Part 28

161 13 0
                                    

Pasrah, hal itulah yang aku lakukan saat ini. Aku pasrahkan semua kajadian hari ini pada yang di atas. Entah apakah aku akan di temukan dalam keadaan tak bernyawa karena sesak nafas akibat trauma yang aku alami. Ataukah nasib baik masih bisa berpihak padaku nanti. Sendirian di toilet kampus saat sore hari, dimana para mahasiswa jarang lalu lalang dan dalam keadaan listrik padam. Semua terasa dramatis, di tambah air mataku yang sedari tadi keluar tanpa henti.

Sebuah panggilan terdengar dari luar.

"Fle... Fleo" panggil Lia

"Dia sudah pulang kali" ujar Chika

"Mana mungkin, dia dari kemarin-kemarin yang paling antusias pengen nonton. Masak pulang. Ini lagi di telpon nggak aktif mulu" gerutu Lia

Dengan sisa kekuatanku aku mengetok-ngetok pintu sembari meminta tolong dengan suara lirih.

"Tolong..." ucapku lirih sambil terisak-isak

"Han... Hantu..." teriak mereka berdua

Sial banget, kenapa aku di bilang hantu coba sama mereka. Kini tak ku dengar lagi suara mereka dari luar. Entah sudah berapa lama aku berada di sini. Rasanya aku ingin mati saja daripada harus mengalami kejadian ini.

"Ayo dong kak, beneran itu tadi hantu apa orang? Kalau orang kita merasa bersalah" ujar seseorang yang terdengar samar-samar di tengah kesadaranku tinggal separuhnya saja

"Kalian yakin?"

"Iya" jawabnya keras

"Ada orang di dalam?" tanyanya

"Tolong..." jawabku untuk terakhir kalinya hingga semua terasa menggelap

***

Sebuah tangan terasa sambil membelai rambutku halus. Ku lihat samar-samar wajah khawatir dua sahabatku ini.

"Fle, akhirnya loe sadar juga"

"Alhamdulillah, tadi kita berencana membawa loe ke rumah sakit kalau tak kunjung sadar" ujar Lia

Dengan reflek aku langsung memeluknya. Aku menangis...

"Kenapa? Sudah-sudah ada kita di sini" ujarnya sambil mengelus-elus pundakku

"Sudah Fle, loe jangan nangis. Sekarang loe aman" tambah Chika

Aku melepas pelukanku, Chika menghapus air mataku. Kemudian mereka berdua memelukku bersamaan.

"Fleo sudah sadar?" tanya kak Alex

"Iya kak. Makasih ya, kalau nggak ada kakak, kita nggak bakal tahu keadaan Fleo" ujar Lia

"Iya, sama-sama. Oh ya, sekalian gue antar dia. Kalian ikut juga ya"

Mereka menganggukka kepalanya.

Sepanjang perjalanan aku hanya mengalihkan pandanganku ke luar jendela. Chika duduk di samping kak Alex dan aku bersama Lia duduk di bangku penumpang. Hening, mungkin semua sedang memberi kesempatan bagiku untuk menyiapkan diri nanti atas kejadian yang menimpaku tadi.

"Assalamulaikum"

"Waalaikum salam. Ya Allah, kamu kenapa Fle?" tanya bunda terkejut

Sontak aku langsung memeluk bunda.
"Flier" ucapku lirih sambil menangis

"Flier, Fliera kenapa sayang? Trus ini rambut dan baju kamu kenapa lembab? Di luar tidak hujankan?" tanya bunda

Aku menggelengkan kepalaku sembari semakin mengeratkan pelukanku pada bunda

"Eh, tante. Lebih baik Fleo di suruh istirahat dulu deh" ujar Lia

"Ya sudah ayo masuk semua"

Akupun langsung masuk ke dalam kamarku di susul dengan kedua sahabatku.

Aku Cinta ...??Where stories live. Discover now