Lima belas

13.1K 553 10
                                    

Hari ini sudah masuk hari ke 90,otomatis tasya sudah menyerah atas usahanya yang tak kunjung di anggap oleh arka.

Tasya sudah lelah,tapi ia pingin berjuang lagi, ia tak mau munafik karena sudah menjadi orang yang tak bisa membuktikan ucapannya.

Yang ia harapkan hari ke 85 arka sudah menyukainya,ternyata? Hari ke 90 pun arka belum meresponnya.

Hari ini aurel dan luna sudah pulang lebih awal dengan ricky dan revan, kenapa mereka bisa barengan? Apakah mereka merencanakan semuanya?

Entahlah.

Tasya berjalan menuju halte, ia menunggu angkutan yang tak kunjung datang.

Arka melihat gadis itu dari jauh, entah kenapa ia kasihan melihat gadis itu semenjak ia sakit waktu itu.

Ahh mungkin hanya kasihan.

Titt

Klakson mobil itu menyentakkan tasya yang sedang celengak celengok mencari angkutan.

"Kak arka?"

Ia melihat arka yang berada didalam mobil itu.

"Naik" ucap arka saat ia menurunkan kaca mobilnya.

Seperjalanan mereka pulang, tak ada yang membuka suara satu pun dan yang memutuskan membuka suara adalah...

"Kak boleh temanin tasya dulu?"

"Kemana?" Jawab arka selalu dengan nada dingin (itu)

"Beli salah satu obat tasya yang kurang,kemarin katanya di rumah sakit belum restock." Jelas tasya ramah

"Sakit apa?" Tanya pria itu lagi dingin.

"Nggak sakit apa apa kok kak,cuma syasya ketergantungan obat aja" jelasnya dan diiyakan oleh arka

•••

Hari berikutnya setelah pria itu mengantari gadis itu kemarin.

Tasya memang selalu memarkirkan mobil disebelah mobil arka,karena sekolah mereka setiap pengendara mobil diberi nomor urut masing2, tak disadari bahwa mobil tasya dan arka bersebelahan.

Saat tasya mengetahui yang mempunyai mobil sebelahnya juga baru sampai,gadis itu segera turun niatnya ingin memberi bekal.

"Kak ar--"

Pria yang disapanya berjalan begitu saja tanpa menghiraukan gadis yang menyapanya.

Kenapa pria itu selalu begitu?

Dikala waktu ia terlihat sangat ramah dan dikala waktu lainnya ia terlihat seperti tak mengenal siapa saja.

Tasya hanya sabar.

Saat jam pelajaran telah habis,mereka beralih ke jam istirahat, mulai hari ini tasya ingin memberi pria itu bekal.

"Eh? Kok mereka nggak ada lun? Kemana?" Tanya tasya yang melihat keberadaan arka dan teman temannya tidak dikantin.

"Susulin kekelas aja sya, gue laper nih" putus luna lalu diiyakan oleh tasya.

"Yaudah kalian disini dulu aja ya, gue ke kelasnya kak arka" putusnya lalu diiyakan oleh kedua sahabatnya itu

Setelah gadis itu menuju kelas arka,ia melihat arka sedang meniduri kepalanya diatas meja, mungkin pria itu capek,karena sebelum istirahat tadi mereka pelajaran olahraga.

"Kak arka!" Suara lembut itu membangunkan arka yang terlihat sedang tidur.

Revan dan ricky sedang sibuk bermain catur disebelah arka.

Dia Arka [END]Where stories live. Discover now