Lima

14.7K 627 7
                                    

Seperti biasa,setiap sabtu adalah jadwal mereka berlatih renang,yang diajari oleh arka dan revan sebagai senior.

Luna tahu jika tasya memiliki penyakit anemia,dan tidak bisa berlama lama di air,tetapi gadis satu ini hanya keras hati untuk mengikuti eskul renang demi arka.

Saat melakukan pemanasan..

"Sya? Lo yakin mau ikutan?" Bisik luna saat mereka melakukan pemanasan

"Yakin lah lun,lo khawatir amat,penyakit gue kambuh kalau lagi lama lama dalam air aja,kan kita sekarang masih materi" jelas tasya dan luna mencernanya bingung

"Ada ada aja ni anak,udah tau banget jadwal penyakitnya kumat" geleng luna mengikuti tasya yang sudah berbaris

"Oke adik adik, sekarang kalian sudah melakukan pemanasan, jadi kita uji coba dulu ya masing2 kemampuan kalian,kita mulai dengan nyelam selama 2 menit,sebagai pemanasan jantung dan organ tubuh lainnya" jelas revan membuat semuanya bersorak sedangkan luna langsung spot jantung,bukan karena ia takut tetapi tasya! Tasya tidak bisa berlama lama di air.

Tasya mengacungkan jempol meyakinian luna bahwa ia bisa.

"Tasya,adinda,suci,laila,ratna,jelita,angel,dan gea kalian akan masuk kelompok kak arka, dan selebihnya kalian masuk kelompok kakak ya"

Semua bersorak lagi terutama tasya, selangkah lebih dekat ia mengejar arka. Tasya meyakinian luna lagi bahwa ia bisa.

"2 menit gue sanggup,tenang aja" goda tasya yakin sambil mencubit pipi luna yang lagi khawatir lalu ia berlari menuju kelompoknya.

"Kalian cari pasangan,dan yang turun 2 pasang dulu" jelas arka tetap dengan nada dinginnya

Tasya memilih psangannya dengan angel.

Setelah 2 pasangan turun dan mendapatkan waktu paling lama 1 menit 12detik, Sekarang pasangan tasya-angel,dan gea-jelita yang turun dari kelompok arka.

Luna yang melihat tasya turun pun semakin khawatir. Pasangan luna baru naik meraih waktu paling lama 1 menit 22 detik.

"1........2........3......mulai!!" Teriak arka membunyikan peluitnya.

Tasya yang menyelam saling menggenggam,dan setiba dibawah lantai kolam berenang,mereka saling melepaskan tangan mengatur pernapasan masing2.

20 detik kemudian..

Masih lama pertahanan,dan masih belum ada yang naik. Semuanya sudah tegang,karena mereka tahu tentang penyakit tasya.

45 detik kemudian..

Suasana masih tegang,revan dan arka tak mengetahui kalau tasya tidak bisa di air sangat lama. Minimal 50-60 detik saja.

55 detik kemudian..

"Kuat tasya,kuat" ujarnya dalam hati karena tubuhnya sudah menggigil.

1menit...25 detik kemudian...

Tepuk tangan pun berbunyi, pasangan gea-jelita sudah naik di detik 1menit 02detik. Sedangkan pasangan tasya belum ada yang naik.

1 menit 35 detik kemudian ..

Tubuh tasya sudah sangat menggigil dan lemah,ia tak bisa menggerakan tangan dan kakinya lagi.

"Kuat tasya,kamu pasti bisa" ujarnya lagi dalam hati sambil memeluk tubuhnya sendiri dibawah.

Luna sudah berteriak teriak diatas,tetap saja tasya belum ada tanda tanda akan naik.

Prittttttttttt

Bunyi peluit arka, menandakan waktu telah selesai, dengan usaha keras tasya menaiki tubuhnya,saat ia keluar dari kolam, ia mengatur pernapasannya dan tersenyum samar pada arka yang menatapnya dingin.

Saat tasya sudah di bantu naik ke atas,wajahnya sangat pucat dan ia dibawa luna berjalan ke kursi istirahat.

Dan tiba tiba...

Bughhhhhhh

"TASYA!" Teriak luna melihat sahabatnya tergeletak tak berdaya di lantai

"Arkaaaaa tolong!" Teriak luna membuat anggota renang menggerubungi gadis itu.

"Lo bawa dia ke uks" ujar arka dingin dan pergi meninggalkan ricky,arka pergi menuju kamar ganti.

"Woi bro,ini tanggung jawab lo!" Teriak revan tak terima

"Udah buruan kakk,bantuin tasya dulu ke uks" pinta angel menarik lengan revan,sehingga revan,luna maupun beberaapa anak lain membantu tasya ke uks.

•••

"Gila lo ya" ujar revan melempar kaos renangnya yang basah ke arah tubuh arka yang duduk di pinggiran kolam.

Arka melihat sekilas dan revan pun duduk disebelah arka.

Arka melempar balik kaos itu ke wajah revan.

"Cewe gila,udah tau penyakitan sok eskul renang juga" jawab arka tertawa meremehkan.

"Hoee men, dia eskul renang palingan juga karena ada lo" balas revan sambil menyenggol lengan arka dan revan pun berjalan menuju kamar ganti.

Setelah mengganti pakaian,revan memasang sepatunya di kursi area tempat renang dan tepatnya dibelakang arka.

"Gimana dia?" Tanya arka saat melakukan aktivitas mengikat tali sepatu.

"Lo cek sendiri aja,ngapain tanya gue" jawab revan remeh

"Bodo ah" jawabnya santai dan meninggalkan revan ditempat.

Arka berjalan menuju parkiran mengambil mobilnya,dengan tangan yang menggantungi jaket levisnya.

"Woi tungguin gue!" Teriak revan mengejar arka yang sudah masuk kedalam mobil karena revan tak membawa kendaraannya hari ini.

"Ajaib tu anak, tadi gue di notif luna dia bilang di tasya udah sadar aja,ya walaupun masih pucet" pidato revan setelah masuk kedalam mobil arka,akra mengeluarkan mobil dari parkiran.

"Berjalan lancar keknya lo sama luna" jawabnya dingin sambil fokus ke depan menyetir mobil.

"Lancar lah seperti air mengalir" jawabnya kepedean. "lo yakin kan ga suka luna lagi? tikungan tajam teman" ujar revan dengan bernada sok sedih.

“Goblokk" jawab arka menoyor kepala revan "udah ke 100 kali gue bilang,dia spupu gue" jelas arka sangat bosan menjawab kata kata itu.

Ya! Sebenarnya,luna adalah orang yang pernah dekat dengan arka sebelum mereka tahu kalau mereka itu sepupuan,saat itu arka baru pulang dari australia dan tak mengetahui kalau luna adalah spupunya begitupun dengan luna.

Dia Arka [END]Where stories live. Discover now