Part 24

168 11 4
                                    

"Yang kalah harus menggendong yang menang ya?" tanyaku sambil menggoda Ega

"Ok, nggak masalah" jawab Ega dengan senyum Smirk

"ck, percaya amat kamu bakal menang" ledekku

"Ya ya ya, jadi kapan di mulai?" tanya Ega

"Sekarang"

"Yeahhh" teriak anak-anak sambil bertepuk tangan

Aku jadi merasa tersanjung dengan antusias mereka.

"Jadi siapa yang mendukung kak Fleo?" tanyaku semangat

Krik krik krik krik krik krik

Mereka hanya diam

"Yang mendukung kak Ega siapa?" tanya Ega sambil tersenyum manis

"Aku.. Aku.. Aku... Aku" jawab anak-anak sambil mengacungkan jari telunjuknya

Aku langsung down. Percuma juga tadi mengajukan diri buat melawan Ega jika tak ada yang mendukungku.

"Wah kakak jadi semangat kalau begini" jawab Ega sambil tersenyum meledek ke arahku

"Ya sudah kalau begitu, biar Karin yang jadi wasitnya"

"Pasti nggak adil" gumamku lirih

"Biar kak Dika yang jadi wasitnya" ujar seseorang yang bersandar di pintu.

"Sip, kita mulai"
Aku menganggukkan kepalaku.

Aku dan Ega mulai menyiapkan kuda-kuda. Pada dasarnya pencak silat hanya bela diri untuk mempertahankan diri, bukan tipe bela diri untuk menyerang seperti karate maupun taekwondo. Tapi jika dalam keadaan yang genting maka bisa menggunakan teknik penyerangan. Pencak silat juga lebih mengutamakan konsentrasi, terutama dalam hal menghindari serangan lawan.

Dari tadi aku yang melakukan serangan dan Ega selalu menghindar serta menangkis seranganku. Dan sudah bisa di pastikan apa yang terjadi, anak-anak kecil itu langsung berteriak kencang saat Ega menangkis seranganku. Akupun mulai geram, dan semakin intens menyerang Ega. Dengan semangat menggebuh-gebuh, aku berharap bisa membungkam mulut anak-anak kecil itu karena salah mendukung Ega.

Sebuah senyum menyeringai tiba-tiba muncul dari Ega yang membuat bulu kudukku menjadi merinding.

Mendadak Ega menyerangku dengan cepat. Dan aku mulai kuwalahan untuk menghindar apalagi menangkis serangan dari Ega tadi. Aku kalah...

"yeahhh"teriak anak-anak kegirangan

"kamu curang" ucapku kesal

"Curang bagaimana?"

"Kamu nggak mau ngalah di depan perempuan"

"Kan aku nggak mau gendong kamu" jawabnya yang membuatku kesal

"Ihh nyebelin" ujarku sambil menghentakkan kakiku

"Anak-anak dari pertandingan tadi apa yang bisa kalian pelajari?" tanya Ega pada murid-muridnya itu

"Kak Ega kalau berantem keren" jawab Karin

"Bukan, bukan itu" jawab Ega sambil menggerakkan tangan kanannya ke kanan kiri sambil menggelengkan kepalanya

"Tapi bener kok kak, kak Ega kalau berantrem tambah ganteng" jawab yang lainnya

Ck, aku mendengus kesal mendengar ucapan anak kecil ini. Mereka juga masih kecil, tapi tahu saja mana yang cowok ganteng dan enggak. Pakai acara memuji-muji segala di depanku pula. Masak iya aku harus cemburu sama anak kecil di sini.

Aku Cinta ...??Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum