Dua puluh dua

8.6K 404 22
                                    

Jangan lupa follow dan subscribe
Instagram: @mydiaanggn__
Youtube: meydia anggun putri

•••

Setelah malam mereka bercerita pagi subuh tadi,akhirnya mereka tidur jam 04.00 subuh dan bangun pada jam 15.00 sore,sungguh pria. Arka telah mengaku ia memiliki rasa bersalah telah mengatakan hal itu pada tasya,dan ia pasrah pada teman temannya yang mengatakan benar bahwa ia jatuh cinta lagi.

"Kemana lo ka?" Tanya revan yang baru bangun dan terlihat arka sudah rapi,sepertinya ingin pergi.

"Jaga rumah gue bareng kunyuk" pinta arka menunjuk ricky yang masih pulas tertidur.

Revan yang pasrah mengiyakan,lalu melanjutkan tidurnya.

Arka menuju ke bawah dan memanasi mobilnya, papa mama dan kak raka sudah pergi melanjutkan aktivitas mereka masing masing,padahal lagi weekend tapi tetap saja ada kerjaan.

Pria itu melajukan mobil yang sudah ia panaskan.

Sesampainya arka ke tujuan,ia membunyikan bell rumah itu.

Ting nung

Ting nung

"Ehh ada den arka" sambut asisten rumah tangga penghuni rumah yang ia tuju.

"Sore bi, tasya nya ada?"

"Ada den,ayo masuk bibi panggilin dulu,mari" ujar wanita itu lalu berjalan meninggalkan arka dan ia memanggil tasya ke kamarnya.

"Permisi non, itu dibawah ada yang cariin" ujar wanita itu pada tasya yang sedang memakai roll rambut dan masker wajah.

"Siapa sih bii?sore sore gini ganggu,ga tau apa lagi weekend" omel tasya yang entah apa hubungannya.

"Eh tapi non yakin mau kayak gini aja nemuinnya?" Ujar bibi lagi

"Emang siapa sih bi? Kan bukan tamu penting,palingan kurir nya mama" jawab tasya mendului bibi yang tertawa di pintu kamar tasya.

Gadis ini memang tak mau mendengarkan penjelasan terlebih dahulu.

"Siapaaa?--" langkah tasya terhenti di tangga paling bawah yang menuju ruang tamunya.

Gadis itu berbalik badan menuju tangga lagi sesudah melihat arka yang datang.

"Kenapa balik?" Tanya suara itu tampak dekat.

Dan ternyata, iya! Arka dibelakang tasya.

"Anuuu tasya mau sibuk mau bela--"

"Mandi,siap siap. Gue nunggu dibawah" ujar arka memotong alibi tasya. Gadis itu terasa sangat malu lalu ia sesegara mungkin mengiyakan permintaan arka dan berlari ke atas.

"Aduuuuu bibi kenapa ga bilang kalau yang datang kak arka?kan tasya jadi malu begini" omelnya membuka roll rambutnya lalu menggulungnya dan mengalungi handuk.

"Heleh non,tadi kan bibi udah nanya,yakin mau kebawah kayak gitu? Malah non yang nggak dengerin bibi" jawab bibi dengan tertawa

"Hiiii bibi kenapa ketawain tasya? Yaudah tasya mau mandi,bibi aja sana yang nemenin si es batu" ujar tasya lalu memasuki kamar mandi.

Dia Arka [END]Where stories live. Discover now