PART XLV

819 46 18
                                    


Gimana? Masih ada  yang belum move on dari mantan? Udah lupain aja,

Ga ada manfaatnya nginget-nginget mantan, mending nginget dosa... :D

Hha, yaudah lanjut ya...

***

Seperti biasa Henny sudah duduk rapi di depan mejanya. Yana sibuk dengan kegiatannya yaitu live di akun Instagramnya. Sementara Komang masih bersantai-santai menikmati rujak yang di dapatnya entah dari mana.

"Lo kenapa sih dari tadi sok kecakepan mulu," komentar Komang yang melihat Yana sibuk memainkan rambutnya sambil live instagram. Yana menoleh malas pada Komang dan menggelengkan kepalanya tanpa menjawab pertanyaan Komang.

Doni yang datang dengan seragam warna birunya langsung duduk lemas di salah satu sofa yang ada di ruangan itu. Ada beberapa Pramugari juga yang ikut duduk disana, melihat kedatangan Doni dengan wajah lesunya, Henny langsung mengernyit.

"Lo sakit, Don?" tanya Henny, seketika semua orang melihat ke arah Doni, lelaki itu tak menjawab dia malah memejamkan matanya.

Yana yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya ikut terganggu dan berjalan mendekati Doni. Begitu sudah duduk di sisi sebelah kanan Doni, Yana menepuk bahu Doni.

"Lo kenapa?" tanya Yana prihatin melihat Doni yang selalu ceria seperti Dora itu terkulai lemas.

"Galau?" sambung Yana lagi. Doni tetap tak bergeming.

Menyita perhatian Henny yang dari tadi sibuk dengan layar komputer.

"Paling juga abis diputusin cowok! Heran gue ga tobat-tobat ya Lo, jarak kematian sama hidup lo tu dekat Don, mending lo sama Yana noh jomblo menahun," Komang berjalan mendekat ke arah Doni dia selalu menceramahi Doni seperti itu. Baginya Doni itu lelaki yang ganteng asalkan kelingkingnya tidak standing.

Komang membuang sampah bekas rujaknya ke tong yang ada di pinggir pintu dekat sofa di mana Doni, Yana dan dua Pramugari sedang duduk.

"Buanglah Mantan pada tempatnya."

"Mantan aja di otak lo, ketahuan siapa yang gagal move on," cibir Doni akhirnya mengeluarkan suaranya. 

"Tahu nggak lo? Pena ini aja ada status, pena ini punya Yana, Nah? lo? Udah jalan bareng, ke sana ke sini bareng, tapi nggak ada status, Friendzone? KAKAK-ADEK-ZONE?" Doni semakin menjadi-jadi dan Komang ingin sekali merobek mulut Doni yang lemes itu. 

"Udah deh nggak usah berantem." Yana menengahi keduanya. Henny menggeleng-gelengkan kepala tak habis fikir dengan kelakuan Komang dan Doni.

"Lo kenapa sih galau?" Lagi Yana masih penasaran apa yang membuat rekan kerjanya itu galau.

"Gue tuh dapat kabar." Doni menegakkan badannya dan membuat posisi duduknya lebih nyaman, sementara Komang masih berdiri di sebelah Doni.

"Pak Henry batal menikah dan sekarang dia menghilang," ucap Doni sedih, sontak Henny yang mendengar itu langsung mengangkat kepalanya.

"Serius lo?" teriak Henny dari tempatnya semua orang yang ada di sana langsung menatap Henny tak percaya.

Doni mengangguk pelan, dan kemudian melanjutkan lagi omongannya.

"Serius, beredar kabar katanya, dia putus pas dihari akan melamar, dan sekarang Pak Henry menghilang setelah kejadian itu," sambung Doni.

"Hilang ndasmu! kemarin dia sama kami kok." Yana langsung menjawab, dengan antusias. Dia tak percaya bahwa Henry dinyatakan hilang padahal kemarin lelaki itu duduk santai menikmati ponselnya.

You're My Propeller (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang