Part 32

180 15 12
                                    

Hari ini aku sedang menunggu kak Alex yang sedang berlatih karate. Rasanya kangen banget ingin ikut latihan. Tapi sudahlah, aku sudah tak berminat lagi. Apalagi saat melihat si senior cewek yang sok banget itu, siapa lagi kalau bukan kak Vania.

Dan yang membuat aku semakin malas dengan perempuan satu itu karena dialah yang menjebakku di toilet bersama kawanannya. 😂 dan itupun aku tahu secara tak sengaja saat mendengar percakapannya di toilet beberapa hari yang lalu.

"Ngapain loe di sini?" tanyanya sinis

"Enggak ada, cuma mau perlu sedikit sama kak Alex" jawabku males

"Eh, anak yang sudah memutuskan keluar dari klub, nggak bakal di terima lagi. Sekalipun loe memohon sama Alex. Kalau loe mau ikut, tunggu semester depan" jawab kak Vania

"Enggaklah, buat apa balik lagi. Toh dulu sudah pernah mengalahkan kakak juga kan?" ledekku sambil menyilangkan tanganku di dada

"Looh?" dia mulai geram sampai mengepalkan tangannya

"Eh mahasiswi baru, loe itu cari gara-gara ya? Gue heran kenapa loe seperti menjilat ludah loe sendiri ya?"Ujar kak Vania

Kalau di pikir-pikir iya juga sih, orang yang nggak kenal dekat nggak bakalan tahu masalah yang terjadi antara aku dan kak Alex. Malah terkesan aku yang mengejar-ejar dia sekarang.

"Iya juga ya kak, tapi sayangnya Fleo cuma mau menawarkan persahabatan nggak lebih" jawabku

"Ck, bullshit banget kalau ngomong. Mana ada persahabatan antara cewek dan cowok. Yang ada satu diantara mereka pasti baper"

"Untungnya saat ini Fleo belum baper"

"Lo??"

"Apa?" tanyaku sambil melotot

Tak lama kemudian ku lihat kak Alex keluar dari ruang latihan dengan rambut yang basah.

"Eh, Fle? Kenapa loe ada di sini?" tanya kak Alex

"Oh, ada sedikit perlu saja kok kak. Kakak sudah selesai?"

Dia menganggukkan kepalanya

"Lex anterin gue pulang ya" ujar kak Vania sambil bergelayutan di lengannya

"Tapi Fleo ada perlu sama gue" ujar kak Alex

"Isshh, tadi loe udah janji ya mau mengantar gue pulang"

"Iya, tapikan dia..."

"Ya sudah, kak Alex antar dulu kak Vania. Baru kita ngobrol" ujarku menyela perkataan kak Alex cepat

Ku lihat kak Vania mulai kesal dan menghentakkan kakinya keras.

"Ya sudah ayo pulang!" ajaknya padaku

Akupun mengikuti kak Alex dari belakang. Setelah mengantar kak Vania pulang, di sinilah kita berada di sebuah bangku yang ada di taman kota.

"Jadi ada perlu apa?" tanya kak Alex

"Mengenai topi itu..."

"Loe sudah ingat?" tanya kak Alex semangat

Aku menggelengkan kepalaku.

"Lalu?"

"Fleo memang nggak ingat sama kakak, tapi kalau topi ini Fleo masih ingat. Karena di sini ada tulisan pahlawan FA. Itu inisial yang Fleo buat sejak kecil" jelasku

Ku lihat kak Alex tersenyum padaku.

"Mungkin juga loe sudah nggak ingat karena waktu itu kakak masih kelas 3, jadi kamu sekitar kelas 1 SD. Tapi berkat loe, kakak jadi kuat seperti sekarang ini"

"Mak...maksudnya?" aku bingung

Kak alex menggela nafas panjang.

"Hari itu ada seorang perempuan yang bertubuh kecil menolong kakak dari pemalakan anak SMP. Dia nggak peduli dengan tubuh lawan yang jauh lebih besar darinya. Lucunya lagi dia melawan mereka pakai ketapel yang berpeluru kelereng" ujar kak Alex di selingi dengan senyum yang menawan

Akupun langsung teringat kejadian itu dan langsung menjitak kepala kak Alex.

"Aduh.." dia meringis kesakitan

Akupun hanya terkekeh melihatnya

"Jadi anak cemen itu kakak. Ya Allah, kemana saja selama ini kak?" tanyaku padanya

Kulihat kak Alex mulai tertawa usai aku meledeknya.

"Setelah kejadian waktu itu, kakak pindah sekolah untuk tinggal bareng papa" jawab kak Alex

"Wahhh berarti Fleo bener-bener berjasa buat kakak ya. Sekarangkan sudah mahir beladiri" ujarku yang membanggakan diri sendiri

"Ya, itu benar" jawabnya sambil menganggukkan kepalanya "sayangnya setelah itu kita nggak pernah bertemu. Kakak pikir loe bakal ikut karate, tapi ternyata kita beda aliran ya"

"Hehehe iya kak, kata Ayah sekalian melestarikan kebudayaan kita. Jadi Fleo ikut pencak silat"

Kita berdua tertawa bersama.

"Loe tahu alasan gue bisa suka sama loe" ujar kak Alex

Suasana menjadi hening kembali. Kedua alisku menyatu sembari menatap kak Alex intens.

"Gue suka sama loe sejak saat itu. Dan mengenai Fliera..." dia tak melanjutkan perkataannya

Ku rasa aku memang sedikit sensitif saat menghubungkan antara Fliera dengan kak Alex. Dan aku rasa kak Alexpun demikian setelah tahu perbuatan apa yang Fliera lakukan paska di putuskan oleh kak Alex di depan umum.

"Gue tahu, gue salah besar sama Flier. Asal kamu tahu, saat melihatnya aku yakin sekali itu loe. Karena wajah loe masih sama seperti dulu. Apalagi setelah melihat kalung berinisial FA. Semakin memantapkan hati kakak. Namun setelah tahu semua, barulah gue sadar itu bukan loe. Dan karena sudah terlanjur, gue memanfaatkan kepintaran Fliera termasuk meminta uang sakunya buat membeli rokok teman-teman. Saat gue berada di titik kebosanan, di situlah gue memutuskan hubungan gue dengan Fliera di atas pensi sekolah. Dan gue bener-bener nggak tahu jika Fliera sampai nekat untuk bunuh diri waktu itu"

Aku menutup mulutku tak percaya mendengar cerita dari kak Alex.

"Gue cerita ini sama loe, karena gue nggak mau di anggap asal suka sama loe. Gue mau loe tahu tentang rasa suka gue sejak dulu. Dan itu elo"

Aku memegang tangannya erat.

"Kak, Fleo pernah ceritakan sebelumnya. Di hati Fleo sudah ada orang yang Fleo sayangi. Ya walau dia jauh di sana, bukan berarti Fleo bisa bebas jalan dengan yang lainnya. Fleo tipe cewek setia. Dan Fleo tidak mau mengkhianati kepercayaan orang yang Fleo sayangi saat ini. Ku harap kakak bisa mengerti"

Kak Alex menganggukkan kepalanya

"Iya, kakak paham. Kakak juga bilang seperti ini bukan bermaksud supaya kamu mau jadi pacar kakak. Kakak bicara terus terang, supaya kita bisa bersahabat"

"Kakak yakin hanya menawarkan persahabatan?" tanyaku padanya

"Iya"

"Ok, Fleo terima persahabatan ini. Karena Fleo juga nggak mau punya musuh gara-gara benci sama Fleo"

"Thank's ya. Boleh peluk nggak?" tanyanya

Aku merentangkan kedua tanganku. Dan kita mulai berpelukkan.

Ku harap, hubungan ini benar-benar sebuah rasa persahabatan untuk kita berdua....

***

Selamat siang semua...
Selamat hari kelahiran pancasila..
Semoga nggak bosen baca ceritanya. Dan lagi-lagi aku ucapkan terima kasih buat voted dan komentarnya...

Semoga hari ini aku semangat menulisnya, ya siapa tahu ada keajaiban lagi bisa update 4 kali dalam sehari seperti kemarin hehehe

1 Juni 1017

Aku Cinta ...??Where stories live. Discover now