Tujuh Puluh Sembilan

9.4K 323 2
                                    

Acara yang tampak glamor,para tamu yang datang membawa mobil mewah dan ada juga dengan supir pribadi mereka.

Para wanita yang berpakaian tampak anggun dengan balutan busana yang tampaknya exspensive,sepertinya bukan orang biasa melainkan pejabat yang luar biasa.

Rekan rekan papa raka tentunya,rekan raka dan arka juga banyak berdatangan,adapun rekan puja yang menyempatkan dirinya dari aussie ke indonesia demi mendatangi pernikahan mewah itu.

Tampak mobil sport yang dihadiahi arka mobil itu ada hiasan bunga didepannya dan berada didepan gedung dengan tampak mewah.

Mobil itu dipakai khusus mobil pengantin kali ini,tak sia sia hadiah mahal itu dihadiahi arka untuk kakaknya.

"Ayo ya,gandeng aku" pinta bayu yang tampaknya baru datang memarkirkan mobilnya diparkiran gedung tempat acara pernikahan arka siang ini.

Lia dengan senang hati menempatkan tangannya di gandengan tangan bayu.

Disusul mobil mewah berwarna merah yang datang setelah bayu dan talia masuk kedalam gedung itu.

Disana tampak alfa dan gladys keluar dari sana,dan disusul dengan mobil sport putih yang sepertinya disana ada aurel luna ricky dan revan,kedua pasangan itu masuk kedalam bersamaan.

"Woi! Keren amat jas lo malam ini" ujar ricky menyapa alfa saat didalam dengan bergaya salam ala lelaki.

"Idih jas gue aja yang keren? Gue nya?" Ujar alfa mengeluarkan gaya sok kerennya.

"Najis gue" ujar revan yang kini ikut bersalam ala lelaki dengan alfa.

"Woi!" Ujar bayu yang ikut gabung dengan perkumpulan mereka

"Widihhh! Pasangan siap nyusul nih, dresscodenya senada amat" sindir revan bersalam ala lelaki dengan bayu yang baru datang,begitupun sengan ricky dan alfa juga bersalaman ala lelaki mereka.

"Btw,arka mana ya?" Tanya luna yang mengedarkan pandangannya.

"Ga keliatan tu bocah" ujar aurel yang ikut mengedarkan pandangannya juga.

"Rel,kak lia,liat deh kak puja cantik banget nggak? Make up nya glamor banget" puji luna terkagum kagum melihat puja dari kejauhan,tampak pengantin baru itu sedang asik bersalam salaman.

"Kemana sih tu bocah satu? Ga keliatan gue" ujar bayu mengedarkan pandangannya mencari arka.

"Hmm,sorry telat" ujar suara itu membuat semua mereka memandang ke arah gadis yang tampak cantik malam ini dengan membawa kotak kado ditangannya.

"Waaaawww! Cantik banget bu dokter malam ini " puji gladys berbinar melihat penampilan tasya yang tanpak beda malam ini.

"Mulutnya ditutup mas!" Ujar luna dan aurel serempak menoel kepala ricky dan revan yang terpana melihat tasya.

"Hehe,biasa aja kok" jawabnya tersipu malu.

"Eh? Kan ga enak tasya aja yang ga ada pasangan,bentar ya aku panggil arka?" Tawar talia membuah tahanan dari tasya.

"Eh! Jangan kak,gausah" tolaknya dengan senyuman manis,lalu talia mengangguk saja.

"Gimana kita ke meja tamu aja? Kita makan dulu,ntar pasti arkanya nyusul" ajak alfa diangguki oleh mereka.

Kini semua mereka berjalan menuju meja yang akan mereka tujui dan pasti meja itu dipersiapkan untuk rombongan mereka.

Tapi sayangnya langkah mereka terhenti seketika melihat pemandanangan didepan mereka.

"Gue akan datang" ujar arka memperlihatkan 2 tiket itu pada gadis yang berada didepannya.

"Aaaaaaaaa! Gitu dong! Tambah sayang deh gue sama lo! Sini peluk dulu" ujar gadis itu membuat arka terkekeh sambil mengacak kepalanya.

Kini arka dan aini berpelukan dengan senyuman mereka yang tak lepas,dan 2kertas yang dipegang arka tentunya.

Bugghh

Seketika kotak yang dipegang tasya terhempas ke lantai begitu saja,pandangan mereka teralihkan tentunya pandangan mereka melihat tasya yang menutup mulutnya tak percaya dengan kepala yang bergeleng dan butiran bening yang siap turun dari matanya.

Arka dan aini refleks melepaskan pelukan itu dan menoleh pada gadis itu.

"Sya..semua nggak seperti yang lo li--"

Tak sempat menatakan kalimat itu,tasya pergi meninggalkan tempat yang sekarang semua mereka tercengang melihat adegan itu.

"Sya! Tunggu! Aaaaahhhh!" Guman arka mengusap kasar wajahnya karena langkahnya ditahan oleh bayu.

"Biarin dia tenang dulu, lo ga bisa pergi begitu aja,ini acara keluarga lo!" Ujar bayu menahan arka,pria itu melepaskan secara kasar tahanan itu lalu ia memilih duduk.

Semuanya duduk dan tentunya perhatian mereka tak lepas dari gadis yang juga mendudukan dirinya disebelah arka.

"Lo-lo ken-kenapa ada disini?" Tanya revan yang gugup tak percaya dengan keberadaan aini.

"Lo diundang arka?" Ujar ricky juga

"Kak! Kali ini plis jangan rusakin acara keluarganya kak arka!" Pinta luna yang memohon.

"Iya,kali ini aj--" tak sempat melengkapi ucapan,aurel sudah terdiam saja melihat arka memberi kode dengan mengangkat tanganya agar mereka stop bicara.

"Semua nggak seperti yang kalian liat!" Ujar arka membuat suasana hening seketika.

Seketika mata arka melihat aini yang tampak nya juga membalas tatapan itu,kali ini arka memberi kode agar aini saja yang menjelaskan semuanya.

"Sebelumnya gue minta maaf.. Sebenarnya,....."

Aini menjelaskan bahwa ia adalah adik sepupunya puja,gadis itu juga meminta maaf atas kesalahan yang ia lakukan dimasalalu,ia juga menceritakan saat ia bekerja dan ia bertemu pria yang akan menjadi tunangannya 2 bulan lagi aini juga menjelaskan tentang tiket yang ia berikan pada arka,dan juga tentang pelukan itu.

"Tadi gue..cuma berterima kasih sama arka,jadi gue harap kalian semua ngerti dan nggak salah paham soal tadi." Ujar aini yang tampaknya selesai menjelaskan.

Semua mereka mengangguk mengerti,tentunya mereka sudah memaafkan aini.

"Satu lagi..." Ujar gadis itu manatap keseluruh mereka. "Gue harap kalian juga bisa datang ke acara tunangan gue 2bulan lagi" ujarnya membuat mereka serentak mengacungkan jempol.

"OKEY!"

Aini tersenyum berbinar,ia tampak lega beserta senang karena telah menebus kesalahannya.

"Tapi,kali ini gue minta sesuatu sama lo ka," ujar aini menatap arka. "Izinin gue yang jelasin semuanya sama tasya ya?" Pintanya yang tampak tulus.

"Ehhh! Kayaknya jangan deh. Biar talia aja yang jelasin sama tasya,karena talia bisa beri saran dan solusi agar tasya mengerti semuanya.." Potong bayu yang tau bahwa talia bisa menenangkan sifat wanita yang sedang tak kharuan'galau'.

"Lo bisakan?" Ujar arka menanyakan dengan nada datarnya pada lia.

Talia mengangguk tenang,gadis itu tersenyum tulus.

"Yaudah,gue permisi dulu," pamitnya yang ingin mencari dimana keberadaan tasya sekarang.

TBC

Dia Arka [END]Where stories live. Discover now