Part 18

192 13 0
                                    

"Gue memang sudah kena virus cinta gila loe Fle" teriaknya lagi

Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku sambil menutup telingaku dengan kedua tangaku.

Aku bener-bener nggak tahu lagi, apa yang ada di otak kak Alex. Beberapa hari sebelumnya meminta maaf dan menyesal atas perbuatannya di masa lalu, lalu kini berbalik dan menyatakan rasa sukanya padaku. Apa laki-laki memang seperti itu.

***
Terdengar bunyi pantulan bola dan decitan sepatu yang tergesek dengan lantai saat aku baru saja memasuki lapangan indoor kampus tempat berlatih basket. Aku dan Lia sudah memutuskan untuk ikut UKM basket. Mungkin jiwa kita memang tak akan pernah lepas dari yang namanya bola basket. Apalagi mengingat prestasi yang kita raih selama mengikuti ekskul bola basket di sekolah bisa di katakan lumayan. Bahkan sampai mempertahankan juara selama 3 tahun berturut-turut adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi kami.

"Mau apa kalian? Loe mau cari Alex? Dia nggak ada di sini" ujar seniorku yang mengenakan kaos basket berwarna biru

"Ck, kurang kerjaan sekali gue" jawabku lirih

"Alex disini kalau lagi mood saja dan nggak berbenturan dengan klub karatenya yang sedang berlatih. Sekarang dia sedang di klub karatenya kalau mau cari" tambah yang lain

Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku.

"siapa pula yang mencari si sinting itu?" ucapku kasar

"Kita ke sini mau ikutan daftar klub basket kak" tambah Lia

"Memangnya kalian bisa? Ini bukan lagi klub coba-coba demi mendekati gebetan seperti di jaman SMA ya. Kami tidak menerima anggota sembarangan, syarat utama harus bisa main basket dengan benar"

"Skill sih masih kurang kak, tapi kira-kira cukup nggak ya dengan menjadi salah satu anggota ekskul basket di sekolah dan menpertahankan juara 3 tahun berturut-turut piala gubernur" jawab Lia sombong

Aku hanya bisa menyunggingkan senyum meremehkan saat melihat ekspresi tak percaya mereka.

"Pemain masa depan, ayo gabung" ujar yang lain

"Tapikan mereka...?"

"Loe mau lihatkan tim bola basket putri bisa juara liga mahasiswa? Ya biarkan mereka masuk. Memangnya loe nggak ingat apa, cewek ini yang melempar bola lumayan jauh ke dalam ring? Itu sudah teknik tinggi. Gue jamin loe tanding sama dia juga kalah"ujar senior yang membela kita tadi

"Bener juga kata lo" jawabnya sambil manggut-manggut kepalanya

"Oh ya, kenalin gue Arga. Dia Radit, dan yang ini Dion"

Aku dan Liapun mulai berkenalan dengan mereka.

"Oh ya kalian hari ini resmi menjadi anggota klub kita, gue harap loe bisa membawa perubahan sama tim putri"

"Kita akan mencoba yang terbaik" jawabku mantap

"Kalian kalau bawa kaos olahraga, boleh gabung sekarang kok" ujar Arga

"Hmm... Tadinya kita cuma niat daftar saja kak, jadi kita nggak membawa baju ganti"

"Oh ya sudah, nggak apa-apa. Kita latihan di sini 2 kali hari selasa dan jum'at sore. Kalian bisa datang minggu depan"

"Iya pasti, eh maaf kita mau pamit dulu kak. Permisi"

"Ya, silahkan"

Baru juga bisa bernafas lega karena kak Alex tak ada di klub basket, nyatanya dia tiba-tiba nongol di depan kita.

"Hai" sapanya

Aku membuang muka dan langsung menarik tangan Lia untuk segera pergi meninggalkannya.

Aku Cinta ...??Where stories live. Discover now