part 11

175 21 0
                                    

Bau khas dari minyak kayu putih mulai terasa pada indra penciumanku. Sayup-sayup juga ku dengar seorang memanggilku disertai dengan tepukan pelan pada pipiku ini.

"Fle, Fle bangun dong"

Berlahan mataku mulai ku buka. Ku lihat sosok yang nggak asing lagi di depanku. Dia adalah Lia, sahabatku sejak SMP.

"Akhirnya loe sadar juga Fle. Loe buat gue khawatir tahu nggak?" gerutunya

Aku terkekeh melihat kekhawatiran sahabatku ini. Ku lihat jam menunjukkan pukul setengah sembilan. Lalu kenapa dia masih ada di depanku. Bukannya kita beda prodi.

"Gue kenapa? Trus kenapa loe ada di sini?" tanyaku pada Lia

"Loe pingsan. Tumben amat loe bisa pingsan. Biasanya juga kebal beginian" Gerutunya lagi

"Hei hei, pertanyaan gue satu lagi belum di jawab. Kenapa loe ada disini? Trus ini di mana lagi?" tanyaku sambil melihat sekelilingku

"Loe ada di klinik gara-gara loe pingsan. Dan gue, tadinya gue izin buat ke toilet tapi pas liat loe di bawah ke klinik kampus, jadi spontan aku ngikutin loe. Loenya sih buat gue khawatir. Tumben-tumbennya loe pingsan. Seumur-umur, baru kali ini loe pingsan" ujarnya lagi

"Gue kurang istirahat aja. Semalam gue lembur buat persiapan ospek, gue tidur bentar. Eh nggak tahunya gue kesiangan, belum lagi gue belum sarapan. Trus lari 10 putaran. Makanya gue pingsan" jelasku padanya

"Sudah tahu belum sarapan, pakai gaya-gayaan lari 10 putaran. Kenapa nggak loe tawar aja sih 3 putaran gitu" ujar Lia

"Gengsi dong, kan gue yang ngajuin buat lari 10 putaran. Mana mungkin gue pakai acara tawar menawar"

"Tapi loe jadi pingsan gini kan? Oh iya lupa, minum dulu. Banyak bacot sih jadi lupakan gue ngasih loe minum"

Liapun mengambil teh yang ada di nakas. Dan akupun merubah posisiku menjadi duduk.

"Isshh,, anjir sakit"umpatku

Dan Liapun langsung melotot kearahku

"Loe ngatain gue?"tanya Lia dengan nada tinggi

"Bukan, kaki gue kumat lagi" jawabku sambil menahan rasa sakit

"Ya ampun, kaki loe kenapa lagi?" tanya Lia yang mulai bertambah khawatir

"Tadi gue jatuh, sepertinya kaki gue keseleo lago deh. Sumpah sakit banget nih"

"Ah elo sih, kebanyakan gaya. Jadi ginikan, kualatkan loe"

"Udah mana nih minumnya, gue haus juga nih"

Dan Liapun menyodorkan segelas teh yang masih terasa hangat di tangan

"Jadi gue ke klinik di bopong siapa? Gue mau ngucapin terima kasih nih" tanyaku kemudian meminum teh pemberian Lia itu

"Kak Alex. Sumpah kak Alex itu keren banget. Ihh... Fleo jorok" gerutu Lia kesal saat aku menyemburkan teh kearah Lia usai mendengar nama Alex tersebut

"sumpah demi apa lo?" tanyaku sambil melotot kearahnya

"Demi Ega yang terlihat keren saat melakukan tembakan tiga angka sambil teriak rumus fisika. Hahahaha"

"Kampret loe, gue jadi kangen nih"

"Hahaha... Habisnya kamu nggak percaya"

Aku hanya manyun mendengar perkataan Lia tadi. Hingga akhirnya ku dengar suara orang berdehem. Kak Alex.

"Bukannya loe harusnya gabung ama prodi loe" ujar Kak Alex sambil menatap kita berdua tajam

"Oh iya, maaf kak. Keasyikan ngobrol malah lupa kita ospek "ujar Lia sambil menggaruk kepalanya

Aku Cinta ...??Where stories live. Discover now