Delapan

8.8K 421 2
                                    

"Aku tau dan sangat tau,memang susah malahan sangat susah untuk menggapai apa yang tak sejajar dengan kita"

•••
Jangan lupa follow dan subscribe
Instagram: @mydiaanggn__
Youtube: meydia anggun putri

•••

Saat jam pelajaran telah usai, seperti biasa tasya mengantarkan bekal untuk arka. Sebelum ia kekelas arka mengecek keberadaan arka,ia ke toilet dulu merapikan pakaiannya.

Saat ia menghampiri arka,ia berlari menuju arah arka yang sedang berjalan manuju kantin.

"Kak--"

Brukkkk

Tasya tak mengetahui jikalau tali sepatunya lepas. Saat ia sampai dedekat arka, kakinya tersandung akibat tali sepatunya yang terinjak.

Makanan malang itu jatuh lagi,kali ini membuat semua siswa maupun siswi terdiam melihat makanan itu mengenai jaket dan dasi yang arka kenakan.

"First and last! Don't bring me this food!" Ucap arka sangat dingin lebih dingin dari biasanya dan tetapi sangat jelas nada bentak+marah kearah tasya yang sedang menutup mulutnya terkejut.

Arka membuka jaket dan dasinya,ia membuang dasi kotor itu ke tong sampah begitu saja,sedangkan jaketnya yang mahal itu ia buka lalu lemparkan ke lantai tepat didepan kaki tasya dan arka pergi begitu saja.

"Sya?lo gapapa? Lagian sih kenapa coba lo nyusul kesini" omel ricky yang cemas saat melihat ekspresi tasya dibentak arka untuk yang kesekian kali,akan tetapi bentakan kali ini sangat mematikan.

"Tasya nggak niat buat kak arka marah,tasya cuma pingin ngasih bekal ini aja kak" jawabnya dengan nada ingin menangis.

"Kan biasanya lo juga langsung kekantin,astaga ni lo pegang dulu jaket arka,kita mau nyusul arka dulu" jawab revan sambil memberikan jaket arka ketangan tasya.

•••

Setelah kejadian siang tadi,saat pulang sekolah tasya dengan buru buru membersihkan bukunya.

"Sya?lo mau kemana buru2 amat?" Tanya aurel yang heran melihat aksi tasya .

"Iya,mau kemana lo sya?" Tanya luna lagi.

"Gue harus minta maaf ke kak arka atas kejadian pagi tadi,dan gue mau langsung ke toko seragam beli ganti dasi kak arka yang dia buang ke tong sampah" jawabnya sangat panik.

"Arka memang gitu kali sya, apa yang kotor pasti langsung dia buang, percuma juga lo beli dasi baru buat dia, dia mana mau nerima pemberian dari orang lain" jelas luna menerangkan bagaimana arka selaku sepupunya itu.

Luna memang jarang menemui arka,karena percuma juga sepupu. Kalau luna bicara saja seperti sedang bicara sama patung yang tak bisa diprediksi kapan bisa menjawab.

"Bodo ah lun, gue nggak mau buat kak arka benci gue. Yaudah gue duluan ya,byeee" pamit tasya begitu saja,sangat terlihat anak itu sangat panik.

setiba diparkiran,mobil tasya terparkir disebelah mobil arka,kejadian waktu itu mobil tasya sudah dibawa oleh salah satu supir pribadi arka kebengkel untuk perbaikan kelecetan,tasya sempat menolak akan tetapi arka memaksanya bahwa arka tak mau berhutang budi.

Dia Arka [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang