part 14

186 15 17
                                    

Hari ini aku benar-benar resmi jadi mahasiswa baru. Usai hari kemarin menjadi ospek fakultas terakhir. Sungguh tak dapat ku percaya kejadian kemarin itu. Kak Alex tiba-tiba datang ke prodiku dan bilang kepada senior yang menangani prodiku untuk tak menghukum apalagi berurusan denganku. Dan akibat kejadian itu banyak yang beranggapan aku berpacaran dengan kak Alex.

"Haus banget Fle" ucap Lia yang datang tiba-tiba sambil mengambil minumanku

"Kampret loe, datang tiba-tiba main ambil aja minuman" gerutuku padanya

"Hehehe, sorry. Haus banget nih" jelasnya sambil cengengesan

Aku menghela nafasku panjang.

"ya, ternyata kuliah itu berat ya" ujarku lirih

Lia hanya menjawab dengan sebuah anggukan

"Bener banget, baru juga sehari merasakan jadi mahasiswa baru, eh tugas udah banyak aja" keluh Lia

"Kalau tahu kuliah itu berat, mending gue tetep di SMA aja "jawabku asal

Tiba-tiba sebuah jitakan mendarat di kepalaku

"Sakit ya" kataku sambil mengelus-elus kepalaku

"Nggak malu apa sama Ega mau SMA terus?"

"Ya di ingetin lagi sama dia. Jadi kangenkan"

"Cup cup cup uhhh tayang-tayang..lagi kangen yaa"

"Kalau seandainya dia ada di sini, gue pasti dengan senang hati berlama-lama di perpustakaan mengerjakan tugas bersama dia"

"Ah, nggak yakin gue" kata Lia sambil.mengibas-ibaskan tangannya

Aku melotot kearahnya

"Gimana nggak percaya, selama ini siapa coba yang mengerjakan PR matematika selama sekolah?"

Aku hanya bisa menjawab dengan sebuah senyuman

"Ah, tapi guekan juga tetep mengerjakan sebagian"

"Hahaha. Kalau gue jadi Ega, gue malu punya cewek kayak loe. Mending sama Fliera saja. Trus loe cocoknya sama Leo"

"Ah Leo, coba dia nggak usah ikut omanya ke Medan. Kita bisa sering-sering nonkrong bareng sama dia"

"Hahaha, iya juga sih. Masak iya dari sekian banyak temen kita yang asyik di sekolah, semua pada keterima di universitas luar kota. Dan cuma kita berdua saja yang jadi sisa penghuni asli"

Aku menghela nafasku

"Omongan loe ada benernya juga ya"

"Omongan yang mana?"

"Gue juga kadang berfikir seperti itu. Otak Ega konslet atau gimana, kenapa dia lebih memilih gue. Kalau secara fisik gue sama Fliera sama, bedanyakan cuma di otak. Kalau dia sama Flierakan otak merekakan jadi seimbang. Nah kalau sama gue? Yang ada gue malu-maluin dia"

"Emangnya loe bisa terima, jika seandainya loe melihat Ega dan Fliera ada hubungannya nanti?"

Aku mengerutkan keningku, ku hela nafasku lagi

"gue terima" jawabku lirih

"Apa?" tanya Lia sambil melotot

"Iya gue terima, asalkan mereka berdua sama-sama bahagia. Karena kebahagiaan gue adalah melihat orang-orang yang gue sayangi bisa berbahagia"

"Sok bijak loe, gue yakin kalau seandainya itu terjadi, loe akan hancur Fle" kata Lia sambil menepuk-nepuk pundakku

"Kan gue sudah bilang, kebahagian gue adalah melihat orang yang gue sayangi bahagia. Kalau dengan bersatunya mereka membuat bahagia. Gue rela"ucapku namun ada rasa getir saat mengucapkan kata terakhir

Aku Cinta ...??Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora