Part 4

349 25 14
                                    

Panasnya di siang ini membuat keringatku keluar tanpa izin. Entah sudah berapa soal matematika yang sudah aku jawab dengan benar tadi. Rasanya soal-soal tadi jatuh menimpaku dari langit dan mengenai kepalaku hingga membuatku rasanya ingin pingsan. Padahal sudah mati-matian aku belajar selama ini. Termasuk begadang untuk mengerjakan soal-soal latihan. Tapi rasanya memang masih kurang sering untuk berlatih. Waktupun tersisa tinggal 45 menit lagi. Rasanya otakku mulai kongslet karena kepanasan di paksa untuk berfikir. Hahaha

Ku hela nafasku panjang. Membuatku teringat akan nyanyian yang di bawakan oleh Ega sewaktu kita bervideo call-an semalam. Dengan konyolnya dia menyanyikan lagu dati kaila kimura yang berjudul banzai. Mungkin efek dari berjauhannya kita membuat dia jadi bersikap konyol. Karena cuma aku yang biasanya bersikap konyol saat di sampingnya. Ega menyanyikan lagu tersebut sambil memakai wig warna-warni yang entah dia dapat dari mana. Belum lagi lirik yang dia ucapkan semua asal-asalan. Dan hal itu membuatku sukses tertawa terus dan membuatku lupa belajar untuk tes hari ini. Belum lagi saat Ega menunjukkan CD dari wagakki dan Fliera yang juga menunjukkan DVD boruto ori di tangannya sambil mengayun-ayunkan ke layar laptop.

Flashback on

"Lo jangan ngecewain gue ya, gue udah susah payah membeli DVD ori buat loe. Dan loe pokoknya harus mengerjakan semua soal dengan benar. Eh nggak deh, nggak bener semua juga nggak apa-apa yang penting bisa lulus saja gue sudah bersyukur banget"ujar Fliera

"Iya Ai, kamu harus semangat. CD wagakkinya juga sudah kebeli. Kamu harus ingat aku besok kalau mengerjakan semua soalnya. Ini pakai uang saku lo. Dengan terpaksa kita harus menghemat makan selama beberapa hari ini, demi kamu seorang. Kita rela berpuasa demi kamu. Jadi jangan melewatkan kesempatan ini. Jangan buat kita menderita dan merugi jika kamu sampai tidak lulus nanti. Awas ya, nanti aku nggak bakal telpon kamu selama sebulan kalau sampai tidak lulus"kecam Ega

"Itu masih kurang ga, 3 bulan kalau perlu"ujar Fliera yang memanas-manasiku

"Ok, aku akan berusaha. Semangat!!" kataku sambil mengepalkan tanganku di udara

"Ganbatte kudasai. Kita menyayangimu" ujar Fliera

Aku menganggukkan kepalaku. Tanpa sadar air mataku terjatuh dari pelupuk mata. Aku kangen dengan mereka.

Flashback off

Sebuah tepukan di punggungku menyadarkanku, hingga mau tidak mau aku harus menghadapi kenyataan di depanku.

"Jangan melamun, ayo di kerjakan!" pinta laki-laki yang kira-kira seumuran dengan ayah

Aku mengangguk pelan, ku lihat jam di pergelangan tanganku, tinggal 25 menit. Sial, aku terlalu lama melamun tadi.

Ku hela nafasku panjang. Entah kekuatan dari mana, akupun berusaha serileks mungkin dan mulai berkonsentrasi untuk menghitung semua angka yang ada di depan mataku. Semua ku selesaikan dengan tepat waktu, walau aku sendiri hasilnya lebih banyak benar atau salah nantinya...

***

Ku lirik kanan dan kiri untuk mencari sosok sahabat karibku, Lia. Dia juga mendaftar di universitas yang sama denganku. Hanya saja dia lebih memilih masuk jurusan bahasa inggris sedangkan aku bahasa jepang. Dan hari ini aku juga nebeng dengannya agar lebih cepat sampai di tempat ujian tadi. Selain itu dia juga sudah punya SIM jadi kalau mau pergi aman.
 
"Fleo"panggil seseorang dari arah belakang

Aku melihat kearah belakang. Kulihat Lia menghampiriku

"Haduuhh bener-bener deh soalnya ampun-ampun deh gue. Susah banget" Keluh Lia

Aku Cinta ...??Where stories live. Discover now