Part 19

196 16 9
                                    

Pagi ini aku merasa aneh dengan orang-orang di rumah. Terlihat ayah dan bunda sedari tadi tersenyum lebar ke arahku.

"Kenapa sih, kok pada ngeliatin Fleo gitu? Ada yang salah?"tanyaku salah tingkah

Bunda menggelengkan kepalanya

"Nggak ada, bunda lagi pengen senyum aja" jawab Bunda

"Trus ayah?" tanyaku sambil melihat ayah

"Karena bunda tersenyum, ya ayah ikutan bunda saja" jawabnya lagi

"Kok Fleo nggak ikutan tersenyum ya?" tanyaku sambil mengoles roti dengan selai strawberry

"Ah harusnya ikutan seneng ya bun" ujar ayah dan aku hanya mengerutkan keningku tanda tak mengerti

"Kenapa harus seneng yah?" tanyaku kemudian memasukkan roti ke dalam mulutku.

"Ya karena ada cowok lain yang menyukai kamu" kata Bunda yang membuatku langsung tersedak roti bakar buatan bunda itu.

"Bunda?"

"Kenapa? Kamu pikir bunda sudah tidur? Gimana nggak mau tidur kalau di nyanyiin terus?"

"Fleokan nggak tertarik bun. Fleo orangnya setia" ujarku pada bunda

"Tapi cowok yang semalam lumayan keren juga loh yah" ujar bunda

"Bunda nggak usah lirik-lirik yang lain. Cukup sama ayah saja" ujar ayah kepedean

"Ihhh ayah posesif nih. Yaa.. Siapa tahu bunda mau cari ayah baru buat Fleo" godaku sambil menaik turunkan kedua alisku

"Kamu ngomong apaan sih Fle, bundakan setia sama ayah"

"Nah, Fleo juga orangnya setia sama Ega bun. Lagian mana mungkin Fleo mau sama kakak senior itu"

"Kenapa? Ayah dulu juga seniornya bunda" ujar ayah

"Bukan karena senior atau gimana ya, pokoknya ada saja alasan yang membuat Fleo nggak suka sama dia, walaupun seandainya Fleo masih sendiri. Fleo nggak bakal mau yah"

"Jangan ngomong gitu nanti kualat loh. Dulu bunda juga bilang gitu sama oma kamu waktu di taksir ayah. Tapi nyatanya malah menikah dan punya kalian"

" Ini beda bun, ayah dan bunda nggak bakal ngerti. Fleo sudah ilfeel duluan sama dia. Suatu saat nanti kalau waktu dan kondisinya memungkinkan, Fleo bakal cerita sama ayah bunda. Tapi nggak sekarang, bisa bahaya" jawabku

"Ya sudah, buruan di habiskan makannya. Kamu ada kuliau pagikan sekarang"

Aku mengangguk pelan. Dan langsung menghabiskan roti bakar serta roti biasa yang sudah aku beri selai sebelumnya.

***

"Fleo belajar dulu ya, assalamualaikum" pamitku sambil mencium tangan ayah

"Ok belajar yang bener. Jangan pacaran mulu sama kakak senior kamu"

"Ishh ayah, menyebalkan. Hati-hati yah di jalan. Jangan ngebut" nasehatku pada ayah usai keluar dari mobil

"Siap princess" jawabnya sambil mengacungkan jempolnya

Akupun langsung menuju kelasku nanti, karena 15 menit lagi akan segera masuk. Tapi 😑

" Pagi Fleo"sapa kak Alex

"Kakak setan ya? Kok di mana-mana selalu ada?" tanyaku

"Seriusan ada di mana-mana? Di hati kamu ada juga nggak?" tanyanya sambil nyengir

"Tai" umpatku kemudian pergi

Dan lagi kak Alex menahan tubuhku pergi. Sebuah cekalan menggenggam erat pergelangan tanganku.

"Kakak ini spikopat ya?" aku mengelak dan berusaha menguncinya agar aku bisa keluar dari genggamannya. Tapi yang terjadi dia justru mengunciku erat.

Dia tersenyum menyeringai kepadaku. Akupun berusaha melawannya tapi sia-sia, tenaganya jauh lebih kuat dariku. Mungkin selama ini dia hanya berusaha mengalah.

"Gue suka sama cewek tomboy seperti loe" ucapnya

"Tapi sayangnya gue nggak suka sama loe" teriakku padanya

"Kalau begitu bersiap-siaplah untuk jatuh cinta padaku" jawabnya

"Nggak akan. Gue juga bukan cewek tomboy yang ngejomblo. Gue bukan jones kayak kakak" ledekku padanya

"sebentar lagikan enggak"

Aku berusaha melepaskan tanganku dari kunciannya. Tapi tetap sia-sia. Hingga jalan terakhirku adalah menendang kakinya. Tapi sayangnya dia tak bergeming. Tanpa pikir panjangpun akupun langsung menendang selangkangannya.

"Waduuhh... Adek gue" teriaknya

Akupun akhirnya bisa melepaskan diriku dari jeratannya

"Makan tuh junior" ujarku sambil tertawa

"Tunggu saja, 2 bulan lagi setelah gue selesai magang, gue nggak akan lepasin loe. Gue bakal kejar loe sampai dapat" teriaknya

"Bodoh amat, gue nggak peduli. Pergi jauh-jauh sono. Ke kutub utara kalau perlu" jawabku yang tak kalah keras

Dua bulan lagi, paling tidak aku bisa sedikit bernafas lega. Terserah dia mau berbuat apa saja, yang penting aku bisa melalui tahun pertamaku jadi mahasiswa dengan baik.

***

Hari ini gue mencoba menghubungi Fliera, tapi beberapa kali panggilanku di reject olehnya. Hingga aku putuskan untuk menghubungi Ega.

"Moshi-moshi" sapaku riang

"Hai, gimana kuliah pagi ini?" tanyanya

"Hmm beberapa hari ini sangat menyebalkan. Tapi ya sudahlah nggak penting juga kok"

"Sama, beberapa hari ini ada banyak materi yang nggak aku pahami. Mungkin kalau dalam bentuk indonesia paham, ini dalam bentuk huruf jepang, jadi aku harus translate manual ke inggris"

"Uhhh kasihan. Oh ya, Fliera pasti sibuk banget ya? Tadi panggilanku di reject mulu sama dia"

"Flier? Barusan dia balik ke apartementnya"

"Lha terus? Kenapa di tolak mulu. Padahal aku kangen sama dia"

"Sama aku enggak nih?" goda Ega

"sama kamu juga. Tapi kok aku merasa nggak enak hati ya sama dia. Apa dia ada kesulitan di sana?"

"Hmm sepertinya enggak. Paling ya harus sering-sering baca saja. Kan bukan bahasa ibu"

"Hmm pokoknya nanti kalau ada pertukaran pelajar, aku akan coba ikut. Biar segera bertemu kalian"

"Amiin. Aku tunggu ya"

"Siap bos" jawabku sambil mengacungkan jempolku

Entah apa yang terjadi, tapi aku merasakan hal aneh pada Fliera. Hingga 2 hari ini dia tetap menolak panggilan dariku. Apa ada yang salah denganku?

***

Part ini pendek banget, cuma 800an kata. Habisnya mentok mau nulis apa juga bingung hehehe

Hari ini spesial ya bisa nulis 2 part yeahh,,
Part selanjutnya masih mau minta ijin sama yang punya foto di Ig nya. Soalnya aku nggak mau pakai foto sebelum dapat ijin. Doain ya orangnya bisa ngasih ijin. Karena tinggal beberapa part selanjutnya nanti akan ada tokoh baru yang masuk. Dia orang di masa lalu Fleo, termasuk adanya sebuah janji yang pernah di ucapkan Fleo dulu di tagih. Hayooo trus Ega gimana dong? 😜😘

03 Mei 2017

Aku Cinta ...??Where stories live. Discover now