REZA SIDE STORY

1K 44 12
                                    

Haiii... Authir K yang ketje ini kembali lagi, udah dibilangkan di part sebelumnya Last but not least... so this is another Part yang bikin saya rindu masa-masa SMA rindu sahabat-sahabat dan rindu seseorang yang selalu menjadi inspirasi hhhaaaa...

Enjoyed!!!

***

Melihat Henny dan Henry tersenyum bahagia. Reza ikut tersenyum meski masih tersimpan goresan luka di dalam hatinya. Ia berdoa untuk kebaikan wanita yang saat ini paling dicintainya.

Kenapa Cintanya datang disaat yang tidak tepat. Disaat waktu tidak bisa memberikan kesempatan untuk keduanya bersama. Dan waktu pula yang merubah semuanya, merubah apa yang diyakini miliknya harus ia relakan untuk pergi.

"Kenapa Lo nangis? Suka sama Henry juga?" Reza membuka suaranya melihat seorang wanita di depannya meneteskan air mata.

"Ngga, gue cuma terharu, gue bahagia melihat sahabat gue bahagia," jawabnya lirih.

"Lo tahu? Banyak orang bilang kalau gue Cantik, wanita ideal untuk menjadi pasangan idaman," ia diam sejenak mengambil napas dalam-dalam.

"Kata orang, kata gue biasa aja," Reza berdecak tak suka wanita di depannya itu sedang menyombongkan diri.

"Gue ngga sedang menyombongkan diri, gue sedang ngomongin apa penilaian orang tentang gue. Tanpa mereka sadari gue justru iri melihat Henny yang istimewa dengan kesederhanaannya,"

"Hm,"

"Dari dulu gue iri bukan berarti benci, gue iri ingin menjadi seperti dia tapi gue malah sibuk menjadi orang lain-" dia tak menyambung kalimatnya. Ia belalu begitu saja tanpa melihat ke arah Reza yang sedang menatap gelas kosong di depannya.

'Orang justru ngga pernah tahu bahwa apa yang gue lakukan di masa lalu adalah cara gue untuk tidak menyakiti mereka tanpa gue sadari justru itu menyakiti mereka'

***

Hari ini hari pertama Reza masuk sekolah setelah beberapa hari ia tak masuk di akibatkan kecelakaan saat ikut balapan Liar. Wajahnya yang mulus sudah berubah penuh stempel biru di sana sini.

Dengan langkah malas ia menyusuri koridor sekolah menuju kelas Sebelas IPA satu, kumpulan anak-anak wah. Wah dalam harta bukan wah dalam pelajaran.

"Bela? Ngapain lo di kelas gue?" tanya Reza yang melihat Bela tertunduk sedih.

"Henry jahat sama gue, dia tega banget sih kasar sama cewek," Bela mulai menangis. Reza yang baru saja datang dan tidak tahu apa masalahnya langsung menuntun Bela untuk duduk di kursi memanjang di depan kelas.

"Udah jangan nangis lo bisa cerita ke gue," hibur Reza yang otomatis menimbulkan bulan sabit ke atas di wajah perempuan itu.

Setelah menceritakan semuanya, Bela langsung kembali ke kelasnya sementara Reza masuk ke dalam kelasnya.

"Hen? Lo apain lagi anak orang?" tanya Reza yang membuat Henry mengangkat kepalanya dari atas meja.

"Biasa, apalagi kalau di marah-marahin die," Dino menyindir Henry yang tak berniat membuka suara.

"Jangan gitulah, kasian. Buat gue yaa ya ya," mata Reza berbinar. Dino menggeleng tak habis pikir dengan tingkah Reza.

"Ini udah kesekian kalinya lo ngegebet semua cewek yang pernah nembak Henry," Dino mencebik. Reza tersenyum tanpa dosa memunculkan gigi putihnya yang rapi.

"Biasanya kualitas yang ngejar Henry bagus-bagus," Reza langsung keluar kelas, setelah melempar tasnya asal.

Setelah keluar kelas, Reza langsung mengganti senyumnya dengan wajah sedih. Dia langsung mencari Bela.

*

Setelah sekian Lama, Bela dan Reza semakin dekat dan mereka berpacaran. Kemudian Reza mulai melakukan sesuatu yang membuat Bela kesal hingga akhirnya hubungan mereka berakhir.

Begitu terus yang dilakukan Reza, sampai-sampai dia tidak pernah merasakan cinta tulus itu seperti apa. Dia tidak mau Henry terlihat jahat di depan orang lain, dia akan menjaga Henry seperti Henry menjaganya waktu dia sedang dalam keadaan kritis, dan ia juga tak tega melihat perempuan-perempuan menangis karena sikap Henry yang menurut mereka semena-mena. Reza memiliki hati yang lembut yang tak bisa melihat wanita menangis. Meskipun kadang sikapnya berubah menjadi garang kalau sedang face to face dengan musuh-musuhnya.

Hingga akhirnya iya menemukan Henny. Wanita yang sangat berbeda dari wanita-wanita yang pernah dikenalnya, wanita yang dengan kesederhanaannya itu justru membuat Henny terlihat seperti wanita highclass. Namun, kali ini dia harus berhadapan dengan Henry sahabat yang sekaligus sudah dianggap seperti 'bro'nya sendiri.

Dia ingin beberapa kali menyerah dan membiarkan Henry yang mendapatkannya. tetapi hatinya menolak, dia ingin memperjuangkan Henny. Dia yakin saat itu Henny sudah tertatik padanya dia yakin cintanya sempat terbalas, namun lagi-lagi waktu adalah hal yang tak bisa dihindari, waktu mengambil andil besar dalam perjuangannya. Waktu yang merubah segalanya menjadi secepat Kilat dan waktu adalah hal yang tak bisa Reza Kalahkan.

*

"Gimana, Jak? Udah nyerah jadi orang baik?" Suara itu membangunkan Reza dari lamunan panjangnya. Dia menoleh melihat Dino sedang berdiri sambil memasukkan tangan sebelah kirinya di saku  celana.

"Apa?" Reza tersenyum tak Jelas.

"Jangan 'Apa' itu Henry banget,"Dino menepuk Bahu Reza.

"Temukan wanita lain yang mencintai lo, yang mau berjuang bersama-sama dengan lo!" titah Dino.

"Lo cuma kalah cepat, Za!" Mike muncul dari belakang Dino.

"Maz Reza, kalau aku wanita seutuhnyah aku akan lebih mencintaimuh," David cengengesan dan Reza lanvsung tersenyum lebar.

'Kalian tahu? Hal paling berat dilakukan di dunia ini? Mengalah pada sahabatmu sendiri! Hehe, gue Reza laki-laki yang mereka sebut cassanova ternyata hanya pecundang yang bersembunyi dibalik topengnya'

"Jak, tadi gue liat lo sama cewek, sama-sama galau pula, jomblo ngga ya dia?" Kekeh Mike.

"Woi, jangan ulangi kesalahan yang sama, gue yakin dia yang bakal ngalah kalau lo mulai mengganggu dia," Dino melirik Mike tajam.

"Apaan? Ambil aja kalau dia mau!" teriak Reza tak terima.

"Henry juga dulu ngomong gitu ke lo kan? Namanya Alviona Pramugari Jomblo, kerjaannya di PHP-in orang terus. Terlihat kuat tapi Rapuh. Kalau ngga ada Henny dan Merry mungkin dia sudah masuk ke lembah hitam," Dino berlalu dengan cepat meninggalkan Reza yang siap ingin mengumpat. Di ikuti oleh David dan Mike.

'Gue tahu lo terluka, gue tau lo sedang berusaha memendamnya, maafin gue yang selalu membuat lo mengalah, maafin gue! Gue percaya akan ada wanita yang melibat ketulusan lo, seandainya gue ngga gerak cepat mungkin yang sekarang yang berdiri di samping Henny bukan gue tapi lo!'

Henry menatap sari kejauhan sahabat-sahabat tercintanya.

***

Yapppps soriii siang ini saya buat Reza. sebenarnya, Jadi kepikiran mau buat cerita mereka masa muda, cerita persahabatan mereka... hahaha

Cerita ini saya buat supaya kita sadar bahwa apapun yabg dilakukan seseorang itu pasti ada alasannya meskipun terlihat jahat.

Ya begitulah...

Sayangilah sahabat-sahabat kalian yaa...

You're My Propeller (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang