Part 35

178 17 7
                                    

Sebuah pengumuman tertera di mading membuatku berhenti untuk membacanya. Sebuah hal yang tlah lama ku tunggu untuk bisa ke sana. Pertukaran mahasiswa selama 2 minggu. Lumayankan bisa ke Jepang sekaligus bisa bertemu dengan Ega dan Flier di sana. Tapi setelah membaca syarat dari urutan 1 hingga akhir ada hal yang bisa menghalangiku untuk bisa ke sana. Jurusan yang di minta anak FMIPA, belum lagi yang di terima dari tingkat 3. Sedangkan aku juga baru menginjakkan semester 2.

Ku hela nafasku panjang. Apa aku memang harus menyerah dan meminta pada ayah untuk membelikan tiket saja ke sana. Tapi nanti ayah akan beranggapan aku menelan ludahku sendiri karena tak menepati omonganku. Dua minggu yang lalu, ayah dan bunda telah mengunjungi Fliera di Jepang. Dan saat ayah mengajakku untuk ikut pergi ke sana aku malah menolaknya. Dan dengan jumawanya aku bilang akan pergi ke sana dengan hasil jerih payahku sendiri. Harusnya aku tahu kemampuanku sendiri agar bisa ke sana. Otak yang pas-pasan mana mungkin bisa pergi ke sana dengan usaha sendiri. Ah mungkin aku memang harus menahan rasa rinduku pada Ega hingga libur kuliah semester depan. Atau syukur-syukur ayah mau mengajakku lagi untuk ke sana dan aku harus melepas gengsiku ini...

***

Malam ini entah angin apa yang membuatku ingin mendengarkan radio. Dengan memutar asal radio lamaku, ku dengar sebuah percakapan bahasa Jepang. Wait, bahasa Jepang? Ternyata ada sebuah pelajaran bahasa Jepang di dalamnya. Selang beberapa menit kemudian penyiar radio membacakan surat dari pendengar. Pikirku di jaman secanggih ini masih saja mengirim surat ke radio. Namun setelah di dengar, semua pertanyaan berhubungan dengan negeri sakura itu. Dan tunggu, aku mendengar sebuah pengumuman penting yang membuatku memiliki sebuah harapan untuk pergi ke sana secara gratis.

"ya Rane, hari ini kita tidak henti-hentinya mau mengingatkan kepada pendengar untuk mengirim surat yang menarik ke radio NHK WORLD"

"Ya karena ada hadiah yang sangat menarik atau mungkin sangat di harapkan pendengar ya Prika"

"Iya benar sekali, karena bagi 3 pendengar yang beruntung akan di undang ke Jepang selama 3 hari plus biaya akomodasinya"

"Jadi jangan khawatir kekurangan uang saku ya Prika. Hehehe"

"Benar sekali. Jadi dalam rangka memperingati 80 tahun radio NHK WORLD mengudara di dunia, kita mengadakan lomba. Jadi para pendengar tinggal menulis cerita tentang hal apa yang kalian pikirkan saat mendengar radio NHK WORLD pertama kali. Kalian bisa kirim berupa gambar komik misalnya, cerita juga bisa. Sekreatif pendengar pokoknya. Kirim ke lawan web kita di www.nhk.or.jp/indonesian"

"Ya di portal kami tinggal liat di kanan atas bertuliskan hubungi kami. Lalu isi semua data di sana"

"Ya kami akan tunggu paling lambat akhir bulan November. Pengumuman pemenang akan di sampaikan akhir Desember. Dan nanti pemenang akan ikut mengudara juga bersama kita di musim akhir musim dingin"

"Iya benar sekali. Jadi bisa lihat salju ya"

"Dan akhirnya siaran kita harus berakhir di sini dulu. Kita akan berjumpa lagi esok"

"Iya sayang sekali ya Rane, kita harus pamit undur diri. Saya Prika Fatimah"

"Saya Rane Hafidz"

"Disiarkan langsung dari Shibuya Tokyo, dan..."

"Sayonara"

Jepang, aku masih memiliki kesempatan pergi ke sana. Tapi peluang aku bisa ke sana mungkin hanya 1% dari pengirim cerita terbaik. Selama masih ada 1% kemungkinan. Aku masih bisa memiliki kesempatan untuk bertemu Ega di sana.

***

Hampir sebulan ini aku mulai rutin menuliskan cerita tentang Jepang. Bahkan hampir setiap malam aku mendengarkan siaran radio Jepang itu. Dari situ aku baru tahu, jika setiap hari senin dan sabtu ada pelajaran bahasa Jepangnya. Hari selasa membahas teknologi, hari rabu membahas tentang dongeng atau mitos jepang, hari kamis belajar masakan jepang, hari jum'at membahas berita yang sedang menjadi sorotan di jepang dan minggu membahas lagu yang sedang in di sana. Bahkan kalian bisa mendapat buku belajar bahasa Jepang gratis. Lengkap sudah, dan sungguh luar biasa keren. Akupun juga meminta bantuan Ega dengan menanyakan tempat-tempat yang menurutnya bagus. Lalu aku hubungkan dengan keadaan indonesia. Dan aku sendiri tak pernah bercerita pada Ega mengenai apa yang sedang aku kerjakan. Bahkan aku terlalu takut berharap menang jika aku bilang kepada Ega. Yang pasti semua ide dan segala upaya aku telah lakukan demi mendapat kemungkinan 1% apalagi sainganku ternyata dari seluruh dunia. Hingga mau tak mau harus semangat.

Aku Cinta ...??Where stories live. Discover now