Lima Puluh Tujuh

8.2K 320 5
                                    

clikkkkkkk

"Mana tante hasilnya?" Pinta gladys lalu tantenya memberikan ponsel itu.

"Wahhhh bagusss!" Girangnya melihat hasil foto.

"Yaudah cewek cewek bantuin tante bawa makanan yuk" ajak tante lalu luna,talia dan aurel mengikuti tante ke dapur.

Ricky dan revan sedari tadi hanya kode kodean dan? Alfa? Ia bingung atas semua yang terjadi disekitarnya saat ini.

Ia hanya makhluk dari italia yang pindah ke indonesia lalu tak tau apa apa tentang kehidupan masalalu mereka yang ada diruangan ini.

Ah! Sial. Diam saja sebaiiknya.

Arka mengapa tak berkutik? Apa yang sebenarnya yang pria ini rasakan?

"Kita foto berdua kak! Deket dikit ya" arka mendekatkan posisinya disebelah gladys lalu gadis itu memencet hasilnya 2x.

Clik
Clik

"Siapp dehh! Makasih ya kak" senyumnya sambil memencet ponselnya.

Lalu arka memilih duduk diantara ricky dan revan.

Ia memberi kode meminta pernjelasan pada ricky dan revan,tetapi kedua kunyuk itu hanya memberi angkatan bahu saja.

Lalu makanan sampai dan setelah nampan kosong dibawa tante kedalam,mereka menyantap makanan mahal itu,sepertinya. Eh kecuali arka.

"Hmm, kayaknya ada yang mau gue bicarain deh ka" bisik luna yang duduk disebelah arka.

"Apa?"

"Gue tunggu dibelakang" ujar luna lagi lalu memberi kode pada revan dan revan mengiyakan itu.

"Bentar ya,ada urusan abang sama adik" ujar luna menarik tangan arka,tentu saja mereka tak memikirkan yang lain.

Sedangkan luna kan memang adiknya arka. Yaaa,sepupu maksudnya.

"Apa?" Tanya arka yang sekarang posisi mereka ada dibalkon belakang apartement itu.

"Lo hari ini lagi sama tasya kan? Dia dimana?" Tanya luna dengan nada rendah.

"Ini aniversarry apa?" Tanya arka dingin.

Arka tak pernah mengatakan hal itu pada gladys sebenarnya, itu hanya karangan gadis itu saja. Dan arka masih saja menjaga perasaannya hingga sekarang.

Dasar! Udah ditinggalin juga. - umpat readers.

"Awalnya dia nggak bilang soal aniversarry, tapi dia minta kita datang buat kasih kejutan untuk lo aja, tapi gue kaget kenapa jadi begini" cerita luna dengan nada hati hati dan melirik2 ke pintu belakang itu.

"Tasya di bioskop" jawab arka dingin lebih dari biasanya.

"Lo tinggalin dia disana?"

"Dia yang minta"

"Kenapa lo nggak anterin dia balik dulu?"

"Dia bilang ada janji sama lo dan aurel!" Tegas arka.

"Arka! Lo kapan sih peka perasaan tasya? Dia bilang gitu karena dia nggak pingin lo patahin semangat gladys buat sembuh!" Ujar luna dengan mata yang berkaca kaca,luna mengusap wajahnya.

Kapan sih kakak sepupu gue ini peka? - batinnya.

"Lo cinta sama tasya?" Tanya luna lagi.

"Gue nggak perlu jawab kan?" Tanya arka balik.

"Sekarang, lo kejar di--"

Drrrrrt

Drrrrtttt

Dia Arka [END]Where stories live. Discover now