Part 37

170 18 12
                                    

Aku terkejut dengan apa yang ada di depanku. Mimpi burukkah? Ilusikah? Aku hanya bisa menutup mulutku dengan tanganku tak percaya. Air mataku kini sudah keluar tanpa bisa ku tahan.

"Aku sayang kamu..." ucap Ega yang masih bisa ku dengar hingga membuatku mundur berlahan meninggalkan mereka berdua.

Berencana memberi kejutan pada mereka justru membuatku sendiri yang terkejut. Padahal aku mati-matian berjuang demi memenangkan kemungkinan yang hanya 1% ku dapat. Tapi seolah-olah semua ini sia-sia.

Akupun berjalan terus dan terus, tanpa memperdulikan aku sedang berada di mana. Tak peduli omelan orang-orang yang aku tabrak di jalan. Aku terus berjalan dengan air mata yang terus mengalir tanpa hentinya. Aku sedih dan kecewa. Hingga akhirnya aku berhenti di taman karena capek berjalan sambil membawa koperku. Aku sudah tak peduli lagi untuk tidur di mana. Yang aku harapkan saat ini adalah pergi menjauh dari mereka dan menenangkan diriku.

"Fereo chan" panggil seseorang

"Minami chan"aku mendongakkan kepalaku

"Anata wa koko de nanishiteruno?" (sedang apa di sini?)

Aku menggelengkan kepalaku

"Dou shimashita ka?" (ada masalah apa?) tanyanya lagi

Aku tak menjawabnya tetapi langsung memelukknya erat dan langsung menumpahkan kesedihanku saat ini dengan menangis.

Malam ini aku tidur di keluarga Izawa. Akupun memberitahu alasan aku menangis karena Fliera sudah pindah tempat tinggal. Jadi aku kebingungan mau mencari tempat menginap di mana, sehingga aku menangis. Dan untungnya mereka percaya.

Sepanjang malam aku tak bisa tidur. Kilasan kejadian antara Fliera dan Ega tadi terngiang selalu di pikiranku. Mendadak aku teringat kata-kata Lia dulu. Apa aku akan ikhlas dengan semua ini. Bahkan apakah aku rela jika Flier benar-benar bersama Ega. Harusnya aku tahu diri jika ucapan adalah doa. Dan mungkin malaikat mengamini ketika aku bilang rela melepas Ega bersama Flier asalkan mereka bahagia.

Akupun benar-benar menambah hariku sehari di sini. Dan aku menghabiskan waktuku bersama keluarga Izawa. Bisa saja aku langsung balik pulang. Tapi aku tak mau bunda curiga. Ya aku melupakan bunda, apakah bunda sudah bilang sama Flier jika aku sudah ada di Jepang selama 4 hari. Akupun segera menghubungi bunda dengan bantuan wifi di rumah izawa

"Assalamualaikum"

"waalaikum salam. Hmm seneng amat ya sampai lupa menghubungi bunda"

"Hehhee maaf bun, ini juga baru dapat sambungan wifi"

"Gimana liburannya. Sudah ketemu Flier"

Aku menganggukkan kepalaku...

"Trus mana dia, bunda mau ngobrol?"

"Fleo sedang pergi sama Minami bun. Keluarga Minami mengajak ke sini"

"Ya kok nggak menghabiskan liburan bersama Flier?"

"Flierkan sibuk kuliah bun, Fleo bisa mati bosen nanti kalau berada di sana terus"

"Ok, salam buat Flier ya"

"Iya nanti Fleo sampaikan. Sudah ya bun, assalamualaikum"

"Waalaikum salam"

Selanjutnya apa yang harus aku lakukan sekarang. Bersikap seperti biasakah atau aku harus mengakhiri semuanya...

Aku tak mengerti apa yang ku rasa
Rindu yang tak pernah begitu hebatnya
Aku mencintaimu lebih dari yang kau tahu
Meski kau takkan pernah tahu

Aku Cinta ...??Where stories live. Discover now