part 3

347 30 10
                                    

Separuh jiwaku tlah pergi, seiring dengan terbangnya pesawat yang ditumpangi Ega dan Fliera tadi. Aku berharap mereka akan baik-baik saja dan bisa menggapai cita-cita yang mereka harapkan selama ini. Aku juga tak mau jadi egois yang melarang mereka pergi dan meminta mereka untuk selalu berada di sisiku. Jika mereka bisa melangkahkan kakinya menuju mimpi yang mereka harapkan, maka akupun juga bisa seperti mereka.

Sudah lebih dari 7 jam mereka pergi meninggalkanku dan akupun mulai merindukannya. Sialnya lagi mereka belum juga mengabariku keadaan mereka saat ini.

flashback on

"Fleo, jangan lari dong. Akukan capek"Keluh Fliera

"Nggak mau. Aku nggak mau bunda marah sama aku. Kamu sih di bilangin ngak nurut, kita nggak boleh main jauh-jauh. cukup di taman kompleks saja. Sebentar lagi mau maghrib nih"Jawabku sambil terus berlari

Tak lama kemudian kudengar suara terjatuh sambil mengeluh kesakitan.

"Aduh, sakit"Ujarnya lirih

Akupun berhenti dan langsung menoleh kebelakang. Fliera terjatuh dan kini posisinya sedang memegang lututnya yang berdarah. Akupun segera menghampirinya.

"Kamu nggak kenapa-napa?"Tanyaku khawatir

"Sakit"

"Makanya kalau jalan yaang hati-hati"

"Kamu tadi larinya kenceng, akukan nggak bisa lari dengan cepat. Aku takut bunda marah"Ujarnya lagi

"Sudah ayo kita pulang, kita jalannya pelan-pelan saja. Kalau bunda marah bilang saja aku yang salah. Nggak usah nangis. Ayo pulang, sudah mau maghrib nih"

Fliera mengangguk pelan.

Dengan langkah yang sedikit tertatih karena kaki Fliera sakit, akhirnya kita berdua sampai di rumah tepat saat terdengar suara adzan maghrib. Dan bunda kini sudah berada di depan gerbang rumah.

"Ya Allah, Fliera kenapa?"Tanya Bunda yang langsung menghampiri kita berdua

"Jatuh bun"Jawabku

"Fleo, kan bunda sudah bilang kalau main jangan jauh-jauh. Ini lagi sudah maghrib baru pulang. Kalau sampai ayah tahu pasti marah besar. Kamu juga sebagai kakak harusnya melindungi adik kamu Fleo"Ujar bunda panjang lebar

"Iya bunda, Fleo minta maaf, janji deh ini yang terakhir kalinya"

"Itu janji kamu yang ke berapa Fleo? kemarin kamu juga janji sama bunda nggak akan pulang telat. Sekarang malah lebih parah pulang maghrib. Kalau ada apa-apa gimana? bunda yang repotkan?"

Ku dengar Fliera mulai menangis

"Kenapa menangis sayang?"Tanya bunda

"Bunda, bunda jangan memarahi Fleo saja bun. Disini Fliera yang salah sudah mengajak Fliera mencari buah cerry di depan kompleks sana bun" Ujar Fliera

"Nggak perlu membela Fleo sayang. Kakak kamu harus memiliki sikap bertanggung jawab. Segala sesuatu yang terjadi pasti ada sebabnya. Dan Bunda mau Fleo menjadi anak yang bertanggung jawab"

"Tapi Fleo nggak salah bun. Bunda jangan memarahi Fleo"Ujar Fliera sambil memelukku erat

"Sudahlah adek, kakak yang salah. Nggak apa-apa kakak di marahi bunda, yang penting kaki harus di obati"

Fliera menggelengkan kepalanya

"Flier nggak mau diobati kalau bunda nggak mau memaafkan kita berdua"Ujar Fliera

Aku Cinta ...??Where stories live. Discover now