Part 10

182 21 0
                                    

LAGI, aku lagi-lagi terlambat datang ke kampus. Usai mandi bebek kembali, aku berlari menuruni tangga menuju meja makan sambil membenarkan kunciran rambut yang sekarang di sesuaikan dengan bulan kelahiran. Untungnya aku lahir di bulan 4 jadi tidak terlalu banyak rambut yang harus aku kuncir. Dengan mengenakan kaos olahraga dulu saat masih SMA, karena kemungkinan lebih banyak kita akan melakukan kegiatan di out door. Tak lupa barang-barang yang harus aku bawa saat ospek fakultas ini. Kardus yang harus di cat warna putih terlebih dahulu. Kemudian harus di gambari logo kampus untuk di jadikan tas punggung. Tak lupa name tag yang berisi nama lengkap tetapi karena aku masuk jurusan sastra jepang jadi nggak jauh-jauh berhubungan dengan matahari terbit itu. Khusus nama panggilan kita harus mencari nama dari karakter anime sesuai dengan huruf depan nama panggilan dengan menggunakan huruf kana. Karena itulah semalam aku begadang demi menunggu kardus kering usai di cat, belum lagi aku harus menggambar logo kampus. Semua itu membuatku pusing karena tak ada yang membantu.

Segelas susu di meja langsung aku sambar, ya walau hanya beberapa teguk saja.

"Ayah kemana bun?" tanyaku pada bunda

"Ayah sudah berangkat ke bandara jam 5 tadi, karena harus ke hotel cabang untuk pengecekan"jelas bunda

"Waduh, trus Fleo?" aku mulai bingung

"Bunda sudah memesan gojek, bunda suruh menunggu di depan"jelas bunda

"Ya sudah bun, Fleo berangkat dulu. Assalamualaikum" salamku sambil mencium tangan kanan bunda

"kamu nggak sarapan dulu?"

"Telat bun" jawabku kemudian berlari.

"Hati-hati ya di jalan"

Dengan segera akupun langsung menaiki tukang ojek online yang dapat dengan mudah di kenali dengan pakaiannya.

"Buruan pak, Fleo telat banget nih"

Dengan lincah tukang ojek itu mulai menjalankan motornya. Dengan lihainya tukang ojek itu mulai menguasai jalanan. Terbukti dengan mudahnya dia mulai menyalip satu persatu kendaraan di depannya. Dalam hati terkagum dengan tukang ojek satu ini, seharusnya dia jadi pembalap sekelas valentino rossi. Wkwkwk

"Kenapa senyam senyun neng?" tanyanya

"Ah enggak ada pak, ayo buruan"

Lagi-lagi aku baru sampai di kampus pukul setengah delapan di sana. Mampus.

"Kamu telat lagi?" ujar suara yang sudah tak asing lagi

Ku alihkan wajahku menuju belakangku. Kak Andro.

"Hehehe maaf kak, saya kesiangan" jawabku dengan cengiran

Kulihat kak Andro menggelengkan kepalanya

"Kamu saya hukum!" bentaknya keras

"pasrah" jawabku lirih

Ku lihat seorang cewek menghampiri kita. Dengan tampang judes dia datang sambil bersedekap tangannya di dada

"Kenapa dia? Terlambat?" tanyanya pada Andro

Dia menganggukkan kepalanya

"Biar gue aja yang urus" ujarnya

"Boleh, gue ke barisan anak-anak"

"Ok" jawabnya sambil mengacungkan jempolnya ke udara

Dan kak Andropun pergi dariku

"Hei, loe itu masih mahasiswa baru. Jadi jangan songong. Pakai acara telat-telat segala. Kenapa nggak sekalian nggak masuk saja tadi?" bentaknya keras

"Iya maaf kak. Tapi bukannya niat baik buat datang ke kampus harus di sambut dengan baik"

"Datang terlambat itu sudah ada niat nggak baik, yakni TERLAMBAT" katanya sambil menekan kata terlambat

Aku Cinta ...??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang