BAGIAN 7

5.6K 633 71
                                    

“Ibu tidak ingin aku menjadi orang jahat, namun kenapa ibu tidak ingin membantuku menjadi orang yang lebih baik?"

“Ibu tidak ingin aku menjadi orang jahat, namun kenapa ibu tidak ingin membantuku menjadi orang yang lebih baik?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


7. AKU DAN LUKAKU

“Pacar lo ada di Lentera.”

“Allea ada di Indonesia?”

“Hm, Allea ada disini. Satu sekolah sama gue sejak beberapa hari lalu. Dan dia ada pacar lain disini.”

“Apa maksud lo? Gue belum putus sama dia!”

Kenzi menelan ludahnya susah payah, ia menghembuskan napasnya pelan lalu memijit pelipisnya sendiri. “Lo udah punya anak, Kenzo. Anak dari Mita.”

“Jangan sama Allea,” lanjut Kenzi membuat Kenzo di seberang sana menghela napas nya.

“Gue cinta Allea.”

“Tapi Allea udah punya pacar disini.”

“Lalu? Allea punya gue, gue cinta dia dan dia juga cinta gue!” Kenzo berkata dengan ketus dan Kenzi dapat mendengar hal itu.

“Terus gimana sama anak lo dan Mita?”

“Lo percaya kalo anak itu anak gue?!”

Kenzi terdiam, ia langsung terpikirkan jika bisa saja anak itu bukanlah anak kembarannya dan Mita. Benar, Mita bisa saja berbohong.

“Jika memang anak itu bukan anak lo, lo tetap gak bisa bersama Allea,” ucap Kenzi pelan.

“Kenapa gak bisa?”

Laki-laki itu melirik ke bawah karena posisi berada di rooftop saat ini, Kenzi menatap seorang perempuan yang tengah duduk di taman depan asrama.

“Karena Asya cinta lo, lo harus sama Asya.” Kenzi menghembuskan napasnya pelan.

“Gak ada siapa pun yang bisa atur perasaan gue, termasuk lo, Kenzi!”

“Allea milik gue, dan akan tetap jadi milik gue," ucap Kenzo kemudian mematikan panggilan itu sepihak.

Kenzi menjauhkan ponselnya dari telinga kemudian helaan napas nya mulai terdengar seiring dengan embusan angin malam.

“Gue cuman mau Asya bahagia. Dan gue pikir lo bisa jadi alasan kebahagiaannya, Kenzo,” ucap Kenzi hampir seperti bisikan.

Kenzi berdiri kemudian berjalan pergi dari rooftop karena malam semakin larut, ia harus segera kembali ke kamar sebelum Ridho kembali menggegerkan seisi Lentera hanya karena tak melihatnya setengah jam saja.

Kepergian Kenzi, seseorang yang sejak tadi bersembunyi di balik dinding langsung keluar dari persembunyian nya dengan seringai lebar menghiasi wajahnya.

———~×~———

“Pagi, Bi Inem,” sapa Karin dengan ceria kepada tukang kebersihan yang tiap hari membersihkan kamar asrama mereka.

ASSASSINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang