Syelamat berbaper riaaaa...
***
Henny dan Henry sudah tiba di depan kost-an Henny. Wanita itu melepas seatbeltnya begitu membuka pintu Henry sudah ada di sebelahnya dan membawa payung. Henny terdiam sesaat dia ingin sekali berteriak girang. Henry hari ini melakukan sesuatu yang membuat hatinya meleleh.
Bisa, ga bikin gue baper?
Henny benar-benar terhanyut akan perhatian yang diberikan Henry. Meskipun masih dengan wajah datarnya. Tetap saja Henny merasa bahwa sikapnya itu menunjukkan bahwa dia peduli.
Mereka masuk ke dalam kost-an Henny, untuk kali ini dia membuka lebar pintu kamarnya dan membiarkan Henry masuk, agar tidak menimbulkan fitnah. Menurut Henny.
"Maaf jadi ngerepotin lo, lo udah baikan?" ucap Henny duduk di lantai dan sudah dikasih ambal.
Henry menoleh setelah matanya menjelajahi setiap inci kamar kost-an Henny.
"Telat nanya lo," jawabnya singkat dan kemudian mengambil ponselnya di saku celana yang ia kenakan, celana santai selutut.
"Oh iya sorry keadaan kost gue cuma begini," Henny menyadari kalau mungkin saja Henry akan alergi berada di tempat Henny. Maklumlah orang kaya kan kebanyakan ini itu.
"Gue rasa sekarang bukan hari raya Idhul Fitri deh," dia tertawa sumbang. Tak mengerti apa yang ada di dalam otak wanita yang duduk manis di depannya itu.
"Ya ngga gitu maksud gu-"
"Bisa ngga lo diem aja? Atau mending lo tidur sana!" ucap Henry membuat Henny mengerucutkan bibirnya. Henry menatap sekilas Henny yang sudah memasang wajah malasnya.
"Lo kenapa ngga pulang?" Henny kembali bersuara.
"Allahuakbar! Jadi, ceritanya lo ngusir?"
Kali ini lelaki itu menatap Henny dalam, dan tatapan itu terasa oleh Henny. Henny hanya menggeleng.
"Yaudah lo diem! Kalau gue pulang takutnya lo kesepian!" dia tak mengerti untuk kesekian kalinya mulutnya bekerja undercontrol membuatnya frustasi sendiri.
Henny bersemu, tapj setelahnya ia sadar Henry adalah tipe manusia yang akan melambungkan dirinya hingga ke bulan dan dalam sekejap lelaki itu selalu punya cara untuk menjatuhkannya hingga ke dasar lautan.
Henry kembali memperhatikan ponselnya, dari tadi sahabat-sahabatnya sudah rusuh.
Grup chat
Henry : apa?
David : apa?
Dino : apa?
David : beo
Mike : perkutut
Dino : burung gue tuh
Reza : hah? Burung apa loh?
Dino : anak kecil ga ngerti!
David : otak bang Ejaaaa udah mesum
Dino : pertanda mau segera ena-ena an
Reza : ck
Maz Henry apa kabar bidadari gue
Lo jagain dia kan?
Dino : yakin si Henry jagain?
YOU ARE READING
You're My Propeller (Completed)
RomanceUntuk membaca cerita ini silakan di-follow terlebih dahulu, karena ada beberapa Part diprivat :) . . Karena Cinta sulit dimengerti, Di saat kau yakin kau mencintainya di saat itu pula kau harus melepaskannya. Hidup tak melulu tentang cinta kepada...