berkaca-kaca

"Ya sudah, biar nanti gue ngomong sama dia. Tapi hari ini gue ke kelas dulu. Gue harus kuliah. Loe yang semangat ya"

Dia hanya menjawab dengan sebuah anggukan kepala.

Aku tak habis pikir apa yang dilakukan oleh Fleo. Padahal telpon terakhirku dengannya masih menanyakan keadaan Ega, bahkan dia menanyakan apa Ega nakal atau main mata dengan wanita Jepang di sana. Lalu kenapa dia minta putus?

Belum juga aku mendapat kejelasan dari Fleo, justru aku melihat sebuah postingan foto Fleo dengan seorang laki-laki. Hingga akhirnya aku bisa bicara dengannya setelah berusaha berkali-kali untuk menghubunginya. Ku lihat dia menatapku sinis.

"Kemana aja sih loe?" tanyaku

"Gue masih di Indonesia. Negeri yang ku cinta" jawabnya

"Loe kenapa putus sama Ega?" tanyaku to the point

"Nggak apa-apa" jawabnya tak membantu

"Trus kenapa loe sekarang punya gandengan baru? Loe sudah bosen sama Ega?" tanyaku geram

"Iya, anggap saja seperti itu"

"Kalau jawab yang serius"

"Sudahlah Flier, gue mau pergi dulu. Gue ada janji sama temen"

"Loe bakal nyesel ya putus sama Ega"

"Ya deh, selamat buat kalian berdua semoga kalian bahagia" jawabnya sinis kemudian mematikan sambungan telpon

Sungguh tak habis ku pikir. Kenapa sifat gegebah Fleo muncul kembali. Padahal Ega adalah orang yang baik.

Belum juga habis rasa kesalku dengan Fleo akibat kedekatannya dengan kak Raino, dan sekarang aku kesal dengannya karena putus dengan Ega. Awalnya aku memang ingin merubah haluan hati Ega agar bisa berpaling padaku dan aku ingin dia merasakan sakit hatiku. Tapi setelah bunda berkata padaku, dia mengalami demam akibat trauma usai melihatku untuk mengakhiri hidupku di kamar mandi. Aku mengurungkan niat jahatku itu. Bagaimanapun juga, Fleo memang selalu ada saat aku membutuhkannya. Tapi melihat kacaunya Ega di sini. Aku jadi sedih melihatnya serta kesal akibat keputusan yang di lakukan oleh Fleo. Padahal dia bisa mendapat pasangan yang sempurna. Sempurna bukan dalam arti ganteng maksimal, uang melimpah, layaknya dalam cerita novel ataupun drama. Tidak, aku bukan tipe cewek yang mempunyai pemikiran seperti itu. Yang memandang orang dari rupa dan hartanya saja. Sempurna bagiku adalah orang yang mampu melengkapiku. Dan Ega telah melengkapi sikap Fleo yang ceroboh dan malas itu menjadi sempurna. Dan ku akui, aku memang iri terhadap hubungan mereka.

Aku Cinta ...??Where stories live. Discover now