Tujuh Puluh lima

9.4K 320 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Prewed lo gak layak pajang" ujar arka melempar dua kertas foto yang beukuran besar itu dimeja ruang tamu yang dimana ada raka dan puja,lalu mama papanya disana juga ada alfa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Prewed lo gak layak pajang" ujar arka melempar dua kertas foto yang beukuran besar itu dimeja ruang tamu yang dimana ada raka dan puja,lalu mama papanya disana juga ada alfa.

"Hih apaan sih lo! Lo nyolong foto ini dimana? Mau gue bingkain juga!" Omel raka mengambil foto yang dicampakkan arka diatas meja tadi.

"Ngerusak moral anak kecil" jawab arka lagi lalu pria itu memainkan game di ponselnya.

"Sewot aja lo! Kan gue nggak undang anak kecil,gue undang emak sama bapaknya" jawab raka mengomel,keduanya tak bisa akur kalau bersama.

Puja,mama papa dan alfa hanya bisa terkekeh saja melihat tingkah kakak beradik itu.

"Iri kali, kan jodohnya nggak kesampaian" cibir papa arka yang ikut meledek pria dingin itu.

"Apa sih pa" jawab arka tak terima,pria itu menatap datar papanya sehingga papanya terkekeh gemas pada anaknya yang sudah dewasa itu.

"Ka?gue gatau ya, rumah yang papa mama hadiahan sebagai kado penikahan gue,harus lo desain sebagus mungkin!" Pinta raka seperti membayar besar saja.

"Lo bayar gue berapa?" Tantang arka membuat raka menyengir.

"Kontrak 5M sama perusahaan teman papa diitalya aja dia masih bimbang,apa lagi kontrak kamu yang gratis bang..mana mau dia pasti" cibir mamanya yang juga ikut menyidir arka.

"Gue bayar 8m deh,gimana?" Jawab raka menantang adiknya itu,tentu saja arka orang yang tak suka ditantang.

"Gue bayar mulut lo 10m mau?" Semprotnya seketika semua terkekeh seakan meledek raka yang terdiam dan memanyunkan bibirnya.

Arka menyunggingkan senyum kemenangan.

"Ja? Suratnya resmi besok,kalian bisa urusin kan?" Tanya papanya pada puja,surat itu adalah surat tanah beserta pembangunan rumah baru untuk puja dan raka setelah menikah nanti.

"Bisa pa,puja sama raka juga mau jemput cincin besok" jawab gadis lembut itu yang duduk disebelah raka.

"Udah datang cincin kalian? Mama mau liat gambarnya,ada?" Ujar mama arka yang tertarik dengan topik itu.

Dia Arka [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang