Empat Puluh Delapan

6.2K 263 2
                                    

Jangan lupa follow dan subscribe
Instagram: @mydiaanggn__
Youtube: meydia anggun putri

•••

Arka membuka kaleng soda yang ia beli di supermarket sebelum ia duduk dilapangan belakang sekolahnya.

Sore ini lapangan tampak sepi,tentunya hari libur. Cuma yang ada bagi anggota bola saja yang sedang berlatih di lapangan utama.

"Woi? Tumben tumbenan lo ngajak kita kesini? Biasanya lo paling nggak suka kita kesini" semprot revan yang baru datang dengan ricky memasuki area lapangan belakang sekolah.

Arka melempar kaleng soda minuman itu untuk revan dan ricky tentu saja kedua kunyuk itu segera menyambutnya bahkan langsung membukanya.

"Kenapa muka lo begitu?" Tanya ricky yang membuka pembicaraan. Pria itu menoleh pada arka dengan tantangan cahaya matahari membuat matanya menyipit.

"Lo nyembunyiin soal dia dari gue kan?" Tanya arka to the point pada ricky.

"Maksud lo?"

"Gladys?" Sembar revan yang mengerti siapa yang dimaksud arka.

"Hm" jawab pria dingin ini dengan mata menyipit karena sinar matahari.

"Gue nggak dapet infonya, keluarganya nutupin semua tentang dia" jelas ricky.

"Sebenarnya gue udah lama tau soal ini" ujar revan membuka suara membuat ricky dan arka menoleh padanya.

Arka butuh penjelasan dengan raut wajahnya yang semakin dingin.

Revan menatap matahari sebentar dengan matanya yang sipit,ia meneguk minuman kaleng itu sampai habis lalu melemparnya ke sembarang tempat.

"Mobil mereka mengalami kecelakaan di pusat saat mau menuju pulang, bonyoknya nggak terselamatkan, dia dirawat intensif selama 2 bulan di rumah sakit USA, dan yang gue tau rumah mereka disana" jelas revan.

Kali ini arka meremas kaleng sodanya yang sudah habis,pria itu melemparkan kesembarang tempat.

Brakkkk

"Kenapa lo rahasiakan ini sama gue?!"

"Jadi itu alasan keluarganya menutup semua keadaanya?!"

Kali ini arka tak bisa menahan amarahnya,wajahnya yang tampak putih pun menjadi merah.

"Gue mau bilang sama lo, tapi waktu itu hari dimana lo jadian sama tasya" jelas revan lagi.

"Lo juga tau itu?" Kali ini arka menatap tajam pada ricky.

Ricky mengangguk.

Kali ini raut wajah arka tak bisa dibilang normal, wajah nya memerah karena emosi yang tak bisa ia kendalikan.

Apa yang harus ia lakukan ketika ia sudah tau keberadaan gladys?

"Tadi luna nelfon gue, lo nerima tawaran bokap lo kuliah arsitek diNewyork?" Tanya revan lagi.

Arka berusaha menenangkan dirinya dengan cara duduk. Ia mengangguk sekilas.

Dia Arka [END]Where stories live. Discover now