Tujuh Puluh Tujuh

9.3K 303 1
                                    

"Tut" ujar arka menyinggung kan ice cream itu pada hidung tasya saat mereka berjalan mengelilingi taman itu.

"Ihh! Ngeselin deh! Tutt" balas gadis itu menoyorkan ice creamnya juga pada hidung arka.

Arka tertawa saja sambil memilih duduk di taman yang penuh rumput itu,ia menatap tasya yang berlarian dengan senyuman yang ia kembangkan.

"Sini.." Ajaknya menepuk lantai taman yang dipenuhi rumput itu.

Tasya melangkahkan kakinya ke arah arka,tentunya gadis itu langsung duduk disebelahnya.

"Tasya bahagia kita udah bisa bersama lagi.." Ujar gadis itu tulus dengan menidurkan kepalanya di bahu arka.

"Emang dulu nggak bahagia ya?" Goda arka membuat tasya langsung menegakkan kepalanya.

"Iya bahagia lah! Kan tasya bicara pakai kata 'lagi' tadi!" Jawab gadis itu bernada jutek dan menatap sinis arka.

Arka tersenyum gemas,ia mengacak kepala tasya,lalu ia menepuk-nepuk pundaknya lagi agar tasya menyandarkan kepalanya kembali.

"Apa yang lo harapkan setelah ini?" Ujar arka saat tasya sudah menikmati lagi farfumnya saat kepala gadis itu bersandar dibahunya.

"Tasya berharap kita nggak akan pisah lagi" jawab gadis itu tulus.

"Kalau kak arka apa?" Tanya nya seraya kedua insan itu memandang lurus.

"Gue?"

"Hmm" angguk gadis itu lagi.

"Gue berharap..." Seketika tangan arka mengelus lembut rambut tasya. "Gue berharap lo nggak akan nangis lagi.." Lirinya tersenyum.

Keduanya saling tersenyum dengan pikiran mereka masing masing.

"Sya.." Panggil pria itu mengelus lembut pipi tasya.

"Iya?.."

"Kasih gue kesempatan satu kali lagi ya?" Pinta pria itu tampak tulus.

Tasya menegakkan kepalanya dengan pandangannya ke arah rumput,tepatnya menunduk sambil mencabuti rumput itu.

"Gue nggak paksain lo jawab sekarang.." Jawab arka lagi,pria itu menyipitkan matanya ketika mata hari menyinari mereka.

Arka mengacak lembut kepala tasya,pria itu menatap manis gadis yang sedang menunduk itu.

"Temuin gue lusa jam setengah 5 sore dibandara,karna gue akan berangkat jam 5.10 menit" ujar arka menurunkan tangannya dari kepala gadis itu.

Ia memberikan senyuman tulus tanpa permintaan tasya. Pria itu tampak seperti memberi aba aba,jika tasya memberikan kesempatan itu,gadis itu akan datang kebandara,jika tidak? Sepertinya gadis itu tak akan datang.

"Jadi,sehari setelah pernikahan kak raka,kak arka langsung per--"

"Iya sya, disana gue akan netap selama 1tahun kedepan" ujar pria itu.

Ah sial! Arka merutuki ucapannya! Kenapa ia menuruti lagi ide gila ricky dengan berkata ia akan pergi satu tahun ke italya? Sedangkan faktanya pria itu hanya 1 bulan disana.

Sial!

~

Mobil sport hitam itu terparkir tepat didepan rumah tasya,tandanya arka mengantari gadis itu pulang.

Dia Arka [END]Where stories live. Discover now