Enam Puluh Tujuh

8.4K 348 7
                                    

Mobil sport merah terparkir jelas di cafe mahal itu,sepertinya keempat gadis itu ingin makan disana.

"Kita dimeja depan aja" ajak aurel saat keempatnya masuk kedalam cafe itu.

"mbak! Menunya mbak!" Pinta luna menjulurkan tangannya memanggil pelayan.

"Gimana kita samain aja menunya?" Ujar gladys memberi saran

"Boleh, pasta spesial aja gimana? Setuju gak?" Pinta tasya langsung semuanya mengangguk.

"Yaudah mbak pasta spesialnya 4, trus minumnya.."

"Aku jus jeruk sya.." Pinta gladys

"Gue jus strawberry," pinta aurel

"Lo na?" Tanya tasya pada luna

"Gue jusss... Juss mangga aja sya,"

"Yaudah mbak jus manganya 2in aja"

"Siap mbak,ditunggu ya pesanannya"

"Aku nggak mau di duainn uhu uhuu" ujar aurel menangis dibuat buat

"Idihhhh jijay deh gue" senggol gladys meledek aurel

Tak lama kemudian,pasta yang mereka pesan pun sampai..

"Aaaaaa enak bangeeetttt" iler tasya

Crekk!

"Ya dapet yaa! Gue dapet aib lo wleee" cibir luna mendapati foto jelek tasya.

"Bodo amattt! Yang penting gue makan pasta lagiii,nyammmm" ujar tasya mencibiri luna dengan memasuki pasta kedalam mulutnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bodo amattt! Yang penting gue makan pasta lagiii,nyammmm" ujar tasya mencibiri luna dengan memasuki pasta kedalam mulutnya.

"Ee eeeh, lo liat deh yang jadi like pertama foto tasya!" Ujar gladys yang membuka instagramnya,memangsih foto tasya itu dipost luna ke instagramnya.

"Siapa emang?" Tanya aurel

"Siapa sih? Ngapain coba lo posting foto gue jelekan begini,hapus ihhh!" Ujar tasya merebut ponsel luna

"Tuan a? Kok pd pd gitu dia majang nama kek gitu" komentar gladys.

"First like dapat apa ni buat tuan a?" Goda luna pada tasya.

"Apaan sih,yakali gue kenal" cuek gadis itu.

"Yaudah yaudah,lanjutin aja makanannya" putus aurel lalu mereka melanjutkan aktivitas makan mereka.

•••

"Aduhhh.pegel" ujar tasya meletakkan tasnya dan belanjaannya diatas sofa ruang tamu itu.

Tasya melepaskan sepatunya lalu ia menyorong sendal rumahnya dan berjalan mengambil air putih ke dapur.

"Mama mana ya? Mamaaaa!" Panggilnya setelah ia mengambil air itu.

"Ma-- oh iya lupa,kan mama dibutik hari ini, yahhh. Sendiri deh dirumah" ujarnya lalu menidurkan dirinya disofa ruang tamu dan membiarkan kakinya terjuntai.

"Ada ada aja, namain instagram 'tuan a' " ujar tasya mengomentari nama akun yang menjadi first likenya itu.

Emang sih luna ia selalu mempermasalahkan orang orang yang menjadi first like foto yang ia upload, biasanya sih foto yang ia upload selalu revan yang menjadi first like,tapi ini bukan revan malah nama akun lain..

Ting..nungg..

"Iya sebentar" teriaknya lalu melekakkan ponselnya ke sofa itu dan berjalan menuju pintu.

"Iya siap--"

"Kok nggak ada orang?"

Tasya mengedarkan pandangannya disekitar rumah itu,tetapi tak ada orang disana. Maka ia memilih melangkah masuk.

"Iseng mulu nih or--"

"Bunga? Ini kan sipengirim bunga kemarin juga, siapa sih dia? Udah 2 bunga yang aku terima." Herannya mengambil bunga yang ada dilantai depan pintu utama rumah gadis itu.

"Huhhhh,yaudah deh. Mungkin salah kirim lagi" putusnya lalu kembali masuk kedalam rumah itu.

Ada ada saja, salah kirim kok 2kali ke alamat yang sama juga..

"eh, ada surat.." Ujar tasya mengambil surat yang ada di bunga itu.

Apa defenisi rindu bagi kamu?

"Maksud nya? Ini bunga nanyain aku? Eh kamu nanyain aku defenisi rindu ya?" Ujar tasya meminta jawaban sama bunga mati itu.

"Tapi kok, bunga yang kemarin mana..." Ujarnya lalu berlari menuju kamarnya untuk mengambil bunga kemarin yang juga ia terima.

"Bunga ini juga ada surat" ujar tasya mengambil surat yang tak ia baca dibunga kemarin,gadis itu membawa bunganya turun kebawah.

Hai! Salam kenal ya! Nama aku rindu..

"Maksud surat surat sama bunga bunga ini apa sih?"

Sedikit tasya termenung memahami bunga yang ia terima hari ini dan kemarin,beserta suratnya..

Ada nggak seseorang yang benar benar kamu rindukan saat ini?

Lanjutan surat yang tasya baca itu membuatnya berfikir keras..

Seketika matanya berkaca kaca..

"Kak arka.. Kapan kembali?"

"Tasya... Rindu.."

TBC

Dia Arka [END]Where stories live. Discover now