Enam Puluh Empat

6.2K 272 10
                                    

Tasya pov

Hari hari ku kini suram,tak ada lagi berita tentang dia,dia memang sudah benar benar hilang seperti ditelan bumi..

Kutanya asistent rumah tangganya,tetapi mereka tak mendapatkan kabar apapun tentang keluarga itu kapan akan pulang..

Kulihat ayunan didepan rumahku yang selalu kami duduki berdua,aku berharap dia disana menunggu ku, tetapi harapan ku hanya sebatas harapan dan angan angan yang tinggi..

Aku tau mamanya membenci ku,karena kecelakaan itu akulah penyebabnya..
Ku duduki diriku diayunan halaman rumah ku sambil menunggu mamaku bersiap siap..

"Sayang ayo kita jemput baju yang akan kamu pakai perpisahan minggu depan" panggil mama ..

Tak terasa dua tahun sudah aku tak melihatnya,aku hanya mengatakan padanya bahwa minggu depan aku sudah menyelesaikan sekolah ku..

Pasti dia senang mendengar itu,pasti juga dia sedang melanjutkan masa depannya yang entah dimana mereka..

Ia tak tau seberapa buruk hari hari ku saat dia tiada,seberapa seperti orang gilanya aku menunggunya setiap hari dirunah mewahnya itu yang hanya ditunggu oleh beberapa satpam dan asisten rumah tangga..

Andai waktu bisa ku ulang,aku akan cabut kata kataku bahwa aku tak mencintai dia lagi, itu hanya kata kata bohong yang kuucapkan..

Tapi sepertinya tuhan memisahkan kami saat hubungan kami berusia satu satu,haha sepertinya aku sudah gila termenung dimobil hingga mobil itu sampai ke desainer pembuat baju itu..

"Sayang,ayo turun" ajak mamaku mengusap kepalaku lembut.

"Iya ma.." Dengan lemah dan tak ada semangat aku hanya mengikuti perintah wanita itu..

Aku ingin mengatakan pada tuhan bahwa aku cinta dia..

Aku menunggu nya selama dua tahun ini..

Terlalu banyak kenangan yang sulit untuk kulupakan,aku hanya bisa hidup bersamanya..

Hubungan ku dengan gladys,luna,aurel,kak lia,revan,ricky,kak bayu maupun alfa baik baik saja disini,andai dia tau gladys amat marah padaku waktu itu.

Aku memang jahat, aku yang menyebabkan kecelakaan itu dan aku pula yang menyebab kepergian itu..

"Habis ini kamu temanin bayu ya? Tadi soalnya dia telfon mama katanya kamu nggak angkat telfonnya" ujar mama ku setelah kami selesai mengambil baju perpisahan ku..

"Iya ma" jawabku menuruti ucapan mama.

Entah kenapa akhir akhir ini mereka menghiburku,tetapi aku tak merasa terhibur sedikitpun,aku hanya menjalakan hari hariku untuk tidur,dan kerumahnya mengecek apakah lelaki yang kutunggu sudah pulang..

Hahaha..

Hayalan kuterlalu tinggi,andai dia pulang pasti dia tak mengingat ku lagi,, tapi aku! Hanya aku yang memiliki hobi baru untuk mengingatnya selalu..

"Ma.. Tasya berenti disini aja" ujarku pada mama disaat mobil kami mewetai rumah mewah pria yang kutunggu..

"Sayang.." Larang mama ku lembut

"Ma..plis.." Pinta ku lalu wanita itu mengiyakannya dan aku langsung turun didepan rumah itu.

Setelah mobil mama pergi,aku mulai berjalan masuk ke gerbang besar rumah itu.. Satpam disana tak melarang ku karena mereka tau aku lah tamu abadi setiap hari yang menghampiri rumah itu..

"Mbak tasya? Maaf mbak..belum ada kabar juga" lapor asisten rumah tangga itu membuat ku tersenyum miris.

"Saya mau kekamarnya mbak.."

"Silahkan mbakk,langsung saja" izin asisten runah tangga itu.

Aku mulai menaiki tangga,sebelum sampai kekamarnya aku mengintip ke ruang game dulu,aku pernah melihat mereka bahagia disana bertiga bermain game.. Sekarang kebahagiaan itu telah kurusak dengan menghilangkan DIA dari rumah itu..

Dan kututup lagi pintu ruang game itu lalu aku langkahkan kakiku masuk kedalam kamarnya..

Membuka kamar itu saja aku sudah tau bau farfume itu, farfume yang selalu ia kenakan setiap hari, terlihat disana jaket2nya yang bergantungan,eh disana juga ada jaket yang aku hadiahi. Ternyata ia tak membawanya.. Hehe..

Aku seperti orang gila yang berbaring di kasur bigsize itu seperti menunggu suami yang tak kunjung pulang..

Aku sedih.. Sejujurnya aku sedih melihat fotoku yang masih setia terpampang dikamar itu..

Tuhan izinkan aku mengatakan satu kata untuk nya,izin kan aku bertemu dia untuk meyakinkanku dia nggak benar benar pergi

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Tuhan izinkan aku mengatakan satu kata untuk nya,izin kan aku bertemu dia untuk meyakinkanku dia nggak benar benar pergi..

Dan izin kan aku untuk mengatakan kata terakhir sebelum aku benar benar kehilangan dia..

"Aku cinta dia tuhan" lirihku memeluk jaketnya.

"Aku rindu" lirihku lagi menciumi jaket yang beraromanya itu..

Aku ingin mengulang waktu,aku ingin yang ia tabrak itu bukan pohon besar melainkan aku. Biar kami bisa mati bersama sama..

Ah! Aku hanya bisa berhayal,aku ingin ia kembali ya tuhan.

Aku ikhlas ia tak mengingat ku lagi, aku ikhlas ia tak mengenal ku malahan, tapi aku hanya ingin ia kembali supaya aku dapat menatapnya setiap harii..

Hanya itu harapan ku hidup sekarang ini..

Andai dia tahu apa yang aku lakukan selama 2 tahun ini... Aku hanya mencarinya tanpa henti, aku tak menghiraukan mereka yang selalu membujukku untuk berhenti seperti ini.. Tetapi luka ku terlalu dalam untuk mengikhlaskan..

Kalau tuhan ingin aku bahagia dalam hidup ku kedepannya,maka kembalikanlah dia..

Kubersihkan buku buku yang belum sempat ia bersihkan dulu,aku rapikan rak minimalis yang ada dikamarnya itu..

Tuhan..kali ini aku memang benar benar merindukan dia..

Aku membaringkan tubuhku lagi, aku memeluk novelnya dengan tangisan ku yang tak bisa kutahan lagi..

Novel yang pernah ia ceritakan ia mengambilnya iseng dikamar kak raka,tetapi karena ia suka maka itu ia ambil..

"Kak arka.. Tasya rindu.." Lirihku sambil memandang langit langit kamarnya..

Tak sadar guling kak arka aku basahi, "maaf ya kak.. Pasti aku cuci kok.. Aku laundriin kalau bisa hehehe"

Tawa ku tercipta sendiri dikeheningan kamar besar itu, aku ingin berteriak dikamar itu dan mengatakan aku benar benar cinta dia,dan aku rindu..

Hanya kata rindu yang bisa ku gambarkan kali ini,hati ku hancur saat melihat beberapa surat rujukkan pindah rawat yang bertebaran di atas nakas kak arka..

Aku ingin tidur saja disini dan aku berharap saat aku bangun, dia ada disamping ku..

Dan sekali lagi ku katakan , itu hanya hayalanku..

Aku rindu dia tuhan..

TBC

Ahhh! Aku nangis! Jujur nih.

Dia Arka [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin