Part 23

194 14 6
                                    

"Fleo" teriak Ega shock

"Jangan ada yang bergerak, atau dia gue akan habisi" ancam pencopet itu

Aku menggelengkan kepalaku pada Ega. Seolah memberi sinyal aku baik-baik saja.

"Beri gue jalan cepat!" pinta pencopet itu lagi

"Bang jangan sakiti temen gue. Kasihan loh bang" ujar Ega memohon

"Diam loe. Gue nggak mau masuk penjara. Jadi beri gue jalan lewat" ujarnya lagi

Seluruh penumpang yang tadi berdesak-desakkan mulai memberi jalan untukku dan pencopet itu. Lalu Ega? Dia berjalan mundur dan terus membujuknya untuk melepaskanku.

"Bang ayo ding bang lepasin dia. Kasihan. Dia mulai ketakutan tuh bang, mukanya pucet" ujar Ega

Yang bener aja mukaku pucat. Aku sih biasa saja walau sebuah pisau di depanku ini kapan saja bisa menembus kulit leherku.

"Bang, masak nggak ingat dosa sih. Ingat keluarga bang di rumah. Anggap saja temen aku ini anak abang. Kalau anak abang kenapa-napa gimana? Sama kayak orang tuanya di rumah bang. Pasti nggak rela kalau dia kenapa-napa. Belum lagi saya, sayakan temannya juga punya tanggung jawab membawa dia pulang dengan selamat. Kalau dia kenapa-napa saya juga yang di salahin bang" ujar Ega

"Loe banyak bacot juga ya jadi orang" teriaknya keras

"Kan saya sudah bilang bang. Kasihan dia. Saya saja deh yang jadi sandera abang" ujar Ega

Akupun serius menatap pencopet ini dan mencari titik lengahnya.

"Loe ya, bener-bener..."

"Sekarang" teriak Ega

Dan akupun segera bertindak dan langsung mengunci tangan pencopet tersebut hingga pisau yang di bawanya terjatuh. Sayangnya pencopet itu bisa melepaskan kuncianku sehingga aku oleng ke belakang. Untungnya Ega.menangkapku. pencopet itupun segera mengambil pisau yang terjatuh di depannya. Dan dengan cepat Ega menendang pisau itu dan langsung memukulnya keras hingga tersungkur. Untungnya ada seorang tentara dengan pakain seragam lengkap yang sedang naik bus juga hingga dia ikut bertindak dan langsung ikut menangkapnya.

"Biar saya yang urus. Kamu tidak apa-apa?" tanya tentara itu padaku

Aku hanya menjawab dengan sebuah anggukan.

"Pak, berhenti di pos polisi terdekat. Biar saya urus dia. Kalian mau kemana?"tanyanya

"Kita masih mau latihan di sanggar" jawab Ega

"Terima kasih ya. Kalian sudah membantu menangkap pencopet ini"

"Iya sama-sama"

***

Usai turun dari bus, Ega tiba-tiba saja memelukku erat.

"Kamu kenapa?" tanyaku yang saat ini masih dalam pelukannya

"Aku takut Fle" jawabnya lirih

"Tapikan aku nggak kenapa-napa" jawabku yang kemudian melepas diri dari pelukannya

"Nggak ada yang terlukakan?" tanyanya lagi sambik melihat leherku untuk memastikan tak ada luka baret di sana

"Iya nggak apa-apa. Kamu tadi kenapa tak langsung melawannya saja?" tanyaku padanya

"Kalau aku langsung melawan yang ada kamu malah kenapa-napa. Aku mengajak pencopetnya bicara supaya dia lengah dan kamu bisa melepaskan diri dari pencopet itu" jelas Ega

Aku Cinta ...??Where stories live. Discover now