Part 50

227 16 18
                                    

Fleo's POV

"Loe pengen tahukan alasan gue. Karena gue, pacar dia. Ega, kenalin dia Diftha pacar gue" ujarku sambil mengenalkannya pada Ega

Sedih, hancur, sesak semua menjadi satu saat melihat Ega di depanku. Entah apa yang ada dalam pikiranku. Hingga tiba-tiba aku menggaet Diftha yang tiba-tiba datang ke kampusku lagi. Ku harap dengan mengenalkannya pada Ega sebagai kekasihku, dia tak lagi mengejar-ngejarku kembali untuk mendapat sebuah alasan. Tapi sungguh amat ku pedih ku rasa, saat Ega masih sempat-sempatnya meneriakkan sebuah doa agar aku bahagia. Dan ku harap dia juga bisa bahagia bersama kembaranku itu.

Aku mengajak Diftha pergi dari area kampus. Tanganku gemetar dan sesak. Entah apa aku menyesal dengan semua ini. Yang jelas aku butuh waktu untuk berfikir.

"Gue nggak tahu dia itu siapa. Gue harap loe bisa jelasin semua atas kejadian barusan" ujar Diftha sambil fokus mengendarai mobilnya

Kita berdua sampai di taman. Diftha membiarkanku untuk menyiapkan diri dengan tak menanyakan kejadian yang barusan terjadi. Hingga akhirnya aku mulai menangis sambil menutup wajahku dengan kedua tanganku. Dan sebuah pelukan hangat kini ku rasakan. Akupun menangis di pelukannya.

"Gue nggak peduli dia itu siapa, tapi yang gue peduliin adalah elo nggak boleh nangis seperti ini" ujarnya sambil mengelus rambutku lembut

Aku melepaskan diri dari pelukannya dan kita berdua saling bertatap muka. Ku rasakan jari jemari Diftha yang tengah menghapus air mataku yang masih mengenang di pipi.

"Dia, mantan pacar gue" jawabku lirih

"Trus tadi, tentang pernyataan loe terhadap gue?"tanyanya sambil melihat ke arahku.

"Tha, buat gue jatuh cinta. Buat gue melupakan dia"jawabku dengan bibir yang gemetar

"Kamu mau jadikan aku pelampiasan?" tanyanya yang sudah berubah menjadi aku kamu sambil memegang kedua pipiku dengan tangannya

Aku menggelengkan kepalaku.

"Dulu gue memang suka sama loe. Seiring berjalannya waktu, perasaan gue mulai berubah. Dan cowok tadilah yang mengisi hati gue. Gue, gue emang salah. Cara gue menepati janji gue ke elo nggak bener. Tapi tolong, buat gue jatuh cinta sama loe lagi. Buat gue melupakan dia. Loe cintakan sama gue?" tanyaku padanya sambil menggenggam tangannya erat

Ku lihat dia menganggukkan kepalanya

"Kita mulai dari awal. Aku harap kamu bisa terbuka dengan perasaan kamu. Mau sedih senang, semua. Kita mulai hubungan kita seperti dulu. Pacaran rasa sahabat"

Aku menganggukkan kepalaku dan langsung memeluknya erat.

Dan hari ini aku benar-benar menepati janjiku dengan menjadi pacar Diftha. Entah, apakah aku akan benar-benar bisa jatuh cinta padanya atau aku semakin sulit meninggalkan bayang-bayang Ega nantinya. Dan ku harap hubungan ini bukan hanya sekedar pelampiasan saja.

***

Sejak kejadian itu, aku tak lagi pulang ke rumah. Melainkan tinggal di kos-kosan Chika dan Lia. Dengan beralasan aku sedang ujian. Padahal sudah seminggu yang lalu aku ujian tengah semester. Dan sejak jadian itulah Diftha selalu menemaniku. Untunglah pertandingan selanjutnya masih sekitar 2 minggu lagi. Dan lawan selanjutnya juga dari tim Pelita jaya Jakarta. Dan diapun jadi tak perlu capek-capek bolak balik Jakarta Bandung. Akupun juga sering menemaninya latihan jika aku sedang free.

Usai menemani Diftha latihan, dia mengajakku mampir dulu ke sebuah cafe untuk mengisi perut. Tapi baru saja kita menginjakkan kaki ke dalam cafe, ku lihat sosok yang tak asing lagi di mataku. Dadaku kembali sesak dan air mataku kembali terjatuh. Ku lihat Ega dan Flier sedang berpelukan di sana.

Aku Cinta ...??Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum