Part 52

231 18 15
                                    

kamu tak akan pernah tahu bila mencintai seseorang, sebelum kehilangan orang itu. Karena itu, berfikirlah dulu sebelum mengambil keputusan yang akhirnya akan menjadi sebuah penyesalan.

****

Sudah seminggu Ega tak kunjung ada kabar. Bahkan Fliera bilang sudah pasrah dengan keberadaan Ega yang belum kunjung di temukan itu. Papa Ega dan anggota keluarga yang lainnya bahkan terlihat biasa saja. Mungkinkah mereka telah ikhlas?.

"Fle, kamu harus makan ya" ujar bunda

Aku menggelengkan kepalaku

"Ega di sana pasti juga belum makan bun" jawabku lirih

"Ega di sana baik-baik saja sayang"

"Tapi kenapa masih belum ada kabar bun? jepangkan negara maju. Kenapa mereka nggak bisa menemukan mayatnya" ujarku yang kemudian kembali harus mengeluarkan air mataku

"Sudah, kamu jangan menangis lagi sayang. Biarkan Ega bahagia di sana" jawab bunda sambil mengelus rambutku berlahan

Aku memang lelah, lelah telah menangisi kepergian Ega yang tak kunjung ada kabar. Aku benci pada diriku sendiri, aku benci dengan keputusanku yang salah. Aku benci dengan jalan hidupku ini.

Ku dengar suara bel berbunyi. Tak lama kemudian bibi datang mengetuk pintuku

"Maaf non, nyonya. Ada temen nin Fleo"

"Siapa bi?"

"Temen yang dulu sering main ke sini itu lo"

"Lia?" tanya bunda

"Bukan nya, laki-laki. Temen SMP non Fleo dulu"

"Tatang?" jawabku

"Nah iya itu non"

"Suruh saja masuk ke sini bi" pinta bunda

"Tuh, ada temen kamu. Masak kamu tidur-tiduran di sini. Ayo semangat, kamu harus makan"

"Siang tante" sapa Diftha usai mengetuk pintu kamarku

"Siang. Ihh ya Allah, kamu tambah ganteng ya sekarang. Ayo masuk!"

"I-iya  tante"

Ku lihat Diftha langsung duduk di kursi meja belajarku.

"Ini loh Tha, Fleo nggak mau makan. Tante sampai pusing membujuknya."

"Biar saya saja kalau begitu tante yang menyuapinya"

"Kamu yakin?"

"Iya tante"

"Ya sudah, tante tinggal dulu ya"

"Iya"

Dan Bundapun beranjak pergi meninggalkan kita berdua dalam kamarku. Aku masih diam tak menghiraukan keberadaannya di dalam kamarku ini.

Sejak berita tentang kecelakaan pesawat yang di alami oleh Ega, aku mengabaikan sms maupun panggilan yang masuk dari Diftha.  Dan aku hanya mau mengangkat telpon jika itu dari Fliera saja.

"Kamu tahu, alasan kenapa aku bisa suka sama kamu?" tanya Diftha sambil menyendokkan makanan

Aku masih diam

"Dulu aku lihat seorang gadis yang energik, nggak punya rasa takut, penuh semangat. Ya, walau dia sedikit lemah pada pelajaran. Tapi aku tahu dia baik" ujar Diftha lagi

Akupun mengalihkan pandanganku ke arah lain

"Aku sudah tahu semuanya Ra, Lia sudah cerita semuanya."

Aku Cinta ...??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang