Part 21

176 14 2
                                    

"Ya bun" ujar Fliera namun tiba-tiba raut wajahnya mulai berubah ketika melihat di layar bukan bunda

"Jangan di tutup. Bunda mau bicara sama kamu" ucapku dengan tatapan intens

Suasana masih hening. Tak ada yang memulai berbicara.

"Jadi bunda mana?" tanyanya geram karena bunda tak kunjung datang

"Jadi kenapa selama ini kamu selalu menolak panggilan dariku?"Tanyaku to the point kepadanya

"Gue sibuk"

"Sibuk apa? Ega bilang kamu sedang Free karena di sana libur nasional di sana"

"Guekan juga harus belajar. Ini bukan negeri sendiri neng" ledek Fliera

Aku mendengus kesal

"Sampai segitunya ya sampai menerima panggilan gue sebentar saja susah"

"Ya seperti itulah"

"Flier, loe tahukan gue orangnya peka sama keadaan lo kalau kenapa-napa. Dan gue mulai merasa ada yang aneh dengan sikap loe" aku mulai geram dan mulai menggunakan kata loe gue lagi padanya

"Gue sudah bilang gue sibuk. Memangnya loe yang selalu santai" sindirnya lagi

"Bener juga ya, sepertinya gue kurang kerjaan banget telfon loe. Mending gue belajar huruf kanji buat kuis besok. Sudah ya, gue pergi dulu" kataku kemudian mematikan video callku itu

Tiba-tiba ku dengar suara bunda di sampingku.

"Sudah selesai Fle?" tanya bunda

"Sudah bun"

"Ya sudah, kamu turun dulu. Kita makan"

"Iya" jawabku sambil menganggukkan kepalaku

Baru saja aku mau keluar kamar, aku penasaran melihay riwayat chat bunda dengan Fliera. Bunda mengirimkan sebuah video. Dan videonya adalah saat kak Alex bilang suka padaku. Mungkinkah?

"Fleo" panggil bunda dari bawah

"Iya bun"

Akupun segera turun menuju ruang makan.

"Hmmm... Bun" aku ragu untuk melanjutkan bertanya

"Ada apa?"

"Bunda merekam kejadian senior yang bilang suka pada Fleo ya?"

"Iya, bunda sebenarnya mau tunjukin ke kamu. Eh malah lupa. Oh ya sekarang dia kemana? kok nggak ke sini"

Aku diam

"kenapa? Ada masalah dengan dia. Bunda sudah bilang ke Fliera kok supaya dia nggak bilang-bilang ke Ega waktu kirim video itu " jawab bunda santai

"Pantesan saja" ucapku lirih

"Pantesan kenapa?"tanya bunda sambil mengekerutkan keningnya

"Oh nggak jadi bun, nggak apa-apa kok. Ayo makan"

***

Sebuah kiriman bunda dan coklat datang untukku di rumah. Terus terang aku memang bukan tipe cewek pada umumnya yang terharu maupun luluh karenadi beri bunga, coklat ataupun bunga.

"Dari siapa pak?" tanyaku pada kurir tersebut sambil menandatangani tanda terima

"Nggak tahu mbak, di sini nggak ada nama pengirimnya. Tapi di situ ada kartunya" Ujar kurir tersebut

Aku hanya menganggukkan kepala lalu menyerahkan kembali bukti terima beserta pulpennya

"Ini"

"Terima kasih. Permisi mbak" ujar kurir tersebut kemudian pergi melanjutkan tugasnya

Aku Cinta ...??Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu