Part 29

159 16 2
                                    

"Ayah" panggilku lirih

"Ada apa sayang? Kamu mimpi buruk?" tanya Ayah sambil mengusap keringatku di keningku

"Fleoo...." aku tak sanggup melanjutkannya, seolah-olah kata-kataku terputus di tenggorokan

Akupun langsung memeluk ayah dan menangis di dadanya.

"Kamu minum dulu ya, biar tenang" ujar bunda yang membawa teh hangat untukku

Akupun melepas pelukan ayah kemudian meminum teh buatan bunda tadi.

"Kamu mimpi buruk apa keringat kamu keluar banyak gini trus sampai menangis juga? Masak jagoan ayah nangis" goda ayah

Aku sedikit tersenyum mendengar ledekan ayah.

"Fleo, Fleo kangen Fliera yah" ucapku lirih

"Kita semua juga kangen sayang. Besok kita hubungi dia ya, ini juga sudah jam 1. Fliera pasti sudah tidur sekarang" jawab ayah

"Fleo, Fleo takut ya. Fleo takut di tinggal Flier" ujarku lirih

"Bunda sudah cerita tadi, kamu nggak usah khawatir. Fliera anak yang pandai, dia tahu kalau perbuatannya dulu salah. Dia nggak akan melakukan hal yang sama lagi. Paham"

Aku menganggukkan kepalaku.

"Ya sudah kamu lanjutkan tidur dulu ya. Ini masih pagi buta. Ingat sebelum tidur kamu berdoa dulu biar tidak bermimpi buruk"

Aku menganggukkan kepalaku lagi. Bunda merapatkan posisi selimutku kemudian ayah dan bunda mencium keningku bergantian. Dan akupun mulai memejamkan mataku kembali.

Pov Fliera Andira

Hari ini aku dan Ega mendapat berita yang sangat menyenangkan. Aku dan Ega di terima di universitas di Jepang. Dan bisa melanjutkannya sampai S2 di sana. Senang dan bahagia sudah pasti, tapi mungkin akan ada hal yang akan membuatku sedih. Harus berpisah dari kedua orang tuaku juga kakakku, Fleo.

Hidup di negara orang, dengan bahasa yang belum di kuasai membuatku merasa berat. Untunglah masih ada Ega. Hidupku bisa di katakan beruntung, karena tempat tinggalku masih satu gedung. Setidaknya jika aku mendapat masalah, aku bisa meminta bantuan pada pacar kakakku ini. Baik itu dalam belajar maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Hidup di negeri orang, jauh dari orang tua membuatku harus hidup mandiri dengan segala keterbatasan yang ada. Mau tidak mau aku dan Ega harus belajar bahasa itu di sini. Karena tak semua orang bisa menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasanya. Karena itu di awal kita menginjakkan kaki di sini, kita berdua langsung belajar bahasa jepang yang telah di sediakan oleh pihak KBRI.

Selama aku hidup di sini, aku hanya mengandalkan teknologi untuk berhubungan dengan keluargaku. Dan terakhir aku mendapatkan kabar bahwa Fleo sedang ujian masuk keperguruan tinggi di sana dan sedang menunggu pengumuman. Terkadang aku merasa iri dengan saudaraku satu ini. Dia terkadang kelewat santai, tapi kalau sedang panik dia seperti orang gila mondar mandir nggak jelas. Dan hal itu adalah hiburan tersendiri bagiku. Dan aku berdoa semoga saudaraku yang satu itu bisa lulus tes keperguruan tinggi.

Informasi perkuliahan Fleo tidak hanya ku dapat dari dia sendiri. Tapi juga dari sahabatku dulu sewaktu SMP yang tak sengaja masuk universitas yang sama dengan Fleo. Dia tiba-tiba menDM aku via ig dan mengatakan jika aku sombong karena tak menghiraukan panggilannya sewaktu ospek. Dan akupun mulai menjelaskan jika aku memiliki saudara kembar, dan memastikan jika dia bertemu dengan kembaranku itu. Dari dialah aku tahu jika mantan kekasihku yang pertama mengajak Fleo balikan. Kesal dan entahlah..

Hari itu Fleo juga sempat menanyakan perihal mantanku yang bernama Raino Alexander. Entah apa aku masih memiliki perasaan dengannya atau bagaimana. Yang jelas aku marah ketika Fleo bilang akan membalaskan dendamnya pada kak Raino karena sudah membuatku terpuruk hingga memutuskan untuk bunuh diri. Dan hubunganku dengan Fleo semakin merenggang saat teman SMPku mengirim foto-foto tindakan kak Raino yang mengajak Fleo balikan di kampus, termasuk sebuah video kiriman bunda saat kak Raino menyanyikan lagu cinta untuk Fleo di rumah. Dan saat itulah aku merasakan amarahku dan kebencianku pada Fleo.

Fleo, Fleo dan hanya Fleo. Semua orang yang aku sukai selalu berhubungan dengan Fleo. Sandy yang menembak Fleo, kak Raino yang mengejar cinta Fleo saat tahu kita adalah kembar. Ya aku tahu kalau kak Raino sudah mengetahui perihal aku yang mempunyai kembaran. Itu juga di jelaskan oleh temanku di sana. Dan dari video kiriman bunda juga menjelaskan jika kak Raino bener-bener mengejar cinta seorang Fleoriza Andara...

Benci, marah, kesal, iri semua menjadi satu. Dan kini aku selalu menghindarinya saat dia mencoba menghubungiku...

Hari itu aku mendapat panggilan dari bunda, tanpa berpikir panjang aku segera mengangkatnya. Tapi yang terjadi adalah ku lihat wajah Fleo yang mulai bete karena aku selalu menghindarinya beberapa hari ini.

"Sesibuk itu ya sampai loe nggak bisa mengangkat telpon dari gue?" tanyanya

"Iyalah emangnya elo yang hidup nyantai di sana" jawabku sinis

"Oh iya, hidup gue emang terlalu santai. Sorry sudah ganggu loe, gue harus belajar menghafal huruf kanji" jawabnya dan langsung mememutus panggilan

Apa aku telah berbuat jahat? Sepertinya tidak. Dia terlalu lama merasakan hal yang selama ini aku ingin rasakan. Dan mulai saat ini aku akan bersikap Egois dengan merebut kebahagiannya....

Malam ini entah kenapa aku bermimpi buruk tentang Fleo. Mungkinkah dia dalam keadaan bahaya? Tapi seharusnya aku tak terlalu mengkhawatirkannya, karena dia bisa bela diri. Namun hingga pagi, aku merasakan hal yang tidak mengenakan tentang Fleo. Dan akupun memutuskan menelpon bunda.

"Assalamualaikum" panggil bunda yang membuat kerinduanku sedikit terobati karena mendengar suaranya

"Waalaikum salam. Bunda apa kabar?"

"Baik Alhamdulillah. Kamu bagaimana di sana? Sehatkan?"

"Iya bun, bunda jangan khawatir sama Flier di sini. Flier baik-baik saja kok"jawabku

Ku lihat bunda menghela nafasnya panjang

"Bunda kenapa?" tanyaku

"Bunda nggak kenapa-napa kok Flier" jawabnya

Tapi aku merasa asa sesuatu yang tak beres terjadi

"Flier" panggil bunda

"ya bun, kenapa?" tanyaku

"Flier janji ya sama kita di sini"

"Janji apa bun?"

"Janji nggak akan berbuat bodoh seperti waktu SMP dulu" jawab bunda

Berbuat bodoh, aku paham maksud dari perkataan bunda itu..

"Iya, kenapa sih bun?" pancingku lagi

"Fleo dari semalam demam. Di kampusnya ada yang menjahilinya. Kemarin dia di kunci di toilet dalam keadaan mati lampu. Dan hal itu membuatnya teringat akan kejadian buruk tentang kamu dulu" jelas bunda

Aku tertegun, seorang Fleo bisa sakit karena kejadian buruk yang menimpaku dulu. Aku tahu dia sedikit mengalami trauma paskah kejadian aku bunuh diri. Dia selalu meminta antar buat pergi ketoilet. Bahkan saat aku ketoiletpun harus bersamanya.

"Bunda tenang saja. Flier nggak akan berbuat seperti itu lagi. Dan tolong bilang sama Fleo agar dia cepet sembuh. Serasa ada yang aneh jika sang jagoan di rumah sedang sakit bun"

Ku lihat bunda tersenyum

"Pasti, nanti bunda sampaikan. Kamu jaga kesehatan ya di sana. Belajar yang rajin"

"Iya bunda. Fliera pamit dulu, mau pergi ke kampus. Assalamualaikum"

"Waalaikum salam"

Aku tahu tindakanku dulu adalah hal bodoh yang pernah aku lakukan. Namun ada hal yang tak seorangpun tahu, alasan kuat sebenarnya mengapa aku kecewa terhadap kak Raino dan memutuskan untuk mengakhiri hidupku. Dan semuanya berputar pada saudaraku itu Fleo...

***

Double update ya... Makasih semua hari ini banyak banget notif vote dari kalian, walau masih sepi komentar hhihii..

31 Mei 2017

Aku Cinta ...??Where stories live. Discover now