Empat

9.7K 425 3
                                    

"Akan ada pelangi setelah hujan dan akan ada kebahagiaan setelah air mata"
•••
Jangan lupa follow dan subscribe
Instagram: @mydiaanggn__
Youtube: meydia anggun putri
•••

Pagi senin adalah pagi yang selalu dihindari oleh seluruh siswa karena upacara bendera yang sangat melelahkan.

Saat dilaksanakan upacara, arka ricky dan revan memilih untuk nongkrong di rooftop saja,dan mereka merasa terbebas dari pak toni jika berada dirooftop selama upacara,karena tak mungkin pak toni melakukan operasi pemeriksaan siswa yang tidak baris sampai ke rooftop.

"Buku baru lagi lo bro?" Senggol ricky yang berpindah duduk ke kursi arka.

"Hm"

"Babang arka mah,kalau nggak jawabnya hm,y,sama bahasa tubuh,sepaket tu bikin nyakiti ade ricky" ujar pria gila ini membuat wajahnya seperti gadis yang sedang bersedih.

"Mau syujud dan nangis darah lo ngemis kalimat sama si arka,nggak bakalan dia keluarin,boro boro,tunggu pak toni nemuin kita di sini,baru dia mau ngomong" sambung revan yang sedang gadget nya.

Tiba tiba....

"ARKA!RICKY!REVAN! Turun kalian!!!!!!!!" Teriakan petir pak toni menyambar ketiga pria yang nongkrong di rooftop itu.

"Mati gue!"

"Mampus!"

-arka memilih pura pura mati ditempat-

•••

Alhasil mereka di temukan pak toni di rooftop,tim kecebong yang selalu ada alasan tidak mau mengikuti upacara bendera.

"Angkat satu kaki kalian, dan HORMAT BENDERA!" Perintah pak toni yang setiap pagi senin diberikan kepada tiga pria yang bernotaben most wanted itu.

"Yaelah pak,jangan sok galak gitu deh pak" goda revan melihat pak toni yang memasang wajah yang galak padahal bapak ini bukan guru yang galak.

"Kamu mau saya tambah hukumannya revan?" Ancam pak toni berjalan mondar mandir.

"Hehe ampun pak" jawab revan menyengit sehingga membuat arka dan ricky tertawa puas.

"Arka?ricky? Kalian kenapa cengengesan? Mau bapak tambah hukuman kalian hah?!" Ancam pak toni lagi membuat kedua pria itu berdiri tegap.

"Kalian ini,udah kelas tiga. Masih aja selalu bikin masalah, harusnya kalian fikir kalau kalian sebentar lagi mau ujian dan lulus,jangan pikir bolos bolos mulu!" Omel pak toni

"Justru itu pak,kan arka udah pinter tuh,dan kita nyontekin dia aja pak!" Jawab ricky

"DIEM!" Teriak revan serentak dengan arka karena mereka tak mau gara gara kecebong satu ini hukuman mereka bertambah.

"Pak,mending bapak duduk di ruang bapak deh pak,kan disini cuacanya panas, kita pasti ga akan kabur pak" bujuk revan agar pak toni segera pergi dan tak menambah hukuman mereka.

"Oke. Awas ya kalau kalian lari dari hukuman,kalau ketahuan saya akan suruh kalian lari 50 putaran" ancam pak toni sebelum meninggalkan ketiga pria yang dihukumnya itu

"Siap pak!"

Pagi senin adalah pagi yang menyenangkan bagi gadis gadis SMA FORNIA karena harus melihat pemandangan cowok tampan dan most wanted di lapangan anggap saja untuk pencuci mata.

"Aduhh,keknya gue nggak bisa lama lama deh liatin kak arka disana, ntar ya" ucap tasya dan langsung berlari ke arah kanting

"Kemana tu anak?"tanya luna heran

"Au ahh" jawab aurel santai,mereka berdiri diluar karena guru mapel mereka tidak datang.

Beberapa menit kemudian tasya datang dengan membawa satu botol minuman yang terlihat dingin,ia melewati luna dan aurel dan membuat kedua gadis itu melongo melihat arah lari tasya ke lapangan.

"Ngapain tu cewek?" Tanya aurel bingung

Luna hanya menggeleng tegang saja melihat kearah tasya dan fix! Gadis itu membuat aurel dan luna tepuk jidat!

"Kak arka!" Panggilnya setelah berada tepat didepan arka

Karena arka sangat tinggi darinya,maka tasya harus melihatnya dengan menaikan kepala keatas.

"Ehh sipendek datang!" Ledek ricky kearah tasya

Sedangkan arka masih fokus ke arah bendera, revan dan ricky mencari kesempatan untuk menggoda tasya.

"Tasya gak panggil kak ricky maupun kak revan"

Niat revan menyapapun ia urungkan karena dapat semprotan dari tasya.

"Kak arka! Kak arka denger tasya kan?"  Tanya nya lagi

Arka menoleh sedetik lalu ia menoleh lagi kearah bendera.

"Ni air minum buat kak arka! Kak arka kenapa bisa dihukum gini kak? Kak arka nggak ikutan baris ya? Kak arka sebaiknya ikutin aturan sekolah ini deh,karena kak arka kan udah kelas 3." Omel tasya panjang lebar.

Karena hukuman mereka telah selesai serempak dengan waktu pergantian jam. Arka memilih berjalan meninggaljan ricky revan dan tasya lalu pria itu melaju ke arah kantin. Sedangkan gadis yang sedang mengomel itu tak ia hiraukan keberadaannya.

"Sabar ya tasya,kak arka nya lagi nggak mood dengar ceramah atau tausiah apapun di pagi senin" ledek ricky sambil berlari dengan revan menyusul arka.

Tasya hanya menghentak hentakan kaki dibuatnya.

Sabar,ini masih basic.

•••

Sudah dua bulan tasya mencoba mendekati arka, memberi ia bekal tiap jam istirahat, memberi coklat setiap pagi atau berpura pura menjadi secret admired, tetapi usaha itu sia sia, karena arka tak menghiraukannya juga melainkan revan dan ricky yang memakan dan menghabiskan nya.

"Masih sanggup? Udah 2 bulan loh" tanya luna merasa khawatir akan sahabatnya

"Untung aja kak arka spupu lo,kalau nggak,udah gue hilangin dia dari bumi ini dan menyusul planet pluto" jawab tasya sabar sambil memberi pita coklat yang akan ia letakkan di meja arka

"Jadi intinya?" Sambung aurel penasaran

"Selesai" ucapnya setelah mengikat pita,lalu tasya menoleh ke arah luna dan aurel yang sedang menanti jawaban.

"Intinya,misi gue lanjut,dah!gue kasih coklat kak arka dulu" pamit tasya dengan sangat polos dengan tampang tak berdosa nauzubillah.

Dann.....
Aurel dan luna memilih menghilangkan diri dari planet bumi.

TBC

Dia Arka [END]Where stories live. Discover now