Part 34

170 21 8
                                    

Bahagia rasanya saat bisa merayakan hari kelahiran kita bersama orang yang kita sayangi. Tapi sayang, tahun ini adalah tahun pertama aku tak bisa merayakan ulang tahun bersama Ega apalagi dengan saudara kembarku, Fliera.

Tak perlu hadiah super mewah, karena Ega juga masih pelajar yang uang saku masih di beri orang tua. Ya walaupun dia bisa saja bekerja untuk mendapatkan uang lebih. Tapi aku memang bukan tipe cewek matre. Di ajak bersusah-susahan juga mau. Karena sekali lagi aku sadar, kita masih tinggal dengan orang tua. Ya bolehlah nanti jika Ega menjadi orang sukses dia memberi hadiah ulang tahunku dengan sebuah perhiasan mewah juga tak akan ku tolak hehehe.

Tahun pertama, ulang tahunku yang paling berkesan karena hari di mana aku jadian dengan Ega. Di tembak saat pertandingan SEABA CHAMPIONSHIP ketika pertandingan final antara Indonesia vs Philipina. Dan sebuah kaos "bekas" basket kepunyaan Ega yang bertanda tangan pemain favoritku, Amin Prihantono dan Mario Wusyang sebagai hadiahnya. Saat itu juga Fliera jadian sama Leo, tapi sayang mereka harus putus karena alasan Fliera yang ingin fokus ujian nasional. Jika dia tak mungkin saat ini kita bisa merayakan anniversary kita sama-sama yang ke-3. Tahun selanjutnya kita berdua merayakan ulang tahun juga anniv kita yang ke-2 dengan belajar bersama-sama karena harus mengahadapi ujian nasional yang tinggal beberapa hari. Saat itu aku melihat sosok Ega yang pemarah. Sehingga seharian aku di marahinya karena tak mampu mengerjakan soal-soal latihan UN. Aku hampir saja menangis karena aku juga mendapat ceramah juga dari bunda, serta kata-kata horor dari Fliera yang mengatakan jika aku tak pandai mengerjakan soal latihan matematika, kemungkinan aku tak lulus SMA karena gagal mengerjakan soal matematika. Nyatanya, semua itu memang kesengajaan yang di rencanakan mereka semua. Tapi aku bahagia. Karena aku bisa merayakannya bersama mereka berdua. Lalu tahun ini, aku KESEPIAN...

"Pagi bun" sapaku kemudian duduk di bangku meja makan

"Pagi sayang, selamat ulang tahun ya" ucap bunda sambil mencium keningku

"Iya bun, makasih"

Bunda duduk di sampingku, dengan raut wajah yang terlihat sedih. Ya dihari ulang tahunku, ayah sedang keluar kota dan Fliera sedang belajar di negeri orang. Oleh karena itu, aku kemarin bilang sama bunda tak perlu merayakan ulang tahunku hari ini.

"Sepi ya Fle" ujar bunda tak bersemangat

Aku menganggukkan kepalaku.

"Di hari ulang tahun kalian ayah malah keluar kota, Fliera belajar di negeri orang. Bener-bener sepi" tukas bunda yang terlihat sangat sedih

Aku mengelus pundak bunda

"Masih ada Fleo bun, bunda nggak sendiri hari ini"

Bunda menghela nafasnya.

"Nggak kerasa kalian sudah berumur 19 tahun. Seperti baru kemarin kalian main kejar-kejaran, bunda mengantar kalian ke sekolah TK. Ternyata bunda semakin tua sayang"

Akupun langsung memeluk bunda

"Bunda, terima kasih sudah melahirkan kita ya bun. Doain anak-anak bunda ini bisa sehat selalu, bisa menjadi orang sukses. Dan bisa membahagiakan ayah dan bunda"

Ku rasakan sebuah anggukan kepala bunda

"Pasti sayang. Bunda selalu mendoakan kalian selepas sholat. Bunda sayang kalian"

Bunda melepas pelukanku, ku lihat dia mulai menghapus air matanya yang terjatuh.

"Bunda, apa yang bisa Fleo lakukan hari ini agar bunda bisa melepas rasa rindu bunda terhadap Flier?" tanyaku pada bunda agar bunda tak sedih lagi

"Kamu mau melakukannya?"

Aku menganggukkan kepalaku.

"Apapun, selama Fleo bisa melakukannya dan bunda bisa tersenyum bahagia hari ini"

Aku Cinta ...??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang